LogoDIGINATION LOGO

Implan Otak Neuralink Elon Musk Bantu Pasien Ini Berkomunikasi Lagi

author Oleh Dewi Shinta N Jumat, 2 Mei 2025 | 23:43 WIB
Share
Neuralink
Share

Perkembangan teknologi Neuralink milik Elon Musk ciptakan perubahan besar dalam bidang neuroteknologi. Brad Smith, seorang pria dengan Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) non-verbal, kini dapat berkomunikasi menggunakan suaranya sendiri berkat kombinasi implan otak Neuralink dan kecanggihan Kecerdasan Buatan (AI).

Smith menjadi manusia ketiga yang menerima implan otak dari Neuralink, berbagi kisahnya melalui sebuah video di platform X (sebelumnya Twitter). Meski mengakui betapa beratnya hidup dengan ALS, ia menyatakan bahwa ia tetap bahagia dan bersyukur, memandang kehidupannya sebagai anugerah.

https://x.com/elonmusk/status/1916645878909321397?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1916645878909321397%7Ctwgr%5Efd1737bc6440354d9f1bfdf149923dc139b3e7b6%7Ctwcon%5Es1_c10&ref_url=https%3A%2F%2Fpublish.twitter.com%2F%3Furl%3Dhttps%3A%2F%2Ftwitter.com%2Felonmusk%2Fstatus%2F1916645878909321397

Studi PRIME: Uji Klinis Penuh Harapan

Neuralink, perusahaan yang didirikan oleh Elon Musk, mengonfirmasi bahwa Smith bersama dua peserta lainnya — Noland dan Alex — merupakan bagian dari studi klinis PRIME.

Baca juga: Teknologi AI Ini Bisa Deteksi Kanker Kulit dalam Hitungan Detik

Mereka semua hidup dengan kelumpuhan total; Noland dan Alex akibat cedera tulang belakang, sedangkan Brad akibat ALS. Studi ini bertujuan untuk membuktikan keamanan serta manfaat praktis dari perangkat Neuralink dalam kehidupan sehari-hari penderita kelumpuhan.

Smith, yang hanya bisa menggerakkan sudut mulut dan matanya, kini sepenuhnya mengandalkan implan untuk berkomunikasi. Dengan mengendalikan kursor di MacBook Pro melalui antarmuka komputer-otak (BCI), ia dapat menulis, berbicara, dan berinteraksi kembali dengan lingkungan sekitarnya.

Bagaimana Implan Neuralink Bekerja

Implan Neuralink ditanamkan di motor cortex — area otak yang mengatur gerakan tubuh. Melalui operasi presisi tinggi menggunakan robot bedah, sebuah lubang kecil dibuat di tengkorak Smith untuk menempatkan perangkat sebesar lima koin dolar Amerika yang ditumpuk.

Ratusan benang elektroda setebal sehelai rambut dimasukkan beberapa milimeter ke dalam otak, menghindari pembuluh darah untuk meminimalisir pendarahan. Perangkat ini kemudian berkomunikasi secara nirkabel melalui Bluetooth ke komputer eksternal, yang melakukan sebagian besar pemrosesan data.

Baca juga: Samsung Galaxy Ring, Cincin Pintar Penunjang Gaya Hidup Sehat

Brad memperlihatkan data real-time dari 1.024 elektroda di otaknya, yang diterjemahkan menjadi perintah untuk mengendalikan komputer, bergerak di layar, dan mengetik.

Integrasi Kecerdasan Buatan untuk Mempercepat Komunikasi

Salah satu tantangan besar yang dihadapi Smith adalah kecepatan mengetik yang lebih lambat daripada pikirannya. Untuk itu, Neuralink mengembangkan aplikasi chat berbasis AI yang terintegrasi dengan model Grok 3 dan suara lama Brad yang dikloning menggunakan AI.

Teknologi ini mampu:

  •  Mendengarkan percakapan secara real-time

  •  Menyediakan beberapa opsi kalimat sebagai respons

  •  Menggunakan suara pribadi Smith untuk menyampaikan jawaban

Melalui inovasi ini, Smith dapat tetap aktif dalam percakapan sehari-hari tanpa keterbatasan besar, bahkan menciptakan momen-momen lucu seperti menyarankan temannya untuk memberikan buket wortel kepada kekasihnya yang pecinta kuda.

  • Editor: Dewi Shinta N
  • Sumber: Kontan
TAGS
LATEST ARTICLE