LogoDIGINATION LOGO

Mengoptimalkan Portofolio Alternatif Investasi

author Oleh Nur Shinta Dewi Rabu, 31 Maret 2021 | 19:30 WIB
Share
Share

 

Saat ini Peer to Peer (P2P) Lending telah menjadi investasi alternatif yang banyak digemari investment.

Banyak yang berpendapat investasi alternatif P2P memiliki resiko yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan investasi saham namun memiliki return yang lebih cepat dibandingkan investasi berisiko rendah.

Sebenarnya apa itu investasi alternatif P2P?

Menurut OJK, Peer-to-Peer Lending (Lending) adalah layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi.

Layanan ini adalah salah satu inovasi layanan keuangan dalam pemanfaatan teknologi yang memungkinkan pemberi pinjaman dan penerima pinjaman melakukan transaksi pinjam meminjam tanpa harus bertemu langsung.

Sebagai salah satu platform P2P lending yang fokus pada pembiayaan UMKM, Modalku menjadi contoh platform investasi alternatif P2P yang ada di Indonesia. Melalui aplikasi ini kita dapat dengan mudah membantu mendanai UMKM sekaligus mendapat return dari hasil investasi tersebut.

Kembali pada pernyataan awal, apakah P2P Lending memiliki return yang lebih cepat dibandingkan investasi berisiko rendah?

Jawabannya, bisa jadi pernyataan itu benar, namun kembali lagi bagaimana kamu mengatur portofolio investasi. Apapun jenis investasinya jika kamu tidak pandai mengatur strateginya maka apa yang kamu harapkan tidak akan tepat sasaran.

Sarazen Syailendra Regional Head of CX Operations Modalku pada live talkshow Digination Power Lunch #episode 12, menjelaskan sebagai lender, kita harus menyadari bahwa semua investasi memiliki resiko.

 

"Kita masuk pada instrumen investasi apapun itu, harus sadar bahwa resiko itu ada. Itu harus jadi prinsipnya dulu. Kita nggak bisa liat investasi yang tidak ada resikonya, jadi harus kenalin dulu resikonya dan melihat apa solusinya,” kata Regional Head Of CX Operations Modalku yang akrab di sapa Endra.

Disini kita harus menyadari bahwa semua jenis investasi memiliki resiko ditambah kita harus menyadari batas kemampuan kita dari segi dana, mental, dan waktu.

Jangan sampai karena kamu ingin menikmati return yang tinggi, kamu memasukan semua dana mu ke borrower, sehingga ketika dana mu tiba-tiba mengalami default (borrower yang tidak dapat mengembalikan dana) kamu mengalami shock attack. Jangan ya! Agar tetap return dan aman Endra memberi tips dalam mengoptimalkan alternatif investasi.

Baca juga :Riset! Modalku Beri Dampak Positif bagi Perkembangan Bisnis UMKM

Tips mengoptimalkan alternatif investasi

  1. Hindari cash drag

Cash Drag adalah perilaku mengambil return dari hasil untung investasi namun keuntungan investasi tersebut tidak kembali melakukan pendanaan, sehingga dana yang harusnya berputar malah tidak bekerja.

Solusinya adalah fitur pendanaan terencanaan, lender bisa melakukan setting mau berapa besar rentang waktu, tenor, range bunga, dan range interest. Jadi ketika kita menaruh dana ke ewallet fitur ini akan otomatis mengantri untuk memutar uang. “Pastikan uang bekerja untuk Anda.” Tegas Syailendra.

  1. Diserfikasi pendanaan.

Diserfikasi pendanaan adalah sistem managemen investasi ketika dana yang kita punya tidak hanya masuk kedalam satu borrower. Modalku memiliki fitur setting ‘makes borrower exposure’ yang bekerja secara otomatis membantu membagi dana ke beberapa borrower sesuai dengan fitur yang telah disesuaikan.

  1. Menggunakan layanan Pinjaman Terproteksi

Terakhir dan paling baru pada layanan Modalku adalah menggunakan layanan pinjaman terproteksi. Disini modalku bekerja sama dengan pihak ke tiga untuk memberi asuransi pada siapapun yang mengaktifkan layanan Pinjaman Terproteksi. Apa kelebihan pada layanan ini? Disini kamu bisa menstabilkan base portofolio dengan pinjaman-pinjaman lain yang upsightnya lebih tinggi, jadi jika misalnya kamu mengalami default kamu akan mendapat jaminan, dan kelebihan lainnya, kamu jadi lebih aman memilih borrower yang bereturn tinggi.

Baca juga : ALAMI dan Bukalapak Jalin Kerjasama Bantu UMKM Melalui Pendanaan P2P

Itulah 3 tips yang bisa kamu terapkan ketika menanamkan dana pada investasi alternatif P2P. Pada live Talkshow, Endra juga melihat betapa besar potensi pasar di Indonesia.

“potensi pasar Indonesia secara bersamaan dengan fundingnya (daya investasi) sangat besar, jadi sangat potensial. Jika dilihat dari perspektif borrower segmen kita adalah UMKM dan e-Commerce.  Sementara pada segmen lender yang paling besar segmen pekerja produktif, dari 21-40 tahun” ungkap Sarazen Syailendra Regional Head of CX Operations Modalku.

Berdiri sejak tahun 2016, Modalku merupakan platform pinjaman digital terbesar di Indonesia yang menghubungkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan pendana individu dan institusi. Tercatat borrower di Modalku sendiri mencapai diatas 60.000 borrower dan diatas 100.000 Lender.

  • Editor: Deriz Syarief
TAGS
RECOMMENDATION
LATEST ARTICLE