#BangkitBarengWarung, Tokopedia Kembangkan Usaha Tradisional Melalui Pemanfaatan Teknologi
Alternatif transformasi digital UKM dari Tokopedia
Selasa, 3 November 2020 | 18:28 WIB
Isu soal penggabungan dua juara startup Tokopedia dan Gojek akhirnya terpecahkan. Dua perusahaan startup besar ini resmi merger dan membentuk GoTo Group.
“Hari ini adalah hari yang sangat bersejarah dengan dibentuknya Grup GoTo serta menandai fase pertumbuhan selanjutnya bagi Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial,” kata CEO GoTo Andre Soelistyo dalam keterangannya, Senin, 17 Mei 2021.
GoTo Group menyatukan Gojek dan Tokopedia, dan menciptakan bisnis yang saling melengkapi dalam menggabungkan e-niaga, layanan on-demand, dan layanan keuangan. Dalam mergernya tidak hanya investor, Tokopedia dan Gojek menyisakan pertanyaan dan harapan bagi banyak mitra dan penggunanya.
Berikut fakta-fakta GoTo Group :
Mungkin banyak yang telah menebak lahirnya nama GoTo hadir dari gabungan kedua perusahaan besar yaitu Gojek dan Tokopedia. Ya, William Tanuwijaya, co-founder dan CEO Tokopedia, membenarkan GoTo merupakan singkatan dari nama Gojek dan Tokopedia, serta gotong-royong yang jadi semangat penggabungan kedua perusahaan.
Dilansir dari Tempo, Gojek dan Tokopedia disinyalir telah mempertimbangkan potensi merger sejak 2018. Diskusi itu diduga sempat meredup sewaktu Gojek dan Grab mendiskusikan peluang konsolidasi untuk menciptakan demarkasi. Isu muncul karena keduanya disebut-sebut mengalami kesulitan dalam pendanaan.
Namun rencana itu gagal. Setelahnya, diskusi kembali akhirnya Gojek dan Tokopedia mematangkan rencana merger akhir 2020. Pemegang saham kedua perusahaan kala itu meyakini merger akan resmi terbentuk pada Mei 2021. Kabar merger pun langsung mencuat pada awal 2021.
Baca juga : Resmi! Gojek dan Tokopedia Merger Jadi GoTo Group
Meski perusahaan merger akan tetapi Gojek dan Tokopedia akan tetap beroperasi diatas kaki kedua perusahaan masing-masing.
Dikutip dari siaran pers, keterangan tersebut menyebutkan “kedepannya, Gojek dan Tokopedia akan tetap beroperasi sebagai entitas yang berdiri sendiri, di dalam ekosistem Grup GoTo.”
Pada jajaran management GoTo Group antara lain :
Selain tanggung jawab di tingkat grup, Andre juga akan terus memimpin bisnis pembayaran dan layanan keuangan yang dinamakan GoTo Financial. GoTo Financial mencakup layanan GoPay serta layanan keuangan dan solusi bisnis mitra usaha.
Di tengah isu merger yang belum terkonfirmasi kala itu, Gojek dan Tokopedia dikabarkan bakal mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada beberapa skenario yang muncul. Kedua perusahaan tak mengungkap informasi valuasi GoTo Group. Namun diketahui Gojek dan Tokopedia telah mengumpulkan dana sebesar US$8,2 miliar dari investor. Dikutip dari CNBC, laporan CBInsights pada April 2021 lalu, Gojek memiliki valuasi US$10 miliar dan Tokopedia US$7 miliar. Valuasi GoTo Group bisa lebih besar lagi setelah merger dilakukan.
Baca juga : Wishnutama Ungkap Potensi 5G
Andre Sulistyo CEO GoTo Group menyampaikan mitra driver Gojek berpeluang memiliki pendapatan lebih besar dengan adanya merger dua startup ini.
“Mitra driver Gojek akan memiliki peluang pendapatan yang lebih besar antara lain dengan mengirimkan lebih banyak pesanan dari pengguna Tokopedia, sementara penjual dan mitra merchant dari berbagai skala bisnis akan mendapatkan berbagai manfaat dan kesempatan untuk meningkatkan usahanya," tutur Andre.
Hal ini disambut baik dengan Gabungan Aksi Roda Dua atau Garda. Dikutip dari CNBC Indonesia, Ketua Presidium Garda Indonesia, Igun Wicaksono mengatakan perlu diperhatikan kesejahteraan para pengemudi ojek online hingga jangan sampai pendapatan nya menurun.
Sementara itu, Presiden GoTo Patrick Cao menyebut ke depan model bisnis perusahaan akan semakin beragam, stabil dan bekelanjutan.
Dilansir dari rilis, keterangan tersebut menyebutkan GoTo Group memiliki daftar investor blue-chip termasuk Alibaba Group, Astra International, BlackRock, Capital Group, DST, Facebook, Google, JD.com, KKR, Northstar, Pacific Century Group, PayPal, Provident, Sequoia Capital, SoftBank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent, Visa dan Warburg Pincus.
Alternatif transformasi digital UKM dari Tokopedia
Selasa, 3 November 2020 | 18:28 WIBGojek hadirkan Akademi Mitra Usaha (KAMUS) dan tren bisnis menarik selama Ramadan.
Selasa, 4 Mei 2021 | 16:20 WIBpendanaan Seri B ini hanya empat bulan setelah putaran pendanaan Seri A sebesar US$10 juta.
Selasa, 18 Mei 2021 | 15:04 WIBEmpat cara jitu untuk kamu belajar Excel dalam konteks bisnis. Yuk, simak selengkapnya berikut ini!
Rabu, 17 April 2024 | 16:29 WIBBagaimana dengan Perkembangan Tahun 2024?
Selasa, 16 April 2024 | 18:38 WIBberikut tips agar bisa lebih hemat naik pesawat domestik di Indonesia!
Selasa, 9 April 2024 | 11:39 WIBKamu yang hendak pulang ke kampung halaman sebaiknya mengetahui aplikasi-aplikasi di bawah ini
Kamis, 4 April 2024 | 16:34 WIByuk simak cara untuk mengelola uang THR dengan baik!
Selasa, 2 April 2024 | 15:59 WIBFitur ChatGPT ini bisa digunakan untuk apa saja ya di bulan puasa? Yuk, simak selengkapnya berikut ini:
Jumat, 29 Maret 2024 | 10:15 WIBsimak beberapa ide usaha untuk Bulan Ramadan sebagai berikut!
Kamis, 21 Maret 2024 | 17:30 WIBERSPO hadirkan lima koleksi pakaian olahraga berkualitas tinggi dengan harga terjangkau
Kamis, 21 Maret 2024 | 16:36 WIBKamu bisa mendapatkan smartphone dan gadget dengan harga dan promo menarik
Senin, 18 Maret 2024 | 09:36 WIBvisualisasi data yang menarik serta efektif guna mensukseskan bisnis secara keseluruhan Yuk, simak penjelasannya!
Sabtu, 16 Maret 2024 | 11:38 WIBBuat kamu yang pelajar ini dia cara untuk menambah uang:
Rabu, 6 Maret 2024 | 10:02 WIBAnting ini merupakan alat yang lebih baik dalam mendeteksi parameter kesehatan wanita
Selasa, 5 Maret 2024 | 13:57 WIBIntegrasi antara SEEK, Jobstreet, dan Jobsdb menghadirkan AI
Jumat, 1 Maret 2024 | 18:14 WIBBerikut beberapa alasan mengapa data scientist penting buat pembisnis :
Kamis, 29 Februari 2024 | 13:24 WIBMelalui agenda bersama ini, mampu menurunkan emisi karbon
Kamis, 29 Februari 2024 | 11:22 WIB