
Manfaatkan IoT, Petani Ikan Bisa Lebih Sejahtera
Pemanfaatan Internet of Things (IoT) di industri perikanan bukanlah hal yang mustahil
Rabu, 15 November 2017 | 06:31 WIB
Petani menghadapi tantangan keterbatasan kepada akses kredit atau sumber pembiayaan ketika dituntut meningkatkan produktivitas dan kualitas. Keterbatasan ini terjadi karena perbankan umumnya menilai sektor pertanian --dan petani- belum bankable. Sebagai solusinya, teknologi Artificial Intelligence (AI) dari Kredit Pintar membantu proses Credit Scoring petani. Modal usaha pun sudah bisa cair dalam waktu singkat.
Keterbatasan petani pada pembiayaan ini tercermin dari penelitan LIPI pada 2017. Diambil dari laman LIPI, sekitar 52% petani mengandalkan modal sendiri, koperasi, kerabat, dan lembaga keuangan non-bank lainnya. Hanya sekitar 15% petani yang mengakses kredit bank. Selebihnya, sebanyak 33% petani memperoleh modal dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Masalah keterbatasan akses inilah yang mendorong perusahaan Financial Technology (Fintech) masuk ke sektor pertanian untuk menawarkan solusi berbasis teknologi. Salah satunya adalah Kredit Pintar yang memposisikan diri sebagai peer-to-peer lending platform berbasis teknologi AI. Mereka baru-baru ini meluncurkan Petani Pintar, produk pembiayaan khusus untuk para petani.
Baca juga: Demi Petani Indonesia, Modalku dan TaniHub Bermitra
"Diluncurkannya Petani Pintar didasari oleh permasalahan yang sering dihadapi oleh petani di Indonesia yaitu permodalan. Keterbatasan modal dapat mengakibatkan kuantitas dan kualitas yang dihasilkan tidak maksimal sehingga menjadi penyebab banyaknya petani hidup di bawah garis kemiskinan," ujar Wisely Reinharda Wijaya, CEO Kredit Pintar.
Cukup KTP dan Kartu Keluarga
Perusahaan tersebut pertama kali meluncurkan program ini di Wonodadi, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur. Para petani memperoleh pembiayaan untuk bibit dan pupuk hingga Rp 2.000.000,- hanya bermodalkan KTP dan Kartu Keluarga.
Kredit Petani Pintar bertenor 8 minggu dengan bunga 6,6% p.a. Sebagai ilustrasi, untuk pinjaman Rp2 juta, dua bulan kemudian (8 minggu) yang harus dikembalikan sebesar Rp 2.011.266,-, jadi bunganya hanya Rp11.266,- saja!
Tentunya Kredit Pintar tidak asal menyetujui kredit yang diajukan, ada proses yang harus dilewati para debitur. Nah, Credit scoring Kredit Pintar sepenuhnya telah menggunakan teknologi AI, mulai dari start to the end. Mereka memanfaatkan teknologi Big Data dan Alternative Data dalam proses mitigasi risiko untuk menghasilkan aset pinjaman yang berkualitas. Teknologi ini sudah fully automatic sehingga memudahkan proses pencairan yang hanya membutuhkan waktu 15 menit saja. Tentunya dengan syarat telah lolos dari credit scoring, ya...
Baca juga: Ternyata Blockchain Berguna Untuk Petani, Lho!
Permasalahan kredit di sektor Pertanian
Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018 menyatakan bahwa jumlah pekerja di sektor pertanian masih tergolong besar, yaitu sebanyak 35,7 juta orang. Hal ini menggambarkan bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang besar dan membutuhkan solusi terpadu untuk keberlanjutannya. Masalah klasik yang selalu muncul adalah permasalahan akses kreditnya.
Permasalahan akses kredit pertanian dan minat bank yang kurang ditengarai disebabkan oleh kredit yang tidak tepat sasaran. Kemudian adanya subsidi bunga, dan prosedur birokratis yang dikhawatirkan berimplikasi pada tingginya tingkat kredit bermasalah, target tidak terpenuhi, ataupun kredit yang tidak berkelanjutan.
Baca juga: Lewat TaniHub, Hasil Panen Petani Masuk Pasar Ekspor
Menurut Yeni, pemerintah perlu melakukan reformasi program kredit khusus sektor pertanian jika ingin meningkatkan akses pembiayaan dan mendorong produktivitas petani. “Pertama terkait proses bisnis. Harus ada skema kredit yang fleksibel, terpercaya, dan terjangkau. Selain itu, penting untuk membuat skema penjaminan kredit pertanian,” jelasnya.
Kedua, terkait ketepatsasaran. Bila pemerintah memunculkan program kartu tani, maka harus berbasis Information Communication Technology (ICT), dan harus ada perbaikan penyaluran kredit Sarana Produksi Pertanian (Saprotan).
Ketiga untuk keberlanjutan, harus dipikirkan insentif bagi Lembaga Penyalur kredit, profesionalisme analis kredit, dan peran kelompok tani. “Lalu yang terakhir terkait dampak, maka program kredit yang terintegrasi dengan program konsolidasi lahan perlu juga terintegrasi dengan program pemberdayaan kewirausahaan,” pungkasnya.
Baca juga: Keren, Ini Aplikasi Khusus Untuk Petani!
Pemanfaatan Internet of Things (IoT) di industri perikanan bukanlah hal yang mustahil
Rabu, 15 November 2017 | 06:31 WIBUlil Amri, salah satu petani muda asal Kabupaten Soppeng Sulawesi Selatan berhasil meraup omzet hingga puluhan juta per bulannya berkat memanfaatkan alat-alat pertanian berbasis teknologi
Selasa, 2 Januari 2018 | 06:19 WIBEmpat startup telah dipilih dalam program bertajuk Remake City Jakarta. Bidangnya mulai dari petani hingga penjahit.
Jumat, 17 Agustus 2018 | 11:23 WIBUntuk spesifikasi dan harga berikut ulasannya!
Kamis, 11 Agustus 2022 | 17:13 WIBDANA, perusahaan teknologi keuangan yang terus berkomitmen untuk memajukan digital ekonomi di Indonesia
Selasa, 9 Agustus 2022 | 17:49 WIBTesla Inc, telah menandatangani kontrak pembelian nikel dari dua perusahaan di Indonesia.
Selasa, 9 Agustus 2022 | 17:13 WIBEmpat pemenang ini merupakan kreator-kreator Spark AR muda yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia.
Senin, 8 Agustus 2022 | 18:42 WIBSebagai upaya memberi kemudahan masyarakat berinvestasi, Tokopedia meluncurkan produk Reksa Dana Pendapatan Tetap
Rabu, 3 Agustus 2022 | 16:35 WIBNamun hingga kini masih ada dua PSE aplikasi game yang belum juga merespon komunikasi dari Kominfo.
Selasa, 2 Agustus 2022 | 16:30 WIBBanyak orang yang penghasilannya ada di PayPal pun menanyakan bagaimana nasib mereka selanjutnya?
Senin, 1 Agustus 2022 | 15:28 WIBPemain akan diajak masuk ke dunia Metaverse bernama Alice.
Kamis, 28 Juli 2022 | 18:25 WIBAI kian meningkat oleh beragamnya perusahaan yang menawarkan produk atau jasa ke end-customer
Kamis, 28 Juli 2022 | 17:39 WIBMendorong percepatan pembentukan ekosistem dan infrastruktur serta implementasi bisnis e-mobility
Senin, 25 Juli 2022 | 18:12 WIBYouTube ingin semakin mempermudah para kreator mendapatkan pembeli langsung dalam konten mereka.
Jumat, 22 Juli 2022 | 17:13 WIBProses integrasi yang lebih mudah serta pengalaman transaksi digital yang makin menyeluruh.
Jumat, 22 Juli 2022 | 14:30 WIBBerikut wilayah yang siap dimatikan hari ini :
Rabu, 20 Juli 2022 | 19:57 WIBKitaBeli menjalankan model bisnis perdagangansosial direct-to-consumer yang menawarkan pembeli bahanpokok
Senin, 18 Juli 2022 | 18:21 WIBPenjual eBay di kawasan Asia Pasifik kini dapat mendaftarkan akun FedEx dan mendapatkan akses penuh
Jumat, 15 Juli 2022 | 12:22 WIB