
Dos and Don'ts Ketika Ingin Mengirim Cold Message di LinkedIn
Jika ingin mengirim cold message pada orang yang tidak kamu kenal di LinkedIn, ada beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Jumat, 25 Juli 2025 | 15:52 WIB
Teknologi, informasi, dan komunikasi semakin berkembang pesat. Sebagai pengguna, kita terkadang kalah cepat dalam memanfaatkan fitur-fitur yang disediakan. Handphone, laptop, dan perangkat elektronik lainnya menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita, membantu mempermudah pekerjaan dan memberikan kenyamanan.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 Rosa Vivien Ratnawati, mengungkap bahwa terdapat 2 juta ton sampah elektronik yang ada di indonesia dan sudah memasuki fase mengkhawatirkan. Fase mengkhawatirkan ini tentu menjadi urgensi yang harus segera kita temukan jalan keluarnya. Karena jika tidak, menurut laporan The Global E-Waste Monitor 2022 sampah elektronik sejak 2019 mencapai 53,6 juta ton atau sekitar 7,3 kilogram (kg) per kapita dan diprediksi jumlahnya akan terus meningkat di tahun 2050 mencapai 110 ton.
Masalah e-waste menjadi isu serius karena mengandung komponen berbahaya dan beracun seperti timbal, merkuri, dan kadmium. Jika tidak dikelola dengan baik, dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Sayangnya, data menunjukkan bahwa e-waste merupakan limbah dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
Baca juga: Strategi Sukses Peritel Indonesia Menghadapi Tantangan Pasar Ritel
Di tingkat nasional, recycling rate e-waste masih rendah, hanya mencapai 17,4% dari total 2 juta ton e-waste pada tahun 2021. Padahal, e-waste mengandung material berharga seperti logam mulia dan logam tanah langka yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Melihat fenomena ini, pemerintah melalui peraturan No. 27 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Spesifik menetapkan bahwa e-waste masuk dalam kategori sampah spesifik yang memerlukan pengelolaan khusus. Setiap orang yang menghasilkan sampah e-waste memiliki kewajiban untuk melakukan pengurangan sampah melalui pembatasan timbulan sampah, pendauran ulang sampah, atau pemanfaatan kembali sampah. Jika pemerintah sebagai penghasil sampah spesifik tidak mampu mendaur ulang e-waste, maka harus diserahkan kepada fasilitas pengelolaan sampah spesifik.
Dalam konteks ini, peran Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSILHK) menjadi krusial. BSILHK yang dibentuk pada tahun 2021 bertugas untuk menyelenggarakan koordinasi, perumusan, dan pengembangan standar serta penerapan standar dan penilaian kesesuaian standar instrumen di bidang lingkungan hidup dan kehutanan.
BSILHK memiliki lima program, termasuk Program Sirkular Ekonomi, yang bertujuan untuk mendorong pelaksanaan reduce, reuse, dan recycle secara sistematis. BSILHK juga berkolaborasi dengan perusahaan dan fasilitas yang memiliki izin pengelolaan dan pemanfaatan e-waste, untuk menjawab tantangan pengelolaan sampah spesifik.
Sistem standarisasi yang diterapkan oleh BSILHK memudahkan aliran informasi dan data yang terpantau, tertelusur, dan terverifikasi. Kolaborasi dan koordinasi antar pihak menjadi kunci sukses dalam pelaksanaan sistem ini.
Baca juga: Ketahui Hak Untuk Perbaiki, Mengatasi Tantangan Sampah Elektronik
Pemerintah juga memiliki peluang untuk mengoptimalkan pengelolaan e-waste melalui tata kelola barang milik Negara. Barang elektronik yang sudah tidak dapat digunakan dapat dimanfaatkan kembali melalui mekanisme lelang. Hal ini dapat menjadi sumber kekuatan ekonomi baru, yakni ekonomi hijau.
Melalui langkah-langkah ini, diharapkan terjadi keseimbangan antara lingkungan, ekonomi, dan masyarakat. Pengelolaan e-waste yang baik akan memberikan dampak positif bagi keberlanjutan lingkungan dan ekonomi, serta memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat. Penting bagi seluruh pihak, termasuk pemerintah, untuk bekerja sama dalam upaya mencapai tujuan besar ini. Dengan demikian, kita dapat membangun masa depan yang lebih baik untuk generasi mendatang.
Jika ingin mengirim cold message pada orang yang tidak kamu kenal di LinkedIn, ada beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Jumat, 25 Juli 2025 | 15:52 WIBDi tengah arus informasi yang terus tumbuh, pengambilan keputusan berbasis data sangat dibutuhkan. Yuk pelajari!
Selasa, 22 Juli 2025 | 11:09 WIBIHC dan ICC resmi memperkenalkan platform otaQku. Apa itu?
Kamis, 17 Juli 2025 | 17:32 WIBPolri memperkenalkan robot humanoid dan robot quadruped (i-K9), yang siap jadi rekan kerja Polri terutama dalam situasi beresiko tinggi. Apa saja fiturnya?
Kamis, 10 Juli 2025 | 11:51 WIBBerikut Daftar Password Paling Umum Dibobol Hacker:
Senin, 30 Juni 2025 | 10:25 WIBPelanggan Apple Music dapat mulai mentransfer lagu atau playlist dari Spotify untuk iPhone, iPad, atau Android. Bagaimana caranya?
Minggu, 18 Mei 2025 | 16:12 WIBDua dari lima lulusan baru mengaku lebih pilih mengurungkan niat untuk melanjutkan proses rekrutmen jika tidak ada transparansi soal gaji.
Rabu, 30 April 2025 | 11:13 WIBSiap-siap ada beasiswa belajar data gratis!
Jumat, 25 April 2025 | 17:36 WIBSelain tanpa antre, berikut beberapa manfaat membeli emas digital:
Rabu, 16 April 2025 | 14:46 WIBBerikut 4 kontribusi open-source yang bisa mengubah lanskap bisnis di Indonesia:
Senin, 7 April 2025 | 21:04 WIBUntuk pertama kalinya di dunia, deteksi kanker kulit dapat dilakukan dalam waktu kilat menggunakan teknologi AI.
Senin, 7 April 2025 | 10:00 WIBDalam sepuluh tahun ke depan, AI akan semakin mengubah cara kita bekerja dan berinteraksi. Beberapa pekerjaan akan hilang, tetapi yang lain akan muncul.
Jumat, 28 Maret 2025 | 14:58 WIBPelatihan data analitik ini dirancang untuk pemula yang ingin mulai memahami dasar-dasar data science.
Selasa, 25 Maret 2025 | 12:50 WIBBulan Ramadan identik dengan peningkatan aktivitas belanja. Bagi pelaku bisnis, coba strategi flash sale agar jualan kamu makin untung selama Ramadan.
Senin, 24 Maret 2025 | 14:10 WIBBerikut beberapa tips mudik hemat buat kamu yang merantau:
Selasa, 11 Maret 2025 | 17:27 WIB