LogoDIGINATION LOGO

Rules of Terms Bangun Dana Pensiun agar Keuangan Tetap Sehat hingga Tua

author Oleh Nur Shinta Dewi Minggu, 22 Mei 2022 | 20:50 WIB
Share
Share

 

Sebagai first jobber, tentu kamu lagi senang-senangnya membeli barang impianmu dengan uang sendiri. Alih-alih hidup mandiri, kebiasaan konsumtif ini bukan bikin kamu makin berkelas, malah bikin keuanganmu terjun bebas.

Yaps.. sebagai first jobber kamu sudah perlu memikirkan kesehatan finansialmu. Setidaknya kamu sudah harus memiliki dana pensiun di masa produktif seperti saat ini. 

Kenapa sih dana pensiun harus dipikirkan sejak dini? Coba kamu pikirkan. Kamu tidak hanya hidup di masa sekarang. Setelah kamu tidak produktif, kamu perlu melangsungkan kehidupan. Di situlah kamu akan sadar betapa pentingnya dana pensiun yang diinvestasikan sedari dini. 

Lalu bagaimana agar keuangan tetap sehat, dan memiliki dana pensiun? Melalui live visual talkshow Digital DNA, Jumat (13/5/2022), Widya Prima, Financial Planner & Founder of @uangplanner memberikan tips bagaimana membangun dana pensiun agar tetap sehat. Berikut 3 hal yang harus diperhatikan :

1. Pengeluaran tidak boleh di atas 70% dari penghasilan

Widya mengungkapkan, setiap orang memiliki latar belakang dan pengeluaran yang berbeda. Namun, dalam dunia financial planning ada ilmu yang disebut law of tangent yang bisa dijadikan acuan sebagai perhitungan keuangan yang sehat.

Contohnya untuk pengeluaran bulanan, pengeluaran itu sudah masuk tagihan, cicilan dan kebutuhan sehari-hari. Jika dijumlahkan itu sebaiknya di bawah 70%.

“Pengeluaran sebaiknya di bawah 70%. Kalau di bawah 70% berarti keuangannya masih sehat, namun kalau di atas 70% berarti indikasi keuangan kita sudah tidak sehat. Kalau sudah seperti itu, berarti kamu harus mulai menurunkan pengeluaran, kalau sudah mentok tidak ada yang bisa dipangkas, berarti sudah waktunya kamu untuk mencari pemasukan tambahan,” ungkap Widya.

Baca juga : Ini Dia, Dana Pensiun yang Cocok untuk GenZ

2. Menabung 10% dari pendapatan

Widya pun menegaskan jika kita sebaiknya menyisihkan 10% dari pendapatan. Keuangan yang baru dikatakan sehat, jika kita sudah mampu mengalokasikan 10% pendapatan kita ke dalam tabungan. 

“Lalu untuk Rules of Terms untuk tabungan, minimal itu 10% dari pemasukan, misalnya dibawah 10% berarti kamu tidak sehat dalam keuangan, masa dalam sebulan tidak bisa menyisihkan minimal 10% dari penghasilan,” kata Widya.

3. Investasi 20% dari pemasukan 

Nah kalau nabung ini kan untuk jangka pendek kalau untuk jangka panjang kamu perlu yang namanya investasi, berapa sih alokasi untuk investasi? Ketika ditanya berapa persen dana yang baik untuk dialokasikan ke dalam investasi Widya menjawab, “Kalau untuk investasi sebenarnya 20% dari penghasilan karena kalau dana pensiun kan sebenarnya adalah dana yang paling besar makanya dana yang harus dialokasikan untuk pensiun juga harus lebih besar.”

Melalui kesempatan yang sama, Ida Bagus Sonny Suryawijaya Senior Pension Program Specialist BNI yang akrab disapa Sonny juga mengungkap, pengalokasian dana ini penting untuk anak muda. Namun di PT Bank Negara Indonesia, Tbk (BNI) sendiri sebenarnya memberi keleluasaan bagi nasabah BNI untuk dana pensiun mereka. Bagi Sony, yang terpenting bukanlah persentase namun konsistensi nasabah dalam investasi dana pensiun.

“Untuk dana pensiun memang kita memberikan keleluasaan bagi nasabah kita, namun jika dipersentasekan baiknya adalah 10-20% untuk dana investasi. Namun selain persentase tadi yang paling penting adalah konsisten, jangan saat ini iuran, bulan selanjutnya tidak iuran lagi, stabilitas dari iuran tadi akan mempengaruhi seberapa besar dana pensiun yang akan kita dapatkan di hari tua,” kata Sonny.

Baca juga : Jangan Ragu Bangun Dana Pensiun Sejak Dini

Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI melalui produknya yang bernama BNI Simponi memberi akses mudah untuk anak muda memiliki tabungan dana pensiun. BNI Simponi sendiri memberi fasilitas investasi mulai dari Rp50.000. Kamu juga dapat memilih usia pensiun normal sekurang-kurangnya di usia 40 tahun. Artinya jika kamu membutuhkan tambahan dana modal usaha di masa depan, BNI Simponi adalah solusinya. 

BNI Simponi dapat mencairkan dananya pada usia pensiun normal yaitu usia 40 tahun atau pada usia pensiun dipercepat yaitu 10 tahun lebih cepat dari pensiun normal. Sehingga kamu dapat memanfaatkan dana tersebut di masa yang sangat produktif untuk usaha atau meneruskan investasi masa depan untuk bahagia di hari tua.

Untuk registrasinya pun mudah, kamu tidak perlu datang ke kantor cabang BNI, melalui platform digital BNI Simponi kamu sudah bisa berinvestasi. Pada platform ini kamu bisa mendapatkan informasi tabungan, return dan juga simulasi untuk mencapai dana yang diharapkan.

“Dari sisi teknologi, selain mobile banking kita yang sudah powerful, dan memberikan support baik itu pembukaan rekening, setor tunai, top up, cek saldo, namun kita juga siapkan platform digital BNI Simponi untuk mendapatkan informasi tabungan, return dan juga simulasi untuk mencapai dana yang diharapkan,” kata Sony.

Bagi pengguna android kamu bisa download aplikasi BNI Simponi melalui Google Play Store, namun untuk pengguna IOS atau kamu yang tidak ingin menambah aplikasi di smartphone mu dapat kunjungi website https://dplk.bni.co.id 

  • Editor: Tri Wahono
TAGS
LATEST ARTICLE