Perlindungan dana pelanggan menjadi salah satu fokus utama regulator dalam dunia peer-to-per (P2P) lending. Apabila dana konsumen tidak dilindungi, dana mudah disalahgunakan seperti dalam kasus-kasus Ponzi scheme. Untuk itu, perlu auditor untuk menjaga transparansi informasi sekaligus kepercayaan publik.

Hal ini juga yang dilakukan Modalku dengan menjadi perusahaan peer-to-peer (P2P) lending pertama dan satu-satunya di Indonesia yang diaudit salah satu firma dari kelompok audit ternama the Big Four, yaitu Ernst and Young.

Keberadaan jasa auditor yang memeriksa laporan keuangan menjadi upaya Modalku untuk meningkatkan transparansi serta perlindungan pelanggan, seperti pencegahan penyalahgunaan dana.

Selama ini, laporan keuangan Modalku (PT Mitrausaha Indonesia Grup) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember, telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja (firma Anggota Ernst and Young Global Limited) dengan pendapat bahwa laporan keuangan tersebut wajar tanpa modifikasi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Reynold Wijaya, Co-Founder dan CEO Modalku, mengatakan pihaknya serius memberikan layanan keuangan dan menjunjung standar dan integritas tinggi. Dengan jasa audit Ernst and Young, potensi penipuan data dan penyalahgunaan dana menjadi hampir nihil.

“Karena itulah kami menggunakan jasa auditor independen untuk memeriksa laporan keuangan kami. Modalku serius dalam memberikan layanan keuangan yang terbaik bagi Indonesia dan Asia Tenggara. Karena itu memenangkan  kepercayaan publik dan pemerintah merupakan prioritas kami,” ujar Reynold.

Modalku  sebagai penyedia layanan P2P lending telah terdaftar secara resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak awal Juni 2017. Jasa P2P lending yang ditawarkan dapat menjadi alternatif bagi UMKM untuk mencari investasi alternatif yang dipertemukan lewat pasar digital dengan proses online yang mudah dan cepat.

• Editor: Wicak Hidayat