Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung akan membuka dua program studi (prodi) Bisnis Digital dan Aktuaria pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam untuk jenjang Sarjana yaitu pada tahun akademik 2018/2019 mendatang. Langkah tersebut dilakukan Unpad untuk merespon sekaligus menjawab tantangan menghadapi kebutuhan global saat ini.
Hal tersebut juga sesuai dengan amanat Presiden RI Joko Widodo dalam Dies Natalis ke-60 Unpad yang menyebut bahwa perguruan tinggi, termasuk Unpad, didorong untuk membuka program studi yang tidak konservatif.
Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad mengatakan dibukanya prodi Bisnis Digital dan Aktuaria juga merupakan respons kebutuhan global terkait tantangan revolusi industri ke-4. “Ini merespons kebutuhan global ‘zaman now’,” ujar Tri Hanggono dikutip dari siaran resmi Unpad (12/2).
Untuk tahun akademik 2018/2019, prodi bisnis digital pertama di Indonesia ini dibuka dengan daya tampung 40 mahasiswa. Pendaftaran untuk prodi ini dibuka melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Prodi Bisnis Digital memiliki kekuatan pada pembelajaran bisnis dengan menggunakan teknologi digital. Prodi ini dikembangkan untuk mempersiapkan sumber daya manusia di bidang penguasaan start up digital, marketplace, big data, hingga artificial intelligence.
Para pengajar disiapkan tidak hanya dari FEB, tetapi juga lintas sektor keilmuan, seperti dari Fakultas Hukum terkait bidang implementasi Undang-undang ITE, Fakultas Ilmu Komunikasi, hingga dari prodi Teknik Informatika. Unpad juga akan memperluas kerja sama dengan praktisi bisnis yang sudah bergerak di bidang bisnis digital.
Sementara untuk prodi Aktuaria, Rektor menjelaskan, prodi ini dibuka dalam rangka pemenuhan tenaga aktuaris di Indonesia. Tenaga ini dibutuhkan salah satunya untuk menghitung risiko dalam aktivitas bisnis, terutama di bidang asuransi. Prodi Aktuaria dibuka dengan daya tampung 50 mahasiswa. Seperti prodi Bisnis Digital, pendaftaran prodi dibuka melalui jalur SBMPTN.
“Tenaga Aktuaris belum banyak, padahal menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN, Aktuaris ini sangat dibutuhkan,” jelas Rektor. Lebih lanjut Rektor mengatakan, bagi Unpad, pengembangan prodi ini dilakukan sebagai implementasi teknologi digital perguruan tinggi.