LogoDIGINATION LOGO

10 Startup Logistik Asli Indonesia, Siapa Saja Sih?

author Oleh Alfhatin Pratama Minggu, 16 September 2018 | 08:05 WIB
Share
Ilustrasi (Shutterstock)
Share

Industri e-commerce semakin tumbuh di Indonesia. E-commerce tidak hanya mengubah gaya hidup, tapi juga mengubah cara berbisnis. E-commerce telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia. Berdasarkan data eMarketer, nilai transaksi e-commerce di Indonesia tahun 2018 diprediksi menjadi Rp 144,1 triliun dan akan terus bertambah. 

Maraknya transaksi e-commerce dari tahun ke tahun, juga ikut mendorong tumbuhnya peluang bisnis pada sektor logistik. Menurut Jack Ma, sebagaimana yang pernah dilansir techinasia, logistik adalah kunci pertumbuhan e-commerce di Indonesia. Oleh karena itu, logistik sangat lah penting.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai Produk Domestik Bruto (PDB) sektor logistik terus bertambah setiap tahunnya. Nilai PDB sektor logistik tahun 2016 sebesar Rp 104,69 triliun dan meningkat di tahun 2017 mencapai Rp 119,72 triliun. Sedangkan pada triwulan I 2018, nilai PDB sektor logistik mencapai Rp 30,7 triliun lebih tinggi dibanding triwulan I 2017.

Baca juga: Sektor Prioritas Industri 4.0 Telah Kuasai PDB

Tren yang positif ini dapat dimanfaatkan sebagai peluang bisnis pada sektor logistik di Indonesia. Banyak yang telah berlomba-lomba memanfaatkan peluang bisnis ini. Contohnya, perusahaan penyedia jasa transportasi ikut memanfaatkan sektor logistik dengan hadirnya Go-Send dan Go-Box. Beberapa startup e-commerce juga mulai membangun logistiknya sendiri, seperti Blibli dengan hadirnya Blibli Express dan Mataharimall dengan hadirnya Red Carpet Logistics. Selain itu, kamu juga bisa memulai membangun bisnis logistik dari awal seperti startup berikut ini: 

1. Expedito

Expedito adalah startup logistik asal Indonesia yang didirikan pada tahun 2016. Edi Topan dan Albertus Putra merupakan Founder dan Co-Founder dari Expedito. Expedito menyediakan layanan pengiriman ke luar negeri dengan harga yang murah. Expedito bekerjasama dengan beberapa International express Air-Freight courier terbaik dunia seperti DHL, TNT Fedex, Aramex, UPS, FirstFlight, DPEX, Skynet, EMS, Citylink, dan Pos Indonesia. Expedito juga merupakaan salah satu startup binaan Google Developer Launchpad by Digitaraya tahun 2018.

2. Iruna eLogistics

Iruna eLogistics resmi beroperasi di Indonesia sejak 2017. Yan Henry Yauwena adalah Founder dari Iruna eLogistics. Iruna eLogistics adalah startup logistik yang menawarkan beberapa layanan, seperti pergudangan, pengiriman barang ke konsumen, dan integrasi antara marketplace dengan toko online. Iruna eLogistics dapat menangani produk yang dititipkan oleh pengguna layanan mereka mulai dari penyimpanan, pengemasan, hingga pengiriman barang. Selain itu, Iruna eLogistics juga melayani pemotretan produk untuk marketplace atau toko online.

Baca juga: Iruna Ajak Perusahaan Logistik Lokal untuk Go Digital

3. Kargo

Kargo merupakan startup logistik asal Indonesia yang didirikan pada tahun 2015. CEO dan Founder Kargo adalah Yodi aditya. Kargo menjadi marketplace jasa logistik yang menyediakan truk antar kota dan antar pulau di Indonesia. Mulai dari truk jenis Engkel, Colt Diesel, Fuso, Wingbox, Tronton, Cargo hingga Kontainer. Kargo fokus melayani pengiriman barang dalam ukuran besar, mulai dari 30 kilogram hingga 30 ton, termasuk melayani pengantaran sepeda motor atau mobil. 

4. CariTruk

CariTruk adalah startup logistik asal Indonesia yang didirikan pada tahun 2016. CariTruk memiliki layanan untuk menyewakan truk pengantar barang ke berbagai kota di Indonesia. Mulai dari pick up box, tronton, hingga wingbox disediakan oleh CariTruk untuk menunjang pengoperasiannya. Setiap barang yang dikirimkan dengan jasa CariTruk, dapat dilacak secara online lewat situs mereka.

5. Paket ID

Paket ID adalah startup logistik asal Indonesia yang didirikan pada tahun 2016. Dika Maheswara merupakan CEO dan Co-Founder dari Paket ID. Paket ID menjadi marketplace jasa logistik yang memilki layanan untuk membantu e-commerce memproses pengiriman mereka dengan cara mem-booking melalui web dan aplikasi. Paket ID juga membantu layanan logistik yang sudah ada, seperti JNE dan Tiki, untuk mencapai sebuah standar baru dengan menjembatani mereka dengan pengirim secara teknologi.

Baca juga: 8 Startup Indonesia Ikuti Akselerasi Google

6. Paxel

Paxel adalah startup logistik berbasis aplikasi yang mengusung layanan same day delivery dengan biaya pengiriman yang terjangkau. Paxel didirikan oleh Bryant Christanto (CEO), Zaldy Ilham Masita (Co-Founder), dan Johari Zein (Co-Founder) pada awal tahun 2018. Saat ini Paxel baru mengakomodasi layanan di area Jabodetabek dan Bandung. Pemesanan layanan cukup menggunakan aplikasi. Maksimal dalam 8 jam barang akan sampai ke tempat tujuan. Saat ini, Paxel memiliki armada lebih dari 200 sepeda motor dan lima armada mobil. Kedepannya, Paxel akan menargetkan untuk hadir di lima kota lain di Indonesia.

7. Andalin

Andalin adalah startup logistik asal Indonesia yang didirikan pada tahun 2016. Andalin memiliki layanan yang dapat membantu para pemilik Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia untuk mengimpor dan mengekspor barang dari dan ke luar negeri. Rifki Pratomo merupakan CEO dan Co-Founder Andalin. Kamu hanya perlu mengirimkan segala persyaratan dan biaya yang dibutuhkan kepada Andalin. Andalin akan memastikan proses pengiriman barang lintas negara tersebut berjalan dengan baik.

8. Misterkirim

MisterKirim adalah startup logistik asal Indonesia berbasis aplikasi yang didirikan pada tahun 2017. CEO dan Co-Founder MisterKirim bernama Yusuf Salam. MisterKirim menyediakan layanan "On Demand Logistics". Melalui MisterKirim, kamu dapat mengirim barang ke lokasi lain yang berada di kota yang sama. Seperti GO-SEND dan UberDELIVER, mereka juga menggandeng para tukang ojek dan individu yang mempunyai sepeda motor untuk menjadi kurir mereka. Saat ini, MisterKirim baru tersedia di Jakarta dan sekitarnya. Kedepannya, MisterKirim ingin hadir di 20 kota lainnya di Indonesia.

Baca juga: Startup Logistik ‘Andalin’ Unggul di Arena Tech in Asia Jakarta 2017

9. PopBox

PopBox adalah startup asal Indonesia yang didirikan pada tahun 2015. Co-Founder PopBox bernama Adrian Lim dan Greta Bunawan. Di awal pendanaan, PopBox mendapatkan dana dari East Ventures, sebuah perusahaan investasi yang fokus memberikan pendanaan untuk startup. PopBox mengusung konsep "Smart Locker" untuk memudahkan pengambilan barang. Kamu hanya perlu menggunakan aplikasi di telepon genggammu untuk mengakses loker PopBox.

Loker tersebut juga bisa digunakan untuk mengembalikan barang yang tidak cocok ketika kamu berbelanja di toko online. Beberapa e-commerce yang telah bekerjasama dengan PopBox untuk pengiriman adalah MatahariMall, SeroyaMart, Asmaraku.com, FrozenShop.com, SukaOutdoor.com, Lolalo.la, Orori, dan Best Buy World. Loker PopBox berada di lokasi strategis seperti mall, perkantoran, apartemen, univesitas, stasiun kereta api, dan mini market. Hingga saat ini, PopBox telah hadir di 100 lebih titik lokasi.

10. Westbike Messenger

Westbike Messenger didirikan oleh Hedi Rachmat. Awalnya merupakan toko sepeda yang merambah menjadi startup untuk melayani pengantaran dokumen dan barang. Westbike Messanger menyediakan tiga jenis layanan, yaitu VVIP yang menjamin barang sampai dalam waktu dua jam, VIP yang menjamin barang sampai di hari yang sama, serta layanan Corporate yang bisa mengantar barang dengan biaya lebih murah untuk perusahaan yang biasa melakukan pengiriman dengan jumlah tertentu setiap harinya.

Apakah kamu sudah siap untuk memulai bisnis logistik?

  • Editor: Wicak Hidayat
  • Sumber: Tech in Asia
TAGS
RECOMMENDATION

Bagaimana Bisnis Logistik Masa Depan?

Penggunaan drone, robot, mobility apps, truk tanpa awak hingga artificial intelligence dimungkinkan terjadi di masa depan untuk mengatasi permintaan pengiriman logistik yang terus meningkat setiap tahunnya.

Selasa, 4 September 2018 | 11:30 WIB
LATEST ARTICLE

Tips Hemat Naik Pesawat

berikut tips agar bisa lebih hemat naik pesawat domestik di Indonesia!

Selasa, 9 April 2024 | 11:39 WIB