LogoDIGINATION LOGO

Manfaat Penerapan Cobot pada Industri

author Oleh Nur Shinta Dewi Kamis, 4 Maret 2021 | 07:17 WIB
Share
Share

Otomasi kian mengalami pertumbuhan selama beberapa dekade terakhir. Menurut Loup Ventures, cobot berkontribusi sekitar 3% dari penjualan robot pada tahun 2018, tetapi diperkirakan akan meningkat secara signifikan hingga 34% pada tahun 2025.

Saat ini industri mulai melihat fungsi cobot yang sebenarnya. Dibandingkan dengan mesin industri yang besar, cobot dirancang untuk beroperasi dengan aman di dekat manusia.

Robot industri tradisional seringkali berukuran raksasa, statis dan sulit untuk digunakan kembali untuk diprogram ulang. Sebaliknya, berdasarkan penilaian risiko cobot fleksibel dan dapat beroperasi aman di samping manusia sehingga mengurangi penggunaan ruang.

Apa Cobot akan menggantikan peran manusia kelak?

Cobots diperlukan untuk produktivitas, efisiensi, dan kualitas produk yang lebih tinggi, untuk mengurangi kesalahan manusia yang disebabkan oleh kelelahan. Cobot, tidak seperti manusia, tidak menderita kelelahan dan dapat bekerja 24/7/365, mengulangi setiap tugas dengan cara yang persis sama.

Baca juga : Artificial Intelligence Akan Gantikan Peran Manusia? Masa, Sih?

Karena perannya yang terus mengulang pekerjaan yang sama, peran manusia disini tidaklah berubah. Manusia akan tetap bekerja dibidangnya untuk memecahan masalah, mengkontrol sistem yang berjalan hingga inisiatif mengambil keputusan.

Cobot sangat fleksibel, memungkinkan mereka untuk diprogram ulang untuk berbagai tugas jika proses manufaktur berubah, membuatnya lebih layak untuk investasi.

Mengapa industri perlu mengaplikasikan cobot?

Cobot secara umum mampu meningkatkan efisiensi dan keamanan banyak industri dengan asumsi pekerjaan yang membosankan, kotor, dan berbahaya. Ini termasuk perakitan, pengeluaran, penyelesaian, perawatan mesin, penanganan material, pengelasan, pemindahan material, inspeksi kualitas, dan banyak lagi.

Berikut empat manfaat penerapan Cobots yang baik untuk industri :

Penanganan material

Dalam manufaktur, penanganan material mengacu pada pergerakan, perlindungan, penyimpanan, dan kontrol material dan produk di seluruh manufaktur, pergudangan, distribusi, konsumsi, dan pembuangan.

Ini sering kali merupakan salah satu pekerjaan paling berbahaya di bidang manufaktur karena bahan seperti logam, plastik, dan zat lain dapat menimbulkan risiko besar bagi pekerja manusia. Selain itu, banyak tugas penanganan material yang berulang, yang dapat menimbulkan cedera berulang dan kesalahan karena kelelahan.

Baca juga : Akselerasi IoT, Genjot Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi

Pabrik yang menggunakan robot mengalami lebih sedikit cedera di tempat kerja. Di JVC Electronics Indonesia (JEIN) memproduksi lebih dari 400.000 produk setiap bulan untuk melayani pelanggan global dan ini membutuhkan waktu penyelesaian yang cepat dengan cacat minimal, untuk secara konsisten memenuhi target produksi.

Adopsi cobot UR3 membebaskan pekerja dari tugas-tugas berulang dan berisiko tinggi ini, yang mengeluarkan asap berbahaya dan partikel debu.

“Salah satu fitur utama robot UR3 adalah kontrol gaya untuk keselamatan adaptif; ia merasakan kekuatan eksternal dan segera berhenti saat tabrakan terdeteksi. Pekerja kami dapat bekerja di dekat cobot tanpa perlindungan keselamatan setelah penilaian risiko awal,” kata Sukijan, Pengawas Pabrik di JEIN.

Pemindahan Material

Tugas lain yang di tangani oleh cobot dan juga penting untuk produksi, misalnya, pemindahan material. Cobot ini dapat menilai bagian yang dicetak dan menangani pemangkasan logam atau plastik berlebih tanpa merusak bagian atau membuat pekerja manusia berisiko cedera.

Sementara itu, cobot yang dilengkapi dengan alat pengeluaran dan perangkat keras dapat digunakan untuk menambahkan lem atau perekat lainnya. Cobot juga dilengkapi dengan kit pengamplasan dari platform UR+ dapat digunakan untuk memoles potongan agar cerah dan halus pada hasil akhir.

Jaminan kualitas

Cobots Universal Robots secara khusus dirancang untuk bekerja bersama karyawan manusia dan membebaskan mereka dari pekerjaan perakitan yang membosankan dan sulit. Ini termasuk mengelas potongan-potongan kecil bersama-sama, mengebor sekrup, dan tugas perakitan serupa.

Blue Star Limited adalah produsen terkemuka produk AC dan pendingin komersial di India. Tugas vital di pabrik adalah perluasan tabung tembaga, yang dilakukan secara manual. Tugas yang berulang-ulang membuat stres mental dan fisik, dan akibatnya pabrik menghadapi masalah penolakan kualitas. Ini adalah tugas yang membutuhkan campur tangan manusia dan robot industri berat mungkin tidak aman. Blue Star membutuhkan solusi di mana robot dan manusia dapat bekerja sama untuk menyelesaikan tugas dengan aman, dan karenanya memilih untuk bekerja dengan cobot. Perusahaan meningkatkan produksi mereka sebesar 10% dan memberantas penolakan.

Lebih hemat

Kehadiran dan popularitas Cobot semakin meningkat sebagian besar karena harga yang semakin ramah anggaran, pemrograman yang lebih mudah yang mengurangi waktu implementasi dan pelatihan, dan kualitas keamanan. Dengan adanya faktor-faktor ini, cobot diharapkan menjadi kontributor utama bagi pertumbuhan industri manufaktur, perakitan, dan industri lainnya.

  • Editor: Deriz Syarief
TAGS
RECOMMENDATION

Forbes Insight: 70% Pebisnis Percaya IoT Penting Bagi Perusahaan

Forbes Insight bekerja sama dengan Hitachi Vantara melakukan survei kepada lebih dari eksekutif senior di seluruh dunia, termasuk 220 orang dari kawasan Asia Pasifik untuk melihat potensi penerapan Internet of Things (IoT) dan perannya dalam kemajua

Kamis, 18 Januari 2018 | 10:05 WIB
LATEST ARTICLE