
Accenture Dan SAP SE Perkuat Supply Chain Digital
Supply chain adalah bidang yang cukup penting dalam dunia industri manufaktur, dan bahkan menjadi bisa bagian yang paling menghabiskan waktu dan biaya
Kamis, 5 April 2018 | 12:35 WIB
Saat ini teknologi telah selamanya mengubah ekspektasi, kebiasaan, dan menghadirkan kenyataan baru di setiap sektor industri.
Dalam laporan yang bertajuk “Leaders Wanted: Masters of Change at a Moment of Truth,” Accenture memprediksi, tren teknologi yang akan membentuk bisnis dan industri selama tiga tahun ke depan.
Tercatat, para pemimpin berhasil meningkatkan pendapatan 5x lebih cepat. Padahal pada saat rentang waktu 2015 hingga 2018, menurut riset dari Accenture para pemimpin hanya mampu bergerak 2x lebih cepat.
“Banyak perusahaan termasuk di Indonesia memutuskan untuk menggunakan teknologi dengan cara-cara yang luar biasa, dengan kecepatan yang tadinya mereka anggap tidak mungkin, agar bisnis dan komunitasnya tetap berjalan. Sementara yang lainnya menghadapi kenyataan akan kegagalan mereka dan kekurangan fondasi digital yang dibutuhkan untuk berubah secara cepat,” ungkap Kher Tean Chen - Country Managing Director, Accenture in Indonesia.
Survei yang dilakukan kepada 6.200 pemimpin bisnis dan teknologi mengungkap 92% perusahaan mereka berinovasi karena dorongan dan keharusan untuk bertindak tahun ini, sementara 91% eksekutif setuju bahwa untuk menguasai pangsa pasar di masa depan, berarti perusahaan mereka harus menetapkan pasar itu sendiri.
Baca juga : AppsFlyer: Marketing Aplikasi Mobile Berpotensi Rebound pada Ramadan 2021
Sementara itu Retno Kusumawati - Managing Director of Technology, Accenture in Indonesia, mengatakan perusahaan perlu memikirkan kembali bagaimana aplikasi dikembangkan dan diterapkan, serta bersaing pada arsitektur teknologi agar lebih gesit dan fleksibel.
“Perusahaan perlu memikirkan kembali bagaimana aplikasi dikembangkan dan diterapkan, serta bersaing pada arsitektur teknologi agar lebih gesit dan fleksibel. Faktanya, hampir semua eksekutif (95%) di Indonesia menyatakan bahwa arsitektur teknologinya menjadi sangat penting demi kesuksesan perusahaan mereka secara keseluruhan,” kata Retno Kusumawati - Managing Director of Technology, Accenture in Indonesia.
Technology Vision mengidentifikasikan lima tren yang harus dijawab oleh perusahaan selama tiga tahun ke depan dalam mempercepat dan menguasai perubahan :
Masa Depan yang Lebih Baik – Era baru kompetisi industri telah dimulai – di mana perusahaan bersaing dalam mendesain sistem IT mereka. Namun, membangun dan menggunakan susunan (stack) teknologi yang paling kompetitif, berarti berpikir berbeda tentang teknologi, sehingga strategi bisnis dan teknologi menjadi tidak bisa dibedakan. 89% eksekutif percaya bahwa kemampuan perusahaan untuk membangkitkan nilai bisnis akan meningkat berdasarkan keterbatasan dan kesempatan dari artsitektur teknologinya.
Kekuatan Digital Twins yang Cerdas – Pemimpin sedang membangun digital twins yang cerdas untuk menciptakan model nyata pabrik, rantai pasokan, siklus produk, dan lainnya. Menyatukan data dan kecerdasan yang mewakili dunia fisik di ruang digital akan membuka kesempatan baru untuk beroperasi, berkolaborasi, dan berinovasi. 65% eksekutif yang mengikuti survei memperkirakan bahwa investasi digital perusahaan mereka pada kecerdasan digital twins akan meningkat selama tiga tahun ke depan.
Demokratisasi Teknologi – Kapabilitas yang luar biasa sekarang tersedia untuk siapa saja di seluruh fungsi bisnis, membuat lapisan fondasi teknologi menjadi bagian dari strategi inovasi perusahaan. Sekarang, setiap karyawan dapat menjadi inovator, mengoptimalkan kerja mereka, memperbaiki masalah, dan menjaga bisnis tetap dekat dengan kebutuhan baru yang terus berubah. 88% eksekutif percaya bahwa demokratisasi teknologi menjadi sangat penting agar dapat memicu inovasi di seluruh perusahaan mereka.
Baca juga : IDA Resmi Memilih Similarweb Sebagai Standar Pengukuran Audiens Online di Indonesia
Bawa Suasana Kerjamu Sendiri – Satu pergeseran tenaga kerja terbesar dalam satu masa membuat bisnis harus memperluas batasan tentang perusahaan. Ketika orang dapat “membawa suasana kerja sendiri”, mereka mempunyai kebebasan untuk bekerja dengan lancar dari mana saja, baik itu di rumah, di kantor, di bandara, kantor mitra, atau tempat lainnya. Dengan model seperti ini, pemimpin dapat memikirkan kembali tujuan bekerja di setiap lokasi dan mendorong kesempatan untuk mereka-reka kembali bisnis di dunia baru ini. 81% eksekutif setuju bahwa perusahaan terdepan di industrinya akan mulai bergeser dari pendekatan tenaga kerja ‘Bawa Perangkatmu Sendiri’ menjadi ‘Bawa Suasana Kerjamu Sendiri’.
Sistem Multipihak untuk Menembus Situasi yang Kacau - Permintaan untuk melacak kontak, membayar tanpa menggesek kartu, dan cara-cara baru membangun kepercayaan menjadi fokus penting dari apa yang belum berhasil dilakukan oleh ekosistem perusahaan yang saat ini ada. Sistem multipihak dapat membantu bisnis memiliki ketahanan dan kemampuan beradaptasi yang lebih baik. Membuka cara-cara baru untuk mendekati pasar dan menetapkan standar baru yang mengedepankan ekosistem untuk industrinya. 90% eksekutif yang berpartisipasi dalam survei menyatakan bahwa sistem multipihak akan membuat ekosistem mereka mampu membangun fondasi yang lebih tahan banting dan mudah beradaptasi untuk menciptakan nilai baru bersama dengan mitra perusahaan.
Selama 21 tahun, Accenture telah mengambil gambaran sistematis di seluruh lanskap perusahaan untuk mengidentifikasi tren teknologi yang memegang potensi terbesar untuk mengubah bisnis dan industri.
Untuk informasi lebih lanjut tentang laporan tahun ini, silakan kunjungi www.accenture.com/technologyvision atau ikuti percakapannya di Twitter melalui #TechVision2021.
Supply chain adalah bidang yang cukup penting dalam dunia industri manufaktur, dan bahkan menjadi bisa bagian yang paling menghabiskan waktu dan biaya
Kamis, 5 April 2018 | 12:35 WIBLayanan gratis ini dibuat karena melihat, salah satu sektor yang terdampak pandemi adalah sektor ekonomi
Jumat, 26 Maret 2021 | 18:22 WIBSimilarweb akan dijadikan sebagai acuan proses pengukuran online audience di Indonesia.
Kamis, 1 April 2021 | 12:05 WIBDiperkenalkan di Mobile World Congress (MWC) 2025, Barcelona, kelebihan utama Lenovo Yoga Solar PC terletak pada panel surya yang terintegrasi di bagian cover laptop.
Selasa, 19 Agustus 2025 | 12:57 WIBDoug MacDowell sukses merakit ulang mesin kopi buatan tahun 1980-an itu menjadi PC dengan bodi mesin kopi. Apakah komputer rakitan itu bisa berfungsi dengan baik?
Rabu, 6 Agustus 2025 | 17:55 WIBJika penyimpanan data yang disediakan Google secara gratis sebesar 15GB habis, kamu bisa berlangganan Google One. Tapi bagaimana jika kamu tiba-tiba ingin berhenti langganan?
Senin, 4 Agustus 2025 | 15:56 WIBJika ingin mengirim cold message pada orang yang tidak kamu kenal di LinkedIn, ada beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Jumat, 25 Juli 2025 | 15:52 WIBDi tengah arus informasi yang terus tumbuh, pengambilan keputusan berbasis data sangat dibutuhkan. Yuk pelajari!
Selasa, 22 Juli 2025 | 11:09 WIBIHC dan ICC resmi memperkenalkan platform otaQku. Apa itu?
Kamis, 17 Juli 2025 | 17:32 WIBPolri memperkenalkan robot humanoid dan robot quadruped (i-K9), yang siap jadi rekan kerja Polri terutama dalam situasi beresiko tinggi. Apa saja fiturnya?
Kamis, 10 Juli 2025 | 11:51 WIBBerikut Daftar Password Paling Umum Dibobol Hacker:
Senin, 30 Juni 2025 | 10:25 WIBPelanggan Apple Music dapat mulai mentransfer lagu atau playlist dari Spotify untuk iPhone, iPad, atau Android. Bagaimana caranya?
Minggu, 18 Mei 2025 | 16:12 WIBDua dari lima lulusan baru mengaku lebih pilih mengurungkan niat untuk melanjutkan proses rekrutmen jika tidak ada transparansi soal gaji.
Rabu, 30 April 2025 | 11:13 WIBSiap-siap ada beasiswa belajar data gratis!
Jumat, 25 April 2025 | 17:36 WIBSelain tanpa antre, berikut beberapa manfaat membeli emas digital:
Rabu, 16 April 2025 | 14:46 WIBBerikut 4 kontribusi open-source yang bisa mengubah lanskap bisnis di Indonesia:
Senin, 7 April 2025 | 21:04 WIBUntuk pertama kalinya di dunia, deteksi kanker kulit dapat dilakukan dalam waktu kilat menggunakan teknologi AI.
Senin, 7 April 2025 | 10:00 WIBDalam sepuluh tahun ke depan, AI akan semakin mengubah cara kita bekerja dan berinteraksi. Beberapa pekerjaan akan hilang, tetapi yang lain akan muncul.
Jumat, 28 Maret 2025 | 14:58 WIB