Artificial Intelligence Ternyata Bisa Bikin Kamu Enjoy Kerja, Lho!
Teknologi AI ternyata juga mendisrupsi lingkungan kerja hingga memperngaruhi kesehatan dan produktivitas kerja. Seperti apa, ya?
Kamis, 6 Desember 2018 | 08:15 WIB
Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, sebuah kecerdasan yang dapat didemonstrasikan oleh mesin, menjadi perbincangan yang hangat di era digital saat ini. Banyak korporasi yang berlomba-lomba menyuarakan keberpihakannya pada AI atau ingin memanfaatkan AI agar bisnisnya dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien.
Banyak pihak yang berhasil memanfaatkannya, tapi tak sedikit juga yang gagal karena hanya 'latah' teknologi atau hanya mengikuti tren yang sedang berlangsung. Lalu, bagaimana sih bisnis seharusnya merencanakan strategi AI?
Dalam workshop bertajuk "How to Design AI Strategy for Business" di SYNRGY Innovation Hub, Jakarta (21/6), Danny Kosasih, Co-Founder Innovesia memaparkan bagaimana bisnis seharusnya memanfaatkan AI supaya tepat, efektif, dan efisien.
Laki-laki yang berpengalaman membantu akselerasi startup khususnya yang fokus pada teknologi AI itu menitikberatkan bahwa yang terpenting dari AI bukan hanya awareness atau kesadaran bisnis akan hal itu tapi juga pengaplikasiannya.
"Biasanya bisnis yang ingin memanfaatkan AI bingung mulainya dari mana. Teknologi atau strategi, ya? Kebanyakan dari kita kalau bicara soal bisnis, ya yang dibicarakan terlebih dahulu adalah teknologinya. Wah, lagi hype nih, ayo siapa yang bisa cepat manfaatkan teknologi A, B, dan C, atau siapa yang lebih cepat menampilkannya dalam visi dan misi perusahaan," kata laki-laki yang juga mengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia itu.
Baca juga: Artificial Intelligence Bantu Jaringan Ritel
Selanjutnya, Danny menjelaskan bahwa AI bukan dirancang untuk artificial problem atau masalah buatan dan artificial solution atau solusi buatan. "Ini permasalahan yang sering dihadapi. Boleh bicara AI tapi jangan pernah menganggap bahwa problem, customer, dan produknya juga artificial. Yang ada, nantinya jadi artificial company, artificial organisation, dan artificial people," tegasnya.
Strategi, menurut Danny, adalah bagaimana bisnis memposisikan diri dalam sebuah kompetisi. Posisikan diri sebagai bisnis seperti apa dan ingin berkompetisi di sektor apa. Bisnis harus mengerti di mana tempat yang bisa diraih, produk yang dimiliki dan kompetitor yang ada.
"Strategi harus direncanakan dengan mapping yang jelas, lihat lingkungan internal dan eksternal, lalu kemudian masuk ke dalam perencanaan tentang kapasitas bisnis seperti apa yang diinginkan agar bisa menyampaikan produk yang dimiliki," ujar Danny.
Sebagai contoh, laki-laki yang juga menjadi Co-Founder MakeDoNia MakerSpace itu mengatakan, "Kalau mau menargetkan Customer A dengan cara yang lebih cepat dibandingkan dengan kompetitor lain dan untuk mencapai hal itu bisnis butuh AI. Ya, dengan itu baru bisa dikatakan bisnis tersebut memang benar-benar butuh AI."
Baca juga: Bangun Komunitas Pelanggan dengan Influencer, Video, dan Chatbot. Kuy!
Contoh yang lain adalah Halosis, startup yang membantu penjualan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan Chatbot. Mereka pernah mengikuti mentoring dengan Innovesia. "UMKM di Indonesia biasanya yang berjualan adalah Ibu-ibu yang punya anak. Mereka tidak bisa tidur terlalu larut karena harus mengantar anak ke sekolah. Nah, pembeli biasanya adalah generasi milenial yang biasanya order jam 2 atau 3 pagi ketika penjual tidur. Di sini masalah dapat diselesaikan dengan AI. Melalui Chatbot, UMKM masih bisa melayani pembeli meskipun penjualnya tidur," jelas Danny.
Danny melanjutkan bahwa AI bukan soal produk atau fitur tapi bagaimana bisnis memulai dari kebutuhan customer terlebih dahulu, berempati terhadap customer, dan bagaimana bisa memberikan apa yang customer inginkan. Kesulitan customer apa yang bisa dibantu dengan AI yang dimiliki oleh bisnis atau bagian mana dari customer yang menghalangi pekerjaannya sehingga bisa dibantu dengan AI.
Yap, seperti yang sudah disebutkan di atas, bukan soal AI terlebih dahulu tapi masalahnya terlebih dahulu.
Baca juga: Benarkah Artificial Intelligence Akan Menggantikan Tenaga Marketing?
Teknologi AI ternyata juga mendisrupsi lingkungan kerja hingga memperngaruhi kesehatan dan produktivitas kerja. Seperti apa, ya?
Kamis, 6 Desember 2018 | 08:15 WIB
Perkembangan pesat teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan tidak dapat dibendung lagi. Teknologipun berhasil masuk ke dalam segala bidang kehidupan manusia termasuk dunia bisnis. Lalu bagaimana tren AI pada tahun 2019?
Rabu, 12 Desember 2018 | 08:15 WIB
Artificial Intelligence (AI) kabarnya akan menggantikan peran manusia. Wah, iya gitu?
Rabu, 24 April 2019 | 16:01 WIB
Pada akhir 2025 nanti, diperkirakan sekitar sepertiga dari smartphone yang terjual di seluruh dunia akan punya fitur AI generatif. Bukan hanya ponsel premium, tapi juga kelas menengah.
Kamis, 2 Oktober 2025 | 17:06 WIB
Platform pencari kerja Pintarnya menggabungkan kecerdasan buatan (AI) untuk mempercepat proses rekrutmen, sekaligus membuka akses ke layanan keuangan bagi pekerja sektor informal.
Senin, 22 September 2025 | 13:46 WIB
File APK yang diklaim sebagai video demo dari aksi massa di jalanan sedang disebar ke berbagai grup Whatsapp. Hati-hati, jangan asal klik apa lagi ikut menyebarkan ke grup WA lain!
Rabu, 3 September 2025 | 11:44 WIB
Diperkenalkan di Mobile World Congress (MWC) 2025, Barcelona, kelebihan utama Lenovo Yoga Solar PC terletak pada panel surya yang terintegrasi di bagian cover laptop.
Selasa, 19 Agustus 2025 | 12:57 WIB
Doug MacDowell sukses merakit ulang mesin kopi buatan tahun 1980-an itu menjadi PC dengan bodi mesin kopi. Apakah komputer rakitan itu bisa berfungsi dengan baik?
Rabu, 6 Agustus 2025 | 17:55 WIB
Jika penyimpanan data yang disediakan Google secara gratis sebesar 15GB habis, kamu bisa berlangganan Google One. Tapi bagaimana jika kamu tiba-tiba ingin berhenti langganan?
Senin, 4 Agustus 2025 | 15:56 WIB
Jika ingin mengirim cold message pada orang yang tidak kamu kenal di LinkedIn, ada beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Jumat, 25 Juli 2025 | 15:52 WIB
Di tengah arus informasi yang terus tumbuh, pengambilan keputusan berbasis data sangat dibutuhkan. Yuk pelajari!
Selasa, 22 Juli 2025 | 11:09 WIB
IHC dan ICC resmi memperkenalkan platform otaQku. Apa itu?
Kamis, 17 Juli 2025 | 17:32 WIB
Polri memperkenalkan robot humanoid dan robot quadruped (i-K9), yang siap jadi rekan kerja Polri terutama dalam situasi beresiko tinggi. Apa saja fiturnya?
Kamis, 10 Juli 2025 | 11:51 WIB
Berikut Daftar Password Paling Umum Dibobol Hacker:
Senin, 30 Juni 2025 | 10:25 WIB
Pelanggan Apple Music dapat mulai mentransfer lagu atau playlist dari Spotify untuk iPhone, iPad, atau Android. Bagaimana caranya?
Minggu, 18 Mei 2025 | 16:12 WIB
Dua dari lima lulusan baru mengaku lebih pilih mengurungkan niat untuk melanjutkan proses rekrutmen jika tidak ada transparansi soal gaji.
Rabu, 30 April 2025 | 11:13 WIB
Siap-siap ada beasiswa belajar data gratis!
Jumat, 25 April 2025 | 17:36 WIB
Selain tanpa antre, berikut beberapa manfaat membeli emas digital:
Rabu, 16 April 2025 | 14:46 WIB