LogoDIGINATION LOGO

Sri Mulyani: Investasi Jadi Kunci Hadapi Bonus Demografi

author Oleh Desy Yuliastuti Senin, 4 Desember 2017 | 16:43 WIB
Share
IndonesiaX, platform pendidikan dan pengembangan keterampilan online yang bisa diakses secara gratis menggelar konferensi bertajuk, “Indonesian Economy: Getting Ready for Demographic Bonus”
Share

IndonesiaX, platform pendidikan dan pengembangan keterampilan online yang bisa diakses secara gratis menggelar konferensi bertajuk, “Indonesian Economy: Getting Ready for Demographic Bonus”.

Konferensi yang berlangsung di World Trade Center 1 Jakarta, Senin (4/12), membuka pandangan bahwa Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi ekonomi akan mendapatkan bonus demografi pada tahun 2020-2035 dengan puncak bonus demografi pada sekitar 2030-2035.

“Populasi penduduk usia produktif sangat besar periode 2010-2035. Pertanyaannya, itu mau jadi bonus demografi atau demografi disaster? Oleh karena itu, mau tidak mau, untuk menjadikan bonus demografi, dua hal yang harus diperhatikan adalah sehat dan cerdas pada seluruh dimensi,” ujar Muhammad Nuh, Ketua Dewan Penasihat IndonesiaX.

Sementara itu, untuk menghadapi bonus demografi Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani menyebut anggaran yang tersedia harus diprioritaskan untuk diinvestasikan untuk pembangunan manusia, infrastruktur, dan institusi.

“Dalam hal ini, di APBN 2018 alokasi untuk pendidikan dialokasikan sebesar Rp. 444 triliun atau lebih dari 20% belanja pemerintah sebesar Rp 2.220 triliun. Banyaknya penduduk produktif di usia muda juga mampu membuat kondisi fiskal semakin baik karena tingginya kemampuan membayar pajak. Nantinya pajak yang didapatkan kemudian dimanfaatkan untuk berbagai hal termasuk jaminan kesehatan bagi penduduk yang tidak lagi muda,” kata Sri Mulyani dalam keynote speech yang disampaikannya.

Disampaikan Sri Mulyani, bonus demografi di 100 tahun Indonesia merdeka akan terjadi dan membawa jumlah penduduk mencapai kisaran 309 juta jiwa. Karakteristik penduduk akan masuk kategori urban millennials yang menjadi potensi tumbuhnya sektor industri kreatif di masa mendatang bila didoronh peningkatan kualitas kesehatan, pendidikan, keterampilan, dan terciptanya lapangan kerja.

Fenomena ini sebenarnya dapat menguntungkan bagi Indonesia apabila masyarakat dan pemerintah dapat bekerja sama mempersiapkan periode puncak bonus demografi tersebut. Namun, justru akan berbanding terbalik apabila masyarakat dan pemerintah tidak memiliki persiapan dan juga kerja sama.

Rata-rata usia generasi milenial saat ini pada kisaran 20 tahun maka tahun 2030 usia mereka akan mencapai 32 atau 33 tahun. Generasi milenial haruslah mempersiapkan diri dengan perkembangan terkini. Digitalisasi tidak boleh dipandang hanya membuang biaya. Sebaliknya, digitalisasi dapat berdampak kepada efisiensi dan efektivitas dalam bekerja.

Terkait hal ini, Menkominfo Rudiantara mengajak generasi muda dan milenial untuk mempersiapkan diri menghadapi bonus demografi. “Dengan persiapan matang dan visi yang jelas, generasi milenial ketika memasuki usia produktif dapat berkontribusi dan menentukan masa depan Indonesia,” pungkasnya.

  • Editor: Wicak Hidayat
TAGS
LATEST ARTICLE

Tips Hemat Naik Pesawat

berikut tips agar bisa lebih hemat naik pesawat domestik di Indonesia!

Selasa, 9 April 2024 | 11:39 WIB