![](https://assets.digination.id/crop/0x0:0x0/750x500/photo/2024/07/25/3766244017.jpg)
Waspada Malware Mematikan “Cluster Bomb”
Bisnis dan organisasi tampaknya menjadi target utama
Kamis, 25 Juli 2024 | 16:34 WIB
Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) kian pesat dalam beberapa tahun terakhir. Kelahiran berbagai model AI yang inovatif dan revolusioner membuka peluang pemanfaatan teknologi ini di berbagai bidang, termasuk sektor bisnis.
Deputy Director-Industry Collaboration Indonesia AI Society, Adhiguna Mahendra, memprediksi pemanfaatan AI di berbagai bidang usaha akan terus meningkat. Adhi yang juga Chief of Business, Product & AI Strategy di perusahaan pengembang AI lokal, Nodeflux, mengatakan saat ini setidaknya ada dua model bisnis yang bisa dimanfaatkan para entrepreneur, yaitu membuat perusahaan pengembang piranti lunak (software) maupun komponen fisik (hardware) berbasis kecerdasan buatan.
“Dulu pengembang (developer) AI harus memulai dari nol. Membuat algoritmanya, mengumpulkan datanya, effort-nya besar sekali. Tetapi sekarang dengan banyaknya platform dan framework yang bersifat open source, pengembangan AI menjadi lebih mudah,” ujarnya dalam diskusi bertajuk Disruptive Innovation in the Telecommunication Industry yang digelar Master Program Universitas Prasetiya Mulya di Plaza Senayan, pekan lalu.
Baca juga : Kenalan dengan Virtual Human dan Manfaatnya Bagi Kehidupan Manusia
Salah satu platform AI yang bisa dimanfaatkan para pengembang, adalah Generative Pre-training Transformer (GPT) yang dikembangkan perusahaan OpenAI. Platform ini merupakan program pengolahan bahasa (large language program) yang sudah memasuki generasi ke empat.
Adhi berpendapat, pengembangan AI tidak membutuhkan modal besar dan bisa dilakukan oleh perusahaan berskala kecil. “Pendirian start-up AI tidak memerlukan investasi puluhan juta dolar. Sekarang pun, banyak perusahaan telekomunikasi di dalam negeri yang terbuka untuk berkolaborasi dengan perusahaan pengembang skala kecil. Kolaborasi ini memungkinkan perusahaan pengembang untuk meningkatkan (scale-up) bisnisnya.”
Adhi menambahkan, tak perlu khawatir bakal kesulitan memasarkan produknya. Akses pasar bagi perusahaan pengembang software AI, kata dia, sudah sangat terbuka dengan keberadaan toko aplikasi semacam Google Playstore dan App Store. Begitu juga dengan akses pasar bagi pengembang hardware berbasis AI yang bisa dilakukan melalui berbagai platform lokapasar (marketplace).
Baca juga : Mengenal Lebih dekat Generative AI
Pentingnya Model Bisnis yang Tepat
Direktur SBE Center of Excellence, Sekolah Bisnis dan Ekonomi (SBE) Universitas Prasetiya Mulya, Dr. Anton Sumarlin, sepakat bahwa kehadiran teknologi disruptif seperti kecerdasan buatan membuka peluang bisnis yang sangat besar dan potensial.
Namun, Anton mengatakan, pengembangan produk yang inovatif saja tidaklah cukup. “Para entrepreneur, termasuk pengembang teknologi, harus mampu menciptakan nilai tambah dari produk yang mereka kembangkan. Untuk itu, diperlukan model bisnis yang kuat agar perusahaan dapat bersaing di tengah perubahan ekosistem bisnis yang pesat.”
Dalam merancang model bisnis yang tepat dan kuat, kata Anton, ada lima komponen analisis yang perlu dipelajari pelaku usaha. Pertama adalah value atau nilai. “Dalam komponen ini, entrepreneur perlu menentukan model bisnis yang dirancang dapat menawarkan manfaat yang dianggap berharga oleh konsumen,” ujarnya. Kedua, adaptability atau kemampuan beradaptasi. “Model bisnis perlu dirancang untuk mencapai skala keuntungan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.”
Komponen berikutnya adalah rareness atau keunikan khusus. Artinya, ujar Anton, produk atau model bisnis perlu memiliki kekhasan yang dapat dianggap nilai lebih bagi konsumen. Kemudian, inimitability, di mana keunggulan produk sulit atau bahkan tidak dapat ditiru oleh pelaku usaha lainnya. Adapun, komponen kelima yang tak kalah penting adalah monetization. “Dalam aspek ini, model bisnis harus bisa mendatangkan arus keuangan positif, bahkan keuntungan bagi perusahaan.”
Bisnis dan organisasi tampaknya menjadi target utama
Kamis, 25 Juli 2024 | 16:34 WIBBagaimana AI menjadi kunci inovasi dan mendorong pertumbuhan bisnis di berbagai sektor?
Jumat, 19 Juli 2024 | 16:58 WIBNgobrol Pakai Bahasa Asing Lebih Mudah
Kamis, 18 Juli 2024 | 12:48 WIBBerikut beberapa pilihan shortcutnya yang penting kamu ketahui:
Rabu, 3 Juli 2024 | 11:00 WIBGangguan server di PDN disebabkan oleh ransomware.
Selasa, 25 Juni 2024 | 13:44 WIBBerikut beberapa contoh bagaimana AI digunakan dalam berbagai aspek kehidupan
Jumat, 21 Juni 2024 | 17:57 WIBBagaimana Machine Learning digunakan untuk personalisasi iklan dalam digital marketing?
Kamis, 13 Juni 2024 | 10:41 WIBLensa kontak pintar membutuhkan baterai yang aman dan ringkas
Jumat, 7 Juni 2024 | 11:00 WIBBagaimana personalisasi AI membentuk asistensi digital marketing dan manfaat yang dapat diperoleh dari penerapannya.
Senin, 3 Juni 2024 | 10:08 WIBUntuk menghadirkan lebih banyak keseruan bagi pengguna setiap bulannya, UniPin akan terus menghadirkan berbagai diskon
Senin, 27 Mei 2024 | 21:46 WIBIni dia fakta-fakta armada taksi CNG Bluebird yang selama ini wara-wiri di jalanan Jabodetabek
Sabtu, 25 Mei 2024 | 14:23 WIBData ini mengungkap pengaruh kreator konten digital dan mengidentifikasi apa yang diinginkan oleh masyarakat
Rabu, 22 Mei 2024 | 16:53 WIBMemahami Database Marketing, Yuk!
Selasa, 21 Mei 2024 | 18:04 WIBBerikut ini keunggulan Starlink dibandingkan layanan internet satelit lainnya:
Senin, 13 Mei 2024 | 18:17 WIBPenasaran dengan pekerjaan apa saja yang memiliki prospek cerah di tahun 2031? Yuk simak informasinya
Jumat, 10 Mei 2024 | 17:25 WIB