Efisiensi Sistem Pengiriman Barang, Tugas Baru Startup Logistik di Indonesia
Perpaduan antara teknologi dan industri logistik tak hanya menawarkan inovasi pengiriman barang yang lebih cepat dan efisien
Selasa, 22 Agustus 2017 | 02:11 WIB
DB Schenke, perusahaan penyedia jasa transportasi dan logistik dari Deutsche Bahn, Jerman dan Cisco, perusahaan asal Amerika yang bergerak di bidang telekomunikasi bekerjasama merevolusi industri logistik dengan IoT. Dua perusahaan ini, bekerjasama dengan e-commerce dan penyedia layanan omni-channel, berkolaborasi untuk mengeksplor peran Internet of Things (IoT) untuk membantu menyederhanakan supply chain.
Gartner, perusahaan riset teknologi informasi asal Amerika mengatakan bahwa IoT adalah jaringan obyek fisik yang memiliki teknologi untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan internal dan eksternal. IoT dapat merevolusi supply chain dengan memungkinkan pelacakan aset, meningkatkan manajemen inventaris hingga memaksimalkan kinerja karyawan. IoT juga berpotensi untuk mengubah cara barang disimpan, dimonitor, diangkut dan dikirimkan ke pelanggan.
Beberapa tahun terakhir, IoT memiliki peran besar dalam mempertahankan dan mengembangkan bisnis logistik. Pada tahun 2015, sudah ada sekitar 15,4 miliar perangkat yang terhubung. Menurut IHS Markit, penyedia informasi global daari Inggris, angka ini akan tumbuh menjadi 30,7 miliar pada 2020 dan 75,4 miliar pada 2025. Pada tahun 2016, pengeluaran global untuk IoT di seluruh pasar dunia mencapai USD 737 miliar dan diprediksi IDC (International Data Corporation) pada tahun 2020 mencapai USD 1,29 triliun dengan CAGR (Compound Annual Growth Rate atau Laju Pertumbuhan Majemuk Tahunan) sebesar 15,6%.
Baca juga:Iruna Ajak Perusahaan Logistik Lokal untuk Go Digital
Transformasi Industri Logistik
Cisco dan DB Schenken bekerjasama dengan laboratorium inovasi mengekplorasi bagaimana IoT dan teknologi digital dapat membantu meningkatkan kinerja industri logistik hingga ke supply chain. Mereka mendirikan laboratorium di Texas untuk bereksperimen dengan sensor IoT, real-time location tracking dan inovasi lainnya untuk mengatur distribusi.
Beroperasi sejak awal 2017, laboratorium ini telah berfungsi sebagai tempat pengembangan 4 teknologi yakni menejemen energi, facial recognition, augmented reality dan pallet dimensioning dari total 15 teknologi. Teknologi mutakhir lainnya turut diuji termasuk sensor-based solutions, sistem penentuan lokasi real-time, robotik dan otomatisasi.
Baca juga: Bagaimana Bisnis Logistik Masa Depan?
Memanfaatkan Digital Supply Chain
Philippe Gilbert, Chief Executive Officer DB Schenker Amerika, mengatakan bahwa penggunaan IoT dalam bidang logistik dan pemanfaatan digital supply chain dapat mengubah cara manusia dalam memindahkan, menyimpan dan mengamankan barang.
Memanfaatkan kemajuan teknologi, perangkat telematika, sensor, aplikasi, perangkat lunak, jaringan komunikasi termasuk satelit dan seluler dapat berdampak pada pengurangan biaya produksi. Konektivitas IoT telah diadopsi secara aktif pada sistem transportasi dan memungkinkan pengguna untuk melacak statusnya mulai dari suhu, guncangan, gerakan, bahan bakar, tekanan ban dan gangguan yang terjadi di perjalanan.
Kedepan, Cisco dan DB Schenker akan terus berinovasi menguji IoT dan teknologi mutakhir lainnya dalam bidang logistik.
Bagaimana dengan industri logistik di Indonesia?
Baca juga:Pos Indonesia Perluas Jaringan Logistik E-commerce
Perpaduan antara teknologi dan industri logistik tak hanya menawarkan inovasi pengiriman barang yang lebih cepat dan efisien
Selasa, 22 Agustus 2017 | 02:11 WIBSebagai upaya meningkatkan peran PT Pos Indonesia (Persero) dalam logistik e-commerce di Indonesia, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menekan kerjasama de
Senin, 12 Maret 2018 | 12:46 WIBPenggunaan drone, robot, mobility apps, truk tanpa awak hingga artificial intelligence dimungkinkan terjadi di masa depan untuk mengatasi permintaan pengiriman logistik yang terus meningkat setiap tahunnya.
Selasa, 4 September 2018 | 11:30 WIBBerikut langkah menggunakan SnapTik untuk mengunduh video TikTok:
Jumat, 11 Oktober 2024 | 10:54 WIBAI bawa efisiensi yang lebih besar dalam berbagai sektor industri.
Selasa, 8 Oktober 2024 | 19:34 WIBSangat penting buat kamu untuk segera menyelematkan konten kamu di fitur Archive. Begini caranya!
Jumat, 27 September 2024 | 16:20 WIBJobstreet by SEEK luncurkan gerakan #NextMillionJobs ciptakan satu juta peluang kerja baru
Selasa, 17 September 2024 | 18:00 WIBBerikut teknologi terbaru dari Toyota Kijang Innova Zenix yang menjadikan peforma mobil ini nyaman dan berkelas:
Jumat, 6 September 2024 | 17:00 WIBDengan sertifikasi ini, kamu dapat menunjukkan kemampuan dalam menggunakan Excel secara efisien dan efektif
Kamis, 5 September 2024 | 17:58 WIBSukses menggelar ronde kedua pada Juli lalu, Traveloka menggelar Puncak Gebyar Traveloka dengan total hadiah hingga Rp 2 miliar.
Jumat, 30 Agustus 2024 | 18:00 WIBProgram ini menawarkan pengalaman belajar untuk mengembangkan karir di bidang data analytics
Jumat, 16 Agustus 2024 | 10:50 WIBBerikut cara membuat membuat logo lewat Microsoft Designer:
Selasa, 13 Agustus 2024 | 17:43 WIBFitur Views akan menjadi metrik utama untuk meninjau sejauh mana seluruh konten Instagram dijangkau audience
Sabtu, 10 Agustus 2024 | 10:00 WIBBerikut beberapa profesi yang berpotensi digantikan oleh AI di masa depan.
Rabu, 31 Juli 2024 | 17:53 WIBBisnis dan organisasi tampaknya menjadi target utama
Kamis, 25 Juli 2024 | 16:34 WIBBagaimana AI menjadi kunci inovasi dan mendorong pertumbuhan bisnis di berbagai sektor?
Jumat, 19 Juli 2024 | 16:58 WIBNgobrol Pakai Bahasa Asing Lebih Mudah
Kamis, 18 Juli 2024 | 12:48 WIBBerikut beberapa pilihan shortcutnya yang penting kamu ketahui:
Rabu, 3 Juli 2024 | 11:00 WIB