Hari-hari ini Nano Banana sedang ramai disebut-sebut di berbagai platform media sosial. Yang biasanya nggak berminat dengan berita seputar teknologi pun jadi ikutan pasang kuping: apaan sih, kok heboh banget?
Bagi yang belum sempat ngikutin tren ini, Nano Banana adalah nama kode dari Gemini 2.5 Flash Image, model terbaru Google untuk editing foto yang kini resmi jadi bagian dari aplikasi Gemini. Nama tersebut diperkenalkan oleh CEO Google, Sundar Pichai.
Meski awalnya cuma sebutan internal saat fase uji coba, nama ini ternyata melekat sampai sekarang. Tetapi nickname-nya yang terkesan main-main itu justru membuat banyak orang tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang teknis banget seperti “Gemini 2.5 Flash Image”.
Baca juga: Waspada! Malware Berkedok Foto dan Video Demo di Grup WhatsApp
Langkah Google menambahkan emoji pisang di prompt bar Gemini juga memberi kesan bahwa fitur ini mudah dan menyenangkan.
Keunggulan Nano Banana
Nano Banana jadi viral karena model ini membuat proses editing foto jadi sangat mudah. Bayangkan, meskipun tanpa skill Photoshop, pengguna bisa mengubah latar belakang, ganti pakaian di foto, atau bahkan menggabungkan beberapa gambar hanya dengan mengetik prompt (instruksi) sederhana. Pengguna juga bisa membuat prompt dengan bahasa Indonesia sehari-hari.
Google menyebut sejak diluncurkan pada Agustus 2025, lebih dari 200 juta foto sudah diedit dengan Nano Banana. Yang lebih mengejutkan, lebih dari 10 juta pengguna barunya adalah orang yang baru pertama kali mengunduh aplikasi Gemini. Jadi bisa dibilang, Nano Banana bukan cuma bikin heboh, tapi juga jadi pintu masuk bagi banyak pengguna baru.
Keunggulan Nano Banana terletak pada beberapa aspek yang membuatnya berbeda dari model sejenis, antara lain:
• Mudah digunakan. Baik mengubah latar belakang, memodifikasi tampilan, atau menggabungkan berbagai gambar, Nano Banana menyediakan platform serbaguna dan mudah digunakan untuk mewujudkan ide-ide kreatif pengguna.
• Multi-prompt editing: Pengguna bisa mengeditnya secara bertahap. Misalnya awalnya ganti latar belakang, lalu ditambah kursi, lalu pencahayaan diubah. Semua perubahan bisa terekam.
• Kecepatan: Proses mengedit hanya butuh 1–2 detik. Berbeda dengan ChatGPT yang butuh waktu lebih lama untuk menunggu hasilnya.
• Tanpa watermark: Berbeda dengan beberapa layanan lain, hasil Nano Banana bisa digunakan langsung tanpa watermark yang kadang mengganggu estetika.
Baca juga: Dari Donasi 7 Robux, Komunitas Roblox Serahkan Rp5 Juta untuk Keluarga Affan Kurniawan
Nggak heran kalau Nano Banana menduduki posisi nomor satu di leaderboard image editing LMArena dengan selisih skor yang cukup jauh.
Meski begitu, Nano Banana juga bukannya tidak punya kelemahan. Hasilnya masih sering mengalami kesalahan, misalnya: jumlah orang dalam foto yang seharusnya lima, setelah diedit hanya ditampilkan empat. Atau sebaliknya, ada salah satu figur yang menjadi dobel.
Google mengatakan, perubahan dalam tampilan itu bukan disengaja, tetapi karena teknologinya memang masih baru dan terkadang bermasalah dengan wajah. Teknologi ini lebih baik dalam menganimasikan obyek, gambar, atau foto alam, dan mereka terus berupaya memperbaikinya.
Gemini Ultra dan Pro: Photo-to-Video
Selain Nano Banana, Google juga memperkenalkan fitur baru di Gemini Ultra dan Pro, yaitu Photo-to-Video. Dengan bantuan model Veo 3, kamu bisa mengunggah sebuah foto, menambahkan deskripsi, lalu foto berubah menjadi video MP4 lengkap dengan suara. Formatnya 16:9, resolusi 720p, durasinya 8 detik.
Fitur ini juga belum sempurna, karena terkadang wajah kamu tiba-tiba bisa berubah jadi wajah bule, atau gerakan kompleks seperti breakdance masih gagal. Namun, fitur ini tetap dianggap terobosan besar. Google membuat siapa saja bisa membuat video keren hanya dengan AI video editing.
Baca juga: Respons Cepat Pihak Grab dan Gojek atas Tewasnya Affan Kurniawan, Bentuk Strategi Komunikasi Krisis
Mengedit video menjadi aktivitas yang menyenangkan dan bikin penasaran. Sebab, pengguna bisa mengutak-atik prompt supaya bisa membuat posisi atau gerakan sesuai keinginan. Misalnya, untuk membuat foto anjing jadi bisa “ngomong" dalam video. Atau, membuat kamu bisa bergaya selfie dengan musisi atau aktor favorit.
Buat pekerja kreatif seperti desainer, marketer, atau influencer, kehadiran Nano Banana dan Gemini Ultra jelas menghemat waktu dan biaya. Kalau biasanya butuh waktu berjam-jam untuk mengedit foto atau video, sekarang pekerjaan tersebut bisa diselesaikan dalam hitungan menit. Dari sisi biaya pun jauh lebih murah ketimbang harus menyewa editor profesional untuk pekerjaan ringan.
Asyiknya lagi, Google bukan satu-satunya pemain di AI video editing. OpenAI, Runway, sampai raksasa teknologi dari China seperti Alibaba dan Manus juga sedang gencar mengembangkan teknologi serupa. Nano Banana yang duluan rilis mungkin sedang jadi bintang, tapi kompetisi di dunia AI akan terus berjalan dan memberi keuntungan bagi pengguna.
- Editor: Dini Adica
- Sumber: 9to5google.com, Gulfnews.com