LogoDIGINATION LOGO

QRIS Kini Jadi Andalan Transaksi di Pedesaan dan Siap Tembus Luar Negeri

author Oleh K Ghaluk Verrell Widiatmoko Senin, 10 November 2025 | 10:11 WIB
Share
QRIS
Share

Pertumbuhan teknologi pembayaran buatan Indonesia, QRIS,  kini semakin masif. Penggunaanya tidak hanya terpusat di kota besar, tetapi sudah merambah hingga ke wilayah pedesaan untuk transaksi ekonomi sehari-hari.

Sebagai informasi, QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) merupakan standar kode QR nasional yang diluncurkan oleh Bank Indonesia. Teknologi ini sukses menyatukan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) seperti GoPay, OVO, DANA, dan layanan perbankan. Dengan satu kode QR saja, merchant kini bisa menerima pembayaran dari aplikasi apa pun, yang menjadi kunci utama percepatan adopsi ini.

Jadi Andalan di Pedesaan

Saat meresmikan Kampung Internet di Desa Sribit, Sragen, Jawa Tengah, Rabu (5/11/2025), Meutya Hafid mengungkap data menarik. Ia memperkirakan sekitar 35 persen warga di desa tersebut kini aktif menggunakan QRIS untuk aktivitas ekonomi mereka.

"Mereka adalah pedagang di Pasar Tambak, penjual hasil tani, pengrajin bambu, dan pelaku usaha rumahan," jelas Meutya. Secara total, diperkirakan lebih dari 250 ribu warga di Kabupaten Sragen kini telah mengandalkan QRIS

Ini merupakan salah satu bukti nyata adopsi ini berhasil menjangkau penggunaan di level pedagang pasar dan pengrajin di pedesaan.

Baca juga: Airbnb Kini Menjadi ‘Everything App’, Media Sosial buat Para Pelancong

Transaksi Tembus Rp 130 Triliun dan Go Internasional

Selain itu, pertumbuhan di level pedesaan ini sejalan dengan data makro nasional. Bank Indonesia (BI) mencatat, hingga September 2025, jumlah pengguna QRIS di Indonesia telah berhasil menembus angka 45 juta pengguna. Sementara itu, jumlah merchant yang menerima pembayaran QRIS juga sudah mencapai lebih dari 30 juta di seluruh penjuru negeri.

Pertumbuhan pesat ini juga dikonfirmasi oleh Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI). Kepala IT ASPI, Dodi Soewandi, dalam Indonesia Treasury Leadership Forum 2025 (22/10), menyebut volume transaksi QRIS sangat cepat dan telah mencapai Rp130 triliun mounth-to-date (MTD)  di awal Oktober.

“Empat Tahun lalu ketika kami memperkenalkan QRIS, kami sedikit khawatir karena infrastruktur yang masih rendah, tapi saya rasa karena pandemi, penetrasi sangat cepat,” ucapnya.

Dodi juga menyatakan bahwa QRIS akan terus dikembangkan untuk penggunaan di luar negeri. 

Baca juga: Sekarang, Smartphone Kelas Menengah pun Sudah Pakai Fitur AI

Mekanisme QRIS Antarnegara

Setelah sukses digunakan di Thailand, Malaysia, Singapura, dan Jepang, Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) kini menargetkan QRIS juga bisa segera digunakan di India, dengan visi menjadi standar legal sistem pembayaran yang terkenal.

Keberhasilan "Go Internasional" ini berjalan melalui skema yang disebut QRIS Antarnegara. Inisiatif dari Bank Indonesia ini memungkinkan turis Indonesia untuk tidak perlu lagi menukar uang tunai saat berbelanja di negara mitra. 

Wisatawan cukup memindai kode QR lokal menggunakan aplikasi mobile banking Indonesia mereka. Sistem akan otomatis mengkonversi mata uang Rupiah ke mata uang negara tersebut secara real-time, membuat transaksi di luar negeri semudah di dalam negeri.

Dengan upaya yang dilakukan, diharapkan penggunaan QRIS semakin masif dan menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia di dalam negeri dan luar negeri.

 

Sumber: CNN Indonesia

  • Editor: Dewi Shinta N
TAGS
LATEST ARTICLE