LogoDIGINATION LOGO

Blockchain Akan Mengubah Bentuk Bisnis Digital di 2018

author Oleh Desy Yuliastuti Kamis, 7 Desember 2017 | 09:09 WIB
Share
Blockchain bersama dengan Artificial Inteligence (AI), Machine Learning, robotik, dan teknologi Augmented Reality (AR), memiliki potensi untuk mendisrupsi dan mengubah bentuk bisnis digital pada tahun 2018
Share

Blockchain bersama dengan Artificial Inteligence (AI), Machine Learning, robotik, dan teknologi Augmented Reality (AR), memiliki potensi untuk mendisrupsi dan mengubah bentuk bisnis digital pada tahun 2018. Perusahaan yang tidak segera memulai investasi pada siklus digital memiliki risiko tinggi untuk terdisrupsi.

Menurut laporan Prediksi TI 2018 yang diterbitkan Dimension Data, spek tersebut menjadi perhatian yang tidak kalah penting dan fokus utama banyak perusahaan yang akan go-digital, selain faktor keamanan siber. Namun, tren teratas untuk tahun-tahun mendatang adalah pengadopsian Blockchain—sebuah teknologi di belakang Bitcoin—yang memiliki potensi besar untuk mengganggu dan mengubah keuangan dunia, bisnis, dan masyarakat dengan menggunakan beragam aplikasi.

Ettienne Reinecke, Dimension Data Group Chief Tehcnology Office, mengatakan Blockchain menjadi semakin kuat belakangan ini. “Tahun lalu, saat kami melihat kepada daftar teratas tren bisnis digital 2017, kami memprediksi model transaksi yang tersentralisasi akan mengalami serangan. Prediksi kami tepat sekali. Di sektor keuangan, pasar modal Amerika Serikat dan Eropa berpindah menggunakan platform Blockchain, dan terjadi aktivitas yang serupa di pasar seperti Jepang. Melihat bagaimana konservatif dan terfokusnya sektor ini, hal ini sungguh menakjubkan.”

“Menjadi sangat ironis melihat pelaku kejahatan siber yang menyebarkan ransomware WannaCry yang dapat menyandera aset pemerintah dengan meminta bayaran Bitcoin. Bitcoin bisa jadi merupakan mata uang yang terenkripsi (crypto-currency), tapi basisnya adalah Blockchain, dan apabila pelaku kejahatan siber sadar akan keamanan yang bisa mereka dapatkan dari pembayaran melalui Bitcoin dalam pembayaran tebusan, hal ini menunjukkan betapa amannya pendekatan pendistribusian buku besar,” ujar Reinecke.

Blockchain memiliki potensi untuk mengubah konsep keamanan siber, tapi industri harus mengerti seperti apa Blockchain bekerja karena Blockchain akan menjadi hal yang berpengaruh besar kepada Internet of Things (IoT) tahun mendatang.

Dalam dunia IoT, pebisnis menghasilkan jutaan transaksi kecil yang dikumpulkan dari sekumpulan sensor terdistribusi. Tidak layak untuk mengoperasikan sistem ini menggunakan model transaksional tersentralisasi karena sangat lambat, mahal, dan eksklusif.

Untuk mengekstrak nilai sebenarnya dari teknologi IoT, menurut Reinecke, Anda harus dapat beroperasi secara real time. Biaya transaksi harus mendekati nol atau gratis, dan elemen biaya dari model tersentralisasi tidak dapat mendukung model peluang bisnis yang terjadi di IoT.

  • Editor: Wicak Hidayat
TAGS
LATEST ARTICLE

Tips Hemat Naik Pesawat

berikut tips agar bisa lebih hemat naik pesawat domestik di Indonesia!

Selasa, 9 April 2024 | 11:39 WIB