![](https://assets.digination.id/crop/0x0:0x0/256x197/photo/archive/digitalksJuli.jpg)
3 Tips “Ramah Lokal” untuk Travel Startup
Tren travelling selalu berubah
Kamis, 26 Juli 2018 | 02:18 WIBMemasuki era Indonesia 4.0 dengan kecepatan internet dan penetrasi pasar ponsel cerdas yang semakin meningkat, perusahaan rintisan digital (startup) akan berperan penting terhadap ekonomi Indonesia ke depan. Dengan pertumbuhan 5% dalam beberapa tahun terakhir, menjadikan Indonesia sebagai negara ASEAN yang menarik bagi para investor khususnya untuk investasi startup.
Perusahaan riset untuk pasar Asia dan Eropa, BOI Research, baru-baru ini merilis hasil penelitiannya mengenai tantangan yang dihadapi startup-startup di Indonesia. Menurut Direktur BOI Research Ingmar van den Brink, dari pelaku industri startup yang disurvei rata-rata hambatannya berkisar tentang birokrasi, penjualan, lokasi kantor, pengelola keuangan, rekrutmen pegawai, dan peningkatan kapasitas dari tim yang ada.
"Dari sisi birokrasi, menurut data yang kami peroleh, rata-rata pelaku startup menganggap sulit mendirikan perusahaan di Indonesia dibandingkan negara-negara tetangganya. Di Indonesia proses izin dan administrasi untuk mendaftarkan usaha bisa memakan waktu 2 - 3 bulan meskipun sudah menggunakan agen atau notaris. Untuk pelaku usaha asing, waktu yang dibutuhkan bisa mencapai 5 bulan. Hal ini disebabkan oleh ketidakjelasan informasi dan persyaratan yang harus dipenuhi. Tentu ini harus menjadi perhatian khusus bagi pemerintah," tuturnya dalam keterangan resmi, Rabu (9/1).
Selain itu, tambah Ingmar, banyaknya startup yang berguguran di tengah jalan selain disebabkan karena kurangnya modal, juga karena rencana bisnis yang kurang matang dan juga produk yang yang tidak unik atau kompetitif.
Baca juga: Lagi Cari Orang Untuk Buat Startup? Ke BSD City Aja!
Selain masalah modal, mayoritas pelaku usaha ingin membuka kantor di Jakarta, karena dianggap masih memiliki potensi pasar yang besar. Namun, harga sewa kantor di Jakarta sangatlah tinggi yang akhirnya membuat pelaku usaha menjadikan rumah sebagai kantor atau menggunakan virtual address.
Terkait dengan pertumbuhan bisnis, startup Indonesia mayoritas berharap bisa break event point (BEP) di tahun ketiga hingga kelima. Faktor rendahnya ekuitas perusahaan serta tingginya kompetisi di industri yang sama menjadi penyebab para pelaku startup tak bisa mencetak keuntungan di tahun-tahun pertama.
"Sumber daya manusia pun menjadi isu bagi startup di sini. Minimnya keterampilan teknis para lulusan universitas menjadi kendala tersendiri bagi perusahaan untuk berkembang. Mayoritas para pemilik startup mengatakan mereka lulus dari pendidikannya dalam kondisi yang tidak siap dengan dunia kerja. Selain itu, para lulusan ini juga memiliki ekspektasi tinggi yang sering tidak bisa dipenuhi startup," tambahnya.
Baca juga: Ingin Startup-mu Naik Kelas? Coba Ikuti 5 Cara Ini
Meski demikian, kata Ingmar, kesalahan tak sepenuhnya terletak pada para fresh graduate tersebut. Manajemen startup sendiri pun luput memberikan pelatihan-pelatihan rutin untuk mengembangkan kapasitas sumber daya internalnya.
"Dari yang kami survei, lebih dari setengah responden mengatakan mereka menyediakan pelatihan kepada timnya. Namun sayangnya, tidak rutin diadakan karena keterbatasan waktu."
Riset ini melibatkan 23 startup yang beroperasi di Jakarta, Bandung, dan Denpasar dengan masa berdiri kurang dari lima tahun. Sebanyak 64% responden adalah CEO dan 36% pada posisi manajerial. Selain itu, 53% responden berlatar belakang pendidikan bisnis dan ekonomi, 33% dari bidang komunikasi dan hubungan internasional, sedangkan 14% dari teknik. Dari sisi jender, 64% responden adalah pria dan 36% wanita.
Di lain sisi, pertumbuhan ekonomi yang pesat telah menjadikan kawasan Asia Tenggara terdepan dalam ekosistem digital. Lars Voedisch, Managing Director perusahaan konsultan komunikasi berbasis di Singapura, PRecious Communications, mengatakan banyak peluang mendirikan perusahaan rintisan di Indonesia.
"Dengan populasi lebih dari 250 juta orang, ditambah kelas menengah yang terus bertambah serta semakin tingginya penetrasi internet dan smartphone di Indonesia, peluang untuk menciptakan sesuatu yang besar melalui perusahaan rintisan digital terbuka lebar,” jelasnya.
Menurut Lars, ekosistem bisnis Indonesia berkembang dinamis dengan rata-rata startup bergerak di transportasi dan eCommerce. "Startup Singapura didukung oleh sistem yang komprehensif. Startup-startup di Indonesia masih menghadapi tantangan infrastruktur dan lingkungan bisnis di dalam negeri, meski banyak juga yang berhasil dan sukses,” ungkapnya.
Meskipun demikian, menjalankan perusahaan rintisan digital di Indonesia memiliki peluang dan risiko yang sama-sama besar. Misalnya, ketidakpastian politik menjelang pemilu Indonesia tahun 2019 ini.
Baca juga: Nggak Mau Bikin Startup Unicorn? Bikin Zebra Aja!
Saat ini, Indonesia sudah memiliki 4 startup unicorn yang tidak asing lagi, yaitu Go-Jek, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak. Status unicorn yang diberikan kepada startup mengandung arti bahwa startup tersebut sudah memiliki nilai valuasi lebih dari USD1 miliar.
Melihat hasil riset ini, apakah kamu siap bikin startup di 2019 dan menciptakan unicorn masa depan?
Baca juga: Tips Anti Stres untuk Startup
Tren travelling selalu berubah
Kamis, 26 Juli 2018 | 02:18 WIBIde startup bagaimana yang dicari investor? Jawaban atas pertanyaan ini masih jadi misteri, tapi bocoran ini bisa kamu contek.
Rabu, 15 Agustus 2018 | 03:32 WIBBanyak yang telah berlomba-lomba memanfaatkan peluang bisnis di sektor logistik di Indonesia. Siapa saja sih?
Minggu, 16 September 2018 | 08:05 WIBBisnis dan organisasi tampaknya menjadi target utama
Kamis, 25 Juli 2024 | 16:34 WIBBagaimana AI menjadi kunci inovasi dan mendorong pertumbuhan bisnis di berbagai sektor?
Jumat, 19 Juli 2024 | 16:58 WIBNgobrol Pakai Bahasa Asing Lebih Mudah
Kamis, 18 Juli 2024 | 12:48 WIBBerikut beberapa pilihan shortcutnya yang penting kamu ketahui:
Rabu, 3 Juli 2024 | 11:00 WIBGangguan server di PDN disebabkan oleh ransomware.
Selasa, 25 Juni 2024 | 13:44 WIBBerikut beberapa contoh bagaimana AI digunakan dalam berbagai aspek kehidupan
Jumat, 21 Juni 2024 | 17:57 WIBBagaimana Machine Learning digunakan untuk personalisasi iklan dalam digital marketing?
Kamis, 13 Juni 2024 | 10:41 WIBLensa kontak pintar membutuhkan baterai yang aman dan ringkas
Jumat, 7 Juni 2024 | 11:00 WIBBagaimana personalisasi AI membentuk asistensi digital marketing dan manfaat yang dapat diperoleh dari penerapannya.
Senin, 3 Juni 2024 | 10:08 WIBUntuk menghadirkan lebih banyak keseruan bagi pengguna setiap bulannya, UniPin akan terus menghadirkan berbagai diskon
Senin, 27 Mei 2024 | 21:46 WIBIni dia fakta-fakta armada taksi CNG Bluebird yang selama ini wara-wiri di jalanan Jabodetabek
Sabtu, 25 Mei 2024 | 14:23 WIBData ini mengungkap pengaruh kreator konten digital dan mengidentifikasi apa yang diinginkan oleh masyarakat
Rabu, 22 Mei 2024 | 16:53 WIBMemahami Database Marketing, Yuk!
Selasa, 21 Mei 2024 | 18:04 WIBBerikut ini keunggulan Starlink dibandingkan layanan internet satelit lainnya:
Senin, 13 Mei 2024 | 18:17 WIBPenasaran dengan pekerjaan apa saja yang memiliki prospek cerah di tahun 2031? Yuk simak informasinya
Jumat, 10 Mei 2024 | 17:25 WIB