Super Podcast Show “Lebih Kerasa Jokesnya Kalau Dengerin Langsung”
Belagu Podcast dan Podcast Explishit sukses menghibur para pendengar podcast dengan ciri khas mereka masing-masing.
Rabu, 14 Mei 2025 | 16:16 WIB
Siapa di sini yang inbox email-nya berisi ribuan pesan? Dari email berisi approval klien, reminder rapat kantor, lalu kwitansi dari rumah sakit, konten dari LinkedIn, iklan promo dari video streaming, hingga promo dari resto ayam goreng?
Inbox email yang belum dibuka apalagi dibalas memang bikin risih. Email yang sebenarnya bisa di-skip masih saja muncul berkali-kali.
Tetapi, ternyata kamu bukan satu-satunya orang yang enggan membuka email. Bahkan Demis Hassabis, bos Google DeepMind (pusat penelitian AI dari Google), juga merasa hal yang sama.
Baca juga: Akhirnya WhatsApp Bisa Diakses di iPad, Begini Cara Men-download-nya!
Hassabis dan timnya saat ini sedang menggarap sesuatu yang disebut “next-generation email” alias email generasi baru.
"Hal yang benar-benar saya inginkan –dan sedang kami upayakan– adalah membuat email generasi berikutnya," katanya.
“Email generasi baru ini nantinya akan menjadi "sesuatu yang hanya akan memahami apa itu email yang penting, membalas email dengan gaya bahasa kita sendiri, dan mungkin membuat beberapa keputusan yang lebih mudah.”
Intinya, AI ini nantinya bisa membantu menangani pekerjaan rutin menyortir email, membalas email yang paling biasa-biasa saja, dan pengguna nggak perlu lagi membuat email berisi permintaan maaf karena melewatkan pesan penting.
Menurut Hassabis, andai saja memungkinkan, dia rela bayar ribuan dollar tiap bulan agar bisa lepas dari urusan email. Ia juga berpendapat, sebelum AI bisa menyembuhkan penyakit atau mengatasi krisis iklim, lebih baik diberdayakan dulu untuk hal yang lebih dekat dengan kehidupan kita sehari-hari: email.
Asisten email pintar ini merupakan bagian dari visi Hassabis yang lebih luas untuk AI: alat yang sangat personal yang tidak hanya meringankan beban digital, tetapi juga secara aktif melindungi pengguna dari algoritma yang menguras perhatian, yang dibuat oleh raksasa teknologi itu sendiri.
Baca juga: Cara Mengembalikan Kontak Google yang Terhapus di HP Android
“[Tool ini] Pada dasarnya memberi kita lebih banyak waktu dan mungkin melindungi perhatian kita dari algoritma lain yang mencoba menarik perhatian kita.”
Idealnya AI bisa memahami mana email penting, mana yang bisa dijawab cepat, dan langsung membalasnya dengan gaya tulisan kita. Bahkan bisa juga membantu mengambil keputusan-keputusan kecil yang sering bikin kita buang waktu.
Hassabis membayangkan, AI mampu melakukan lebih dari sekadar menjawab email. AI bisa meningkatkan kehidupan kita dengan rekomendasi cerdas, mengotomatiskan pekerjaan rumah, dan bertindak sebagai semacam firewall kognitif.
"Sesuatu yang hanya akan memahami email-email penting, dan menjawab sesuai gaya kita," jelasnya.
Meskipun ia menekankan bahwa dampak AI terlalu dibesar-besarkan dalam jangka pendek, Hassabis yakin efek jangka panjangnya bisa jadi akan setara dengan Revolusi Industri baru."
Ia memperkirakan bahwa kecerdasan umum buatan (AGI/ Artificial General Intelligence), bentuk AI yang lebih mudah beradaptasi dan mirip manusia, kemungkinan akan terwujud dalam waktu lima hingga sepuluh tahun lagi.
Baca juga: Mengapa CEO Airbnb Brian Chesky Menolak Berkomunikasi lewat Email?
Meskipun pernah berpikir bahwa pengembangan AGI akan digerakkan oleh akademisi, Hassabis mengakui bahwa perlombaan tersebut telah didominasi oleh perusahaan teknologi (terutama dari Amerika dan China) karena potensi komersial langsung dari teknologi tersebut.
Perkembangan yang cepat ini telah menimbulkan kekhawatiran di antara para ahli dan pemerintah di seluruh dunia, yang memicu perdebatan tentang keamanan dan etika kemajuan AI.
"Saya sih berharap setidaknya pada tingkat ilmiah dan tingkat keamanan kita dapat menemukan beberapa titik temu," kata Hassabis, yang menyerukan kekuatan global seperti AS dan Tiongkok untuk bekerja sama.
Namun, seiring pesatnya kemampuan AI untuk meniru ucapan kita, membuat pilihan untuk kita, dan melindungi kita dari gangguan digital, muncul kekhawatiran yang serius: Jika AI mulai berbicara untuk kita, berpikir untuk kita, dan menyaring dunia kita atas nama kita, apa yang tersisa dari kemanusiaan kita?
Belagu Podcast dan Podcast Explishit sukses menghibur para pendengar podcast dengan ciri khas mereka masing-masing.
Rabu, 14 Mei 2025 | 16:16 WIB
Pada dasarnya, menulis CV dengan ChatGPT menguntungkan karena kamu jadi menghemat waktu. Bagaimana cara agar hasilnya menarik perhatian rekruter?
Kamis, 15 Mei 2025 | 10:04 WIB
Mini Bootcamp ini fokus pada pengenalan konsep dasar analisis data, pemanfaatan tools yang mudah diakses dan penerapan langsung
Sabtu, 17 Mei 2025 | 10:05 WIB
Pelanggan Apple Music dapat mulai mentransfer lagu atau playlist dari Spotify untuk iPhone, iPad, atau Android. Bagaimana caranya?
Minggu, 18 Mei 2025 | 16:12 WIB
Para podcaster yang mengisi panggung Super Podcast Show 2025 di Depok memang istimewa. Selain komika Andri Sakti, hadir pula ABG Siniar dan Podcast Seminggu.
Selasa, 20 Mei 2025 | 11:32 WIB
Manfaat Gemini Pro Gratis untuk Mahasiswa
Selasa, 27 Mei 2025 | 12:28 WIB
Dengan teknik rekayasa sosial yang canggih, pengguna dibujuk untuk mengunduh dan memasang aplikasi palsu
Selasa, 3 Juni 2025 | 11:42 WIB
Selama ini penyanyi menjadi satu-satunya "bintang"dalam sebuah lagu. Dengan SongDNA, Spotify ingin pendengar tahu siapa saja sosok di balik penciptaan lagu tersebut.
Kamis, 16 Oktober 2025 | 15:39 WIB
Karya-karya ini tidak hanya menjadi tampilan visual, tetapi juga simbol eksplorasi, ketekunan, dan identitas kreatif generasi muda Indonesia
Selasa, 7 Oktober 2025 | 10:36 WIB
Magnum menggunakan Giuseppe AI milik NotCo untuk melakukan reformulasi produk agar lebih seimbang secara nutrisi, termasuk menciptakan varian berbasis nabati.
Senin, 29 September 2025 | 14:34 WIB
Teknologi biometrik face recognition segera diterapkan untuk registrasi e-SIM. Aturan Komdigi ini dukung keamanan data dan cegah penipuan digital.
Jumat, 26 September 2025 | 17:08 WIB
Format Instagram baru ultra-wide 5120×1080, atau yang sering disebut video geprek, meledak karena ada unsur estetika seperti layar bioskop dalam satu frame.
Kamis, 25 September 2025 | 15:04 WIB
Keunggulan Meta Ray-Ban Display adalah sebagai kacamata pintar yang diharapkan mampu menggantikan peran smartphone dalam kehidupan sehari-hari.
Selasa, 23 September 2025 | 15:32 WIB
Konsumen Indonesia semakin fokus pada value for money
Jumat, 19 September 2025 | 15:42 WIB
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merilis Portal Satu Data Jakarta dengan tampilan baru. Bedanya, kali ini tampilannya jauh lebih interaktif berkat tambahan fitur chatbot berbasis AI.
Senin, 15 September 2025 | 14:54 WIB
Talenta data tidak hanya sekadar bisa membaca data, tetapi juga mampu mengubah data menjadi insight
Jumat, 12 September 2025 | 15:37 WIB
Pengguna sedang tergila-gila dengan Nano Banana, model terbaru Google untuk editing foto. Selain itu, Google juga memperkenalkan fitur baru di Gemini Ultra dan Pro, yaitu Photo-to-Video.
Senin, 8 September 2025 | 10:00 WIB
Salah satu penggemar game Roblox dengan nama Ands/Kirito. berhasil mengajak komunitas dan pengguna X berdonasi untuk keluarga almarhum Affan Kurniawan.
Selasa, 2 September 2025 | 15:04 WIB
Warganet ramai membagikan situasi Demo DPR melalui berbagai platform media sosial
Jumat, 29 Agustus 2025 | 12:22 WIB
Kebutuhan talent data meningkati, apa yang perlu dipelajari generasi muda?
Rabu, 27 Agustus 2025 | 11:45 WIB
Password ternyata menjadi titik lemah terbesar karena mudah dicuri lewat halaman login palsu. Google mengeluarkan peringatan serius untuk ganti password secara rutin.
Selasa, 26 Agustus 2025 | 18:23 WIB
Pojok Belajar merupakan inisiatif edukasi intensif yang digagas oleh GoFood lewat Komunitas Partner GoFood (KOMPAG). Program ini diperluas ke 24 kota di Indonesia.
Selasa, 12 Agustus 2025 | 10:49 WIB