LogoDIGINATION LOGO

Riset Terbaru Populix Patahkan Mitos Anak Muda Tak Suka Menabung

author Oleh Dewi Shinta N Sabtu, 26 Juli 2025 | 10:00 WIB
Share
Share

Selama ini, generasi muda kerap dianggap boros dan sulit menabung. Dibandingkan generasi sebelumnya, mereka dinilai kurang mapan secara finansial di usia yang sama. Namun, laporan terbaru Populix berjudul “Millennials & Gen Z Report: Navigating Youth Financial Habits in the Digital Age” membuktikan bahwa asumsi tersebut tidak sepenuhnya tepat.

Menurut riset ini, mayoritas milenial dan Gen Z di Indonesia sudah memiliki kebiasaan menabung, meskipun nominal dan frekuensinya berbeda-beda. Ini menunjukkan adanya kesadaran finansial di kalangan anak muda, meski bentuk dan cara pengelolaannya telah berubah dari generasi sebelumnya.

Indah Tanip, VP of Research Populix, mengungkapkan, “Meskipun mayoritas menabung dengan jumlah yang tidak tentu setiap bulannya, tujuh dari sepuluh milenial dan gen-Z sudah memiliki komitmen untuk menabung secara rutin. Bahkan, bagi yang tidak rutin sekalipun akan dengan sadar menyimpan uang yang tersisa di akhir bulan.”

Baca juga: Cara Dapatkan Cuan dari YouTube, TikTok, Facebook Pro, dan Platform Lain

 

Dari total responden yang mengaku rutin menabung (77%), rinciannya sebagai berikut:

  • 23% menabung dengan nominal tetap setiap bulan

  • 46% menabung rutin, tapi nominalnya fleksibel

  • 8% lebih nyaman menabung secara mingguan

Sementara itu, dari responden yang tidak rutin menabung:

  • 17% hanya menabung jika ada sisa uang di akhir bulan

  • 4% (mayoritas Gen Z) menabung hanya untuk tujuan spesifik seperti beli barang atau liburan

Cara Mengelola Keuangan: Milenial Lebih Terstruktur, Gen Z Lebih Fleksibel

Baca juga: Do's and Don'ts Ketika Ingin Mengirim Cold Message di LinkedIn

Dalam hal perencanaan keuangan, hampir separuh responden langsung membagi pendapatan mereka untuk pengeluaran dan tabungan begitu menerima pemasukan. Milenial cenderung merancang pengeluaran secara sistematis, sementara Gen Z memilih pendekatan yang lebih sederhana: menyisihkan nominal tertentu untuk ditabung terlebih dahulu, lalu menggunakan sisanya.

Namun, riset juga menemukan bahwa sekitar sepertiga responden tidak memiliki rencana keuangan bulanan yang jelas, dan mengelola uang mereka sesuai kebutuhan saja. Hal ini bisa menjadi salah satu alasan mengapa sebagian besar belum menetapkan nominal tabungan yang konsisten tiap bulan.

Di mana uang tersebut ditabung?


Selanjutnya Populix meneliti di mana generasi muda menyimpan uang mereka, dan dalam bentuk apa. Mayoritas milenial cenderung terbiasa menyimpan uang mereka di rekening bank konvensional. Sedangkan gen-Z sudah cukup nyaman untuk menyimpan di rekening e-wallet mereka. 

“Uniknya, kami menemukan sekitar 34% responden mengaku menyimpan uang dalam bentuk tunai. Perilaku ini sangat menarik untuk digali lebih dalam agar kita bisa memahami kenapa mereka menyisihkan uang tunai di rumah,” ucap Indah. 

Sedangkan, untuk tabungan dalam bentuk lain, sekitar 14% responden yang didominasi Gen-Z mengaku menyimpan uang mereka dalam bentuk investasi saham, reksadana, maupun mata uang digital (kripto). Sedangkan untuk aset fisik, sekitar 12% responden mengaku menyimpan tabungan dalam bentuk emas atau properti.

“Meskipun setiap generasi memiliki keunikan sendiri dalam hal cara ataupun komitmen dalam menyisihkan pendapatan, namun temuan-temuan di atas sudah cukup menegaskan masih adanya kesadaran generasi milenial dan Z untuk menabung. Harapannya temuan ini dapat mematahkan mitos-mitos negatif di masyarakat, juga mendorong usaha bersama untuk memberikan edukasi finansial bagi generasi masa depan,” akhir Indah.

 

  • Editor: Dewi Shinta N
TAGS
LATEST ARTICLE