LogoDIGINATION LOGO

Pebisnis Jangan Cuma Sibuk Urusan Logistik

author Oleh Desy Yuliastuti Minggu, 9 September 2018 | 13:10 WIB
Share
ilustrasi (Shutterstock)
Share

Kondisi saat ini memaksa para pelaku bisnis, terutama industri kreatif, untuk sibuk dengan urusan logistik. Kalau kamu berjualan online hal ini tentu tidak asing lagi. Berapa banyak waktu yang kamu habiskan untuk mengemas barang jualan setiap harinya? 

Untuk yang bisnisnya sudah lebih besar lagi, logistik ini juga termasuk proses warehousing alias pengelolaan gudang. 

Besarnya kebutuhan logistik tersebut berpotensi menurunkan konsentrasi terhadap pengembangan desain dan penjualan. Padahal hal ini tak kalah penting dalam mengembangkan usaha. 

Soal logistik ini juga terjadi ketimpangan antar daerah di Indonesia. Berdasarkan catatan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), pengiriman logistik ke Jabodebek memakan waktu paling lama 5 hari dengan biaya termahal Rp 30.000 per kg. Bandingkan dengan ke Papua yang layanan jasa kurirnya mencapai Rp 200.000 per kg dengan waktu melebihi 10 hari. 

Solusi persoalan tersebut coba dihadirkan oleh Friendly Logistics yang merupakan pilot project antara JNE dan PT Prakasa Trada Solusi (PTS) yang diinisiasi sejak Februari 2018. Kolaborasi ini diharapkan menjadi solusi logistik bagi UMKM.

PTS merupakan penyedia jasa pengelolaan supply chain yang menyediakan pengaturan terkait pengadaan, penyimpanan dan pengiriman barang baku maupun barang jadi. Sedangkan JNE memiliki core pada bidang informasi dan teknologi, sumber daya manusia, dan infrastruktur.

Baca juga: Teknologi Ini Bakal Rombak Total Sistem Logistik 

“Kita percaya bahwa brand Indonesia dapat menjadi punggawa di Negeri sendiri, dan dengan adanya layanan ini kami bisa menggabungkan brand-brand lokal menjadi satu kesatuan serta turut memajukan UMKM di Indonesia,” kata Chief Excecutive Officer (CEO) PTS, Dipta Imanto.

Dengan warehouse seluas 552 m2 dan pengelolaan gudang mencapai 9.000 unit, saat ini Friendly Logistics tengah mengelola lebih dari 10 ribu transaksi tiap bulannya. Ada pula tenaga profesional yang yang menangani sekitar 200 order per hari.

VP of Marketing JNE, Eri Palgunadi, menilai untuk mendukung kemajuan UKM di Indonesia JNE memiliki kapabilitas dalam bidang jasa kiriman. “Ada lebih dari 40 ribu karyawan, 7.000 armada, serta 6000 titik layanan yang kami miliki di seluruh Indonesia, JNE menjadi official partner PTS yang menyediakan infrastruktur logistik untuk kebutuhan pengiriman last mile delivery, termasuk kiriman internasional,” jelasnya.

Layanan Friendly Logistic mencakup penerimaan pemesanan, pengambilan produk, quality control, pengemasan, hingga proses input resi yang selanjutnya dikirimkan oleh JNE. Dengan kehadiran layanan ini, UMKM dapat fokus pada produksi dan sales sementara problem logistik akan di tangani oleh layanan Friendly Logistics.

“Pelaku industri kreatif atau UMKM mendapatkan manfaat, seperti pengelolaan warehousing yang dilakukan secara profesional dan terintegrasi dengan layanan last mile delivery, serta update inventory dan shipment status secara berkala sehingga dapat menghemat waktu dan biaya”, tambah Eri.

Bagaimana menurut kamu, masih mau sibuk dengan urusan logistik?

  • Editor: Wicak Hidayat
TAGS
RECOMMENDATION

3 Tantangan Utama Pebisnis Lokal

Ekonomi akan terus tumbuh dan menguat. Hal ini tentu saja akan berdampak pada bisnis lokal. Apa saja yang akan berubah?

Kamis, 23 Agustus 2018 | 16:15 WIB
LATEST ARTICLE