LogoDIGINATION LOGO

Pionir Aplikasi Video Calling 'Skype' Resmi Ditutup, Microsoft Fokus ke Teams

author Oleh Dini Adica Jumat, 9 Mei 2025 | 15:48 WIB
Share
Microsoft memutuskan untuk menggabungkan Skype ke Microsoft Teams agar bisa lebih cepat menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
Share

Sebelum era Zoom atau Google Meet, senior-senior kamu mungkin lebih dulu mengenal Skype, aplikasi video conference dari Microsoft. Boleh dibilang, Skype yang diluncurkan pada 2003 merupakan satu-satunya aplikasi video call yang tersedia.

Per hari Senin, 5 Mei 2025, para pengguna aplikasi lawas ini perlu mengucapkan selamat tinggal ke salah satu pionir komunikasi online yang sudah 22 tahun memungkinkan banyak orang untuk ngobrol jarak jauh.

Microsoft memutuskan untuk menggabungkan Skype ke Microsoft Teams agar lebih simpel dan bisa lebih cepat menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna. 

Baca juga: Implan Otak Neuralink Elon Musk Bantu Pasien Ini Berkomunikasi Lagi

Aplikasi yang Revolusioner

Sebelum ada Skype, menelepon melalui internet merupakan proses yang ribet dan mahal. Teknologi VoIP (Voice over Internet Protocol) belum jadi hal umum.

Skype, yang muncul pada Agustus 2003, langsung menjadi game-changer. Teknologinya tidak hanya membuat pengguna bisa menelepon gratis ke sesama pengguna, tetapi juga bisa menelepon ke nomor biasa dengan biaya yang murah. Bahkan, sejak 2006, Skype sudah bisa video call.

Skype sendiri dikembangkan oleh Niklas Zennström dari Swedia dan Janus Friis dari Denmark, serta empat developer dari Estonia. Nama "Skype" sendiri awalnya dari “Sky peer-to-peer”, terus dipotong jadi “Skyper”. Tetapi karena domain itu sudah dipakai, akhirnya jadi "Skype". Nama itulah yang kemudian jadi global.

Kesuksesan Skype membuat aplikasi ini diperebutkan oleh perusahaan-perusahaan besar. Tahun 2005, eBay membeli Skype seharga $2,5 miliar. Tetapi ternyata eBay kurang cocok, dan akhirnya menjual 70% sahamnya. Bahkan sempat ada drama hukum dari para pendirinya.

Lalu di tahun 2011, Microsoft datang dan membeli Skype dengan harga fantastis: $8,5 miliar. Saat itu, Skype lagi di puncak kejayaannya. Penggunanya tembus 300 juta lebih.

Tetapi di tengah jalan, tren mulai bergeser. Aplikasi video call baru seperti WhatsApp, FaceTime, dan terutama Zoom mulai menjadi pemain baru dengan fitur-fitur berbeda yang jadi andalan mereka.

Baca juga: Sukses Hibur Warga Solo, Super Podcast Show Siap Tongkrongin 4 Titik Ini!

Microsoft Ingin Fokus ke Teams

Tahun 2017, Microsoft memperkenalkan Teams. Aplikasi ini semula dikira hanya untuk kebutuhan pekerja di kantor, namun lama-kelamaan fiturnya makin lengkap.

Teams bisa menampung sampai 10.000 orang, punya keamanan kelas enterprise, dan lebih fleksibel untuk bekerja bareng. Skype pun pelan-pelan mulai ditinggalkan.

Data terakhir tahun 2023 mengungkapkan bahwa pengguna Skype tinggal 36 juta orang, sementara Teams malah sudah tembus 300 juta. Tidak heran, Microsoft memutuskan untuk menyudahi perjalanan Skype dan fokus ke Teams.

Meskipun sekarang kita punya banyak pilihan aplikasi video call, Skype tetap punya tempat spesial di hati generasi di atas kita. Buat sebagian orang, Skype adalah tempat mereka ngobrol saat LDR-an dengan pasangan, interview kerja pertama kali, atau bersilaturahim saat Lebaran dengan keluarga yang ada di luar negeri.

Jadi walaupun sekarang tombol biru dengan logo “S” itu sudah tidak akan kita klik lagi, suara ringtone Skype bakal terus terngiang. Bukan cuma suara, tapi juga kenangan yang datang bersama tiap panggilan.

Sumber: The National News

  • Editor: Dini Adica
TAGS
RECOMMENDATION
LATEST ARTICLE