LogoDIGINATION LOGO

Ini, Lho, 7 Inkubator yang Kamu Cari

author Oleh Alfhatin Pratama Rabu, 10 Oktober 2018 | 08:20 WIB
Share
Ilustrasi Inkubator Startup (shutterstock)
Share

Inkubator adalah program untuk mendukung perkembangan startup. Materi yang diajarkan seperti pelatihan bisnis, strategi pemasaran, dan mentoring agar perkembangan startup dapat dimonitor. Jangka waktunya umumnya berlangsung 6 bulan atau lebih. Biasanya peserta program ini tidak hanya orang-orang yang sudah memiliki startup tapi juga mereka yang memiliki ide-ide awal.

Inkubator juga merupakan program kemitraan untuk mengembangkan bisnis bersama-sama dengan tujuan mewujudkan sebuah bisnis yang nyata dan berkembang sesuai dengan visi dari perusahaan yang menyelenggaran program tersebut. Kalau kamu belum tahu, Digination merangkum 7 inkubator yang bisa jadi referensi.

1. Indigo Incubator

Dimulai tahun 2013, Indigo Incubator adalah inkubator startup milik Telkom Indonesia yang dirancang untuk mendukung startup digital tumbuh menjadi perusahaan global. Setiap tahunnya mereka menyelenggarakan dua batch untuk menginkubasi startup. Setiap batch berlangsung selama 6 bulan. Startup yang terpilih akan diberikan pendanaan tahap awal dan mentoring. Selain itu, mereka akan mengikuti inkubasi di Bandung Digital Valley atau Jogja Digital Valley.

Beberapa nama yang sempat menjadi peserta Indigo Incubator di tahun 2017 adalah On-Trucks (platform penyewaan minibus hingga truk), Angon (platform yang menghubungkan antara investor dengan peternak), dan Growpal (platform yang menghubungkan antara investor dengan petani ikan).

2. Kolaborasi

Didirikan oleh 4 orang yang akrab dipanggil Yahee, Sutan, Moon, dan Olan. Program inkubasi asal Bandung ini beroperasi sejak tahun 2013 dan diperuntukkan bagi pelaku bisnis di dunia online maupun offline. Beberapa startup lokal yang telah ber-'kolaborasi' adalah BroCode (salon offline khusus laki-laki), Mata Ilmu (platform penyedia les privat), Crowde (platform Permodalan Petani), dan Collective Fund (platform investasi). 

Baca juga: Hi Startup, Mau Kolaborasi Dengan Prancis?

Ilustrasi pengembangan kualitas startup (shutterstock)

3. Start Surabaya

Diluncurkan November 2015, Start Surabaya dikelola oleh Kibar dan Pemerintah Kota Surabaya. Sesuai namanya, program ini diselenggarakan secara berkala dan diprioritaskan untuk para pelaku startup di Surabaya, Jawa Timur tanpa menutup kemungkinan bagi warga negara Indonesia lainnya. Startup yang terpilih akan mengikuti program inkubator selama 3 bulan di mana di akhir program, para peserta diharapkan siap meluncurkan produk mereka ke pasaran.

4. Skystar Ventures 

Skystar Ventures merupakan inkubator hasil kerjasama antara Grup Kompas Gramedia dengan Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Program ini diluncurkan akhir tahun 2013 dan fokus mengajarkan startup mengenai produk dan layanan yang berkaitan dengan media digital yang meliputi industri distribusi konten, media sosial, dan e-commerce.

SkyStar Ventures menginkubasi startup selama 4 bulan. Selain dibantu dalam hal pendanaan dan pengembangan bisnis, peserta inkubasi juga akan memperoleh network dan fasilitas co-working di New Media Tower milik UMN di kota Tangerang. Beberapa contoh startup yang pernah terlibat antara lain cariguru.com (platform yang menghubungkan pengajar dan calon murid), inigame (platform yang menggabungkan komunitas game dan e-commerce penjual voucher game), dan Gading Serpong Spot (platform media yang mengakomodir informasi terkini seputar Gading Sepong, Kota Tangerang, Banten).

Baca juga: Startup, Jangan Buang Waktu untuk Sesuatu yang Nggak Jelas!

Ilustrasi Peluncuran Startup (shutterstock)

5. IDX Incubator

IDX Incubator diluncurkan tahun 2017 oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesian Stock Exchange (IDX). Inkubator ini mendukung startup berbasis digital untuk mulai membangun dan mengembangkan bisnisnya sejak dini. Mereka menawarkan program bimbingan usaha melalui kegiatan mentoring, juga akses ke sejumlah investor dan perusahaan yang tercatat di bursa saham.

IDX menyediakan beberapa fasilitas selama inkubasi antara lain ruang kerja, loker, ruang rapat, ruang pelatihan dan internet. Tahun 2018 ini, IDX Incubator menargetkan bisa membina 60 startup

6. BNV Labs

BNV Labs merupakan inkubator hasil kerjasama antara Bank Bukopin dan Kibar. Tujuannya adalah membangun tim inovasi yang berfungsi menghubungkan sektor perbankan, khususnya Bank Bukopin, dengan para penggiat fintech di tanah air. Inkubator yang didirikan Maret 2017 ini menggandeng sejumlah startup lokal untuk mengembangkan bisnis mereka. Beberapa startup tersebut antara lain Jojonomic (platform yang mengatur hal administrasi terkait kegiatan perkantoran), Riliv (platform konsultasi dengan psikolog), dan IWAK (platform investasi budidaya ikan lele).

7. Gerakan Nasional 1000 Startup Digital

Gerakan 1000 Startup Indonesia adalah program inkubator yang diinisiasi oleh Kibar dan didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) sejak tahun 2016. Tujuan program ini adalah mewujudkan potensi Indonesia menjadi The Digital Energy of Asia tahun 2020 dengan mencetak 1000 startup yang diharapkan menjadi solusi atas berbagai permasalahan dengan memanfaatkan teknologi digital. Targetnya menginisiasi 200 startup setiap tahun.

Startup-mu sudah ikutan?

Baca juga: Startup Go Public? Kenapa Nggak?

  • Editor: Dikdik Taufik Hidayat
  • Sumber: Tech in Asia, Indonesia Tatler
TAGS
RECOMMENDATION

Komitmen Google Kembangkan Startup Lokal

Google membantu mengembangkan ekosistem startup di Indonesia melalui program Google Developers Launchpad dan investasi pada startup potensial.

Sabtu, 8 September 2018 | 17:25 WIB

Apakah IPO untuk Startup Masih Worth It?

Passpod, perusahaan rental modem untuk perjalanan ke luar negeri, berniat melantai ke Bursa Efek Indonesia. Tapi, apakah IPO pilihan terbaik?

Sabtu, 6 Oktober 2018 | 16:25 WIB
LATEST ARTICLE