
Atlet ESport di Asia Tenggara, Dapat Uang dari Mana?
Memang benar, atlet eSport di Asia Tenggara mendapatkan gaji lebih kecil dibandingkan kawasan lainnya? Hmm... Yuk simak ulasan berikut ini.
Senin, 21 Januari 2019 | 11:15 WIB
Dalam beberapa tahun terakhir, esports atau olahraga elektronik menjelma menjadi salah satu industri dengan potensi yang besar. Pertumbuhan ini tak lepas dari antusiasme luar biasa yang dibangun oleh para pelaku di industri game secara keseluharan, baik pihak swasta atau pemerintah. Indonesia pun tak luput dari kemajuan itu.
Berdasarkan data dari Niko Partners, sebuah perusahaan riset pasar dan konsultasi yang berfokus pada industri game dan esports di Asia Tenggara dan Tiongkok, menunjukkan bahwa 41% dari 266 juta penduduk Indonesia adalah gamer. Tahun 2018, pendapatan untuk game online di PC dan mobile di Indonesia mencapai USD 606 Juta dan diperkirakan mencapai USD 1.156 Juta di 2022.
Untuk merespon antusiasme tersebut, MIX 360 ESPORTS sebagai entitas bisnis yang berkomitmen mengembangkan ekosistem esports di Indonesia menginisiasi liga esports tingkat universitas resmi pertama di Indonesia bernama IEL University Series 2019. Dua cabang game yang akan dipertandingkan adalah Mobile Legends: Bang Bang dan Dota 2.
Liga yang berhadiah total Rp 1 Miliar ini didukung penuh oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI), dan Indonesia Esports Association (IESPA). Kompetisi ini juga disahkan oleh Asian Electronic Sports Federation (AESF), yang nantinya akan menjadi bagian dari liga universitas resmi di bawah naungan IESPA.
Baca juga: Wow, Pemerintah Tokyo Gelontorkan 50 Juta Yen Untuk Turnamen eSport!
Bimo Setiawan, CEO MIX 360 ESPORTS, menyatakan apresiasinya kepada semua unsur pegiat di industri esports yang hadir, baik pihak swasta dan pemerintah, dalam peluncuran IEL University Series 2019 di Jakarta (30/1). Bimo mengatakan bahwa berbagai pihak harus bergandengan tangan melakukan yang terbaik untuk pertumbuhan industri ini. Ia juga berharap hadirnya IEL University Series 2019 dapat menjadi sebuah langkah kecil kedepan untuk membuat industri esports jauh lebih baik.
Dengan terselenggaranya liga esports yang diikuti 12 univertas di Indonesia ini, Harry Kartono, COO MIX 360 ESPORTS berharap paradigma negatif tentang esport di masyarakat dan institusi pendidikan dapat diubah. Kedepannya, setiap universitas juga diharapkan dapat mewadahi minat dan bakat mahasiswanya melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dalam bidang esports.
"Bicara soal nominal hadiah itu cuma angka, yang terpenting dari liga ini adalah regenerasi, munculnya talenta-talenta baru, dan pembinaan atlet esports. Nantinya, Juara Pertama dari masing-masing game akan diarahkan untuk mewakili cabang olahraga esports Indonesia di SEA Games 2019 di Manila, Filipina. Selain itu, dengan menggandeng Razer sebagai sponsor resmi utama kami, para pemenang juga akan dikirim ke Bootcamp mereka," tambah Harry.
Baca juga: Ini Dia Peluang Karier di Industri Game
Selanjutnya, Chandra Bhakti, Plt. Deputi IV Kemenpora mengatakan, "Kalau esports Indonesia ingin maju, minimal kita harus targetkan 2 medali emas di SEA Games 2019. Melihat pencapaian bidang olahraga Indonesia belakangan ini, khususnya Asian Games 2018, dapat dikatakan sudah naik kelas. Sudah waktunya juga berjaya di tingkat Olimpiade. Oleh karena itu, esports sebagai cabang olahraga baru harus menunjukkan diri bukan hanya pada industrinya tapi juga sebagai olahraga yang berprestasi."
Hellen Sarita Delima, Plt. Sekjen KOI menegaskan bahwa dengan turut hadirnya elemen Kemenpora dalam liga ini membuktikan pemerintah serius mendukung ekosistem esports Indonesia ke arah yang lebih baik. Ia juga mengatakan, "Karena pemenangnya nanti akan mengikuti pelatihan nasional untuk persiapan SEA Games 2019, penyelenggara benar-benar harus memperhatikan proses seleksinya. Jangan hanya karena gamer atau punya uang saja tapi harus memiliki kualitas yang tinggi."
Keduabelas universitas yang menjadi peserta liga ini akan terbagi ke dalam dua grup dan akan menjalankan babak penyisihan secara online dari akhir bulan Januari hingga Maret 2019. Kemudian, 4 tim terbaik dari masing-masing cabang game akan bertanding di babak semifinal dan final bulan April 2019. Tidak hanya itu, seiring dengan berjalannya liga ini juga akan diadakan Campus Seminar tentang esports di beberapa universitas peserta.
Sudah siap dukung kampusmu?
Baca juga: Fajar Merekah Bagi eSport di tahun 2019!
Memang benar, atlet eSport di Asia Tenggara mendapatkan gaji lebih kecil dibandingkan kawasan lainnya? Hmm... Yuk simak ulasan berikut ini.
Senin, 21 Januari 2019 | 11:15 WIBHingga saat ini, olahraga eSport belum memiliki federasi tunggal internasional untuk menaungi berbagai petandingan seperti olahraga pada umumnya. Sebenarnya, seberapa penting sih federasi esport internasional?
Rabu, 23 Januari 2019 | 08:15 WIBPotensi besar eSport kembali dilirik klub sepakbola tradisional. Kini giliran klub sepakbola kasta ketiga di Liga Jerman yang membuat gebrakan. Penasaran? Yuk, simak!
Minggu, 27 Januari 2019 | 14:30 WIBBerikut strategi marketing yang relevan dan bisa kamu implementasikan pada bisnismu!
Selasa, 16 Agustus 2022 | 18:47 WIBMenyelesaikan permasalahan sampah pangan di rantai pasok pangan B2B, memberikan manfaat yang sangat luas
Jumat, 12 Agustus 2022 | 17:24 WIBBerikut ini adalah penjelasan mengapa penting melakukan networking untuk startups oleh DQLab Universitas Multimedia Nusantara.
Jumat, 12 Agustus 2022 | 10:49 WIB6 tren dan peluang bisnis pariwisata pasca-pandemi :
Kamis, 11 Agustus 2022 | 17:33 WIBAda 3 hal yang bisa dilakukan dengan fitur NFT Instagram :
Senin, 8 Agustus 2022 | 18:01 WIBBegini tips mendapat review atau ulasan bintang lima dari pembeli.
Jumat, 5 Agustus 2022 | 17:23 WIBBerikut tren B2B digital marketing dan bisa mulai kamu implementasikan pada organisasi atau bisnismu!
Jumat, 5 Agustus 2022 | 16:33 WIBLantas bagaimana cara daftar Program TikTok Affiliate?
Selasa, 2 Agustus 2022 | 13:05 WIBBeberapa proteksi dasar yang harus dimiliki generasi Z, berikut informasinya:
Senin, 1 Agustus 2022 | 16:31 WIBAdapun beberapa alasan seorang entrepreneur ataupun leader dari sebuah organisasi perlu belajar coding:
Jumat, 29 Juli 2022 | 18:12 WIBBakmi Jogja Sundoro mengajarkan UMKM untuk berani melangkah sebelum melakukan pengembangan-pengembangan.
Jumat, 29 Juli 2022 | 17:11 WIBIndonesia masuk dalam lima besar bersama dengan Amerika Serikat, Pakistan, Rusia dan India
Rabu, 27 Juli 2022 | 16:58 WIBBegini fakta menarik dari Data Analyst yang di rangkum oleh DQLab!
Rabu, 27 Juli 2022 | 16:07 WIBBerikut daftar 50 aplikasi berbahaya dengan malware Joker :
Selasa, 26 Juli 2022 | 17:42 WIBBegini tips Sribu untuk membuat konten video kamu menjadi viral di Instagram maupun TikTok:
Senin, 25 Juli 2022 | 16:51 WIB