
Dos and Don'ts Ketika Ingin Mengirim Cold Message di LinkedIn
Jika ingin mengirim cold message pada orang yang tidak kamu kenal di LinkedIn, ada beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Jumat, 25 Juli 2025 | 15:52 WIB
Kehadiran media sosial dan perkembangan teknologi, peran influencer semakin mendapat perhatian dan menjadi bagian penting dalam strategi pemasaran di Indonesia. Banyak perusahaan, baik lokal maupun internasional, menggunakan strategi pemasaran melalui influencer untuk mencapai tujuan mereka.
Langkah pertama dalam menyusun strategi influencer marketing adalah mengetahui target audiens kamu. Pahami masalah, minat, dan identifikasi jenis influencer yang mereka ikuti. Pastikan kamu tidak salah memilih influencer, karena ini akan mempengaruhi brand kamu nantinya. Lalu bagaimana memilih influencer yang tepat untuk kampanye? Kamu perlu mempertimbangkan beberapa faktor ini agar tidak salah pilih influencer :
Jumlah Pengikut (Follower Count)
Pertama yang harus kamu perhatikan adalah jumlah pengikut. Melihat berapa banyak pengikut yang dimiliki oleh seorang influencer dapat memberikan gambaran tentang potensi jangkauan kampanye kamu. Namun, penting untuk mempertimbangkan kualitas pengikut juga, seperti tingkat keterlibatan (engagement rate) dan relevansi dengan target pasar kamu. Disisi lain kamu juga harus mempertimbangkan ROI-mu. Ada beberapa tingkatan influencer dari Nano, Mikro, Makro hingga Mega Influencer yang tentu memiliki rate card yang berbeda.
Baca juga : Influencer: Ketahui Tugasnya di Era Digital
Tingkat Keterlibatan (Engagement Rate)
Kamu juga perlu mempertimbangkan engagement rate mereka. Ini adalah persentase interaksi seperti komentar, suka, dan share. Tingkat keterlibatan yang tinggi menunjukkan bahwa audiens aktif dan dekat dengan audience mereka. Jika adanya keterlibatan antara influencer dan audience mereka otomatis ini juga dapat meningkatkan efektivitas kampanye kamu.
Kualitas Konten (Content Quality)
Mengukur kualitas konten yang dibagikan oleh influencer, seperti keaslian, kreativitas, dan relevansi dengan merek kamu, dapat memberikan wawasan tentang sejauh mana konten tersebut efektif dalam menarik perhatian dan mempengaruhi audiens.
Jangkauan (Reach)
Mengukur sejauh mana konten influencer menjangkau audiens potensial adalah metrik penting. Jangkauan dapat dihitung berdasarkan jumlah tayangan, penayangan ulang, atau potensi paparan konten di platform media sosial.
Pertumbuhan Basis Pengikut (Follower Growth)
Mengamati pertumbuhan jumlah pengikut influencer sebelum, selama, dan setelah kampanye dapat memberikan gambaran tentang seberapa efektif kampanye tersebut dalam menarik minat dan meningkatkan kesadaran merek.
Baca juga : Peran Digital Influencer dalam Pemasaran
Konversi dan Penjualan
Melacak jumlah konversi dan penjualan yang dihasilkan dari kampanye influencer marketing adalah metrik kunci untuk mengukur keberhasilannya. Kamu dapat menggunakan tautan afiliasi untuk melacak konversi yang berasal dari influencer.
Interaksi Merek (Brand Interactions)
Mengukur jumlah interaksi langsung antara pengikut dan merek kamu, seperti komentar, pesan langsung, atau pembelian, dapat membantu mengukur tingkat keterlibatan dan minat pengikut terhadap kampanye kamu.
Sentimen Merek (Brand Sentiment):
Memantau sentimen merek yang terkait dengan kampanye influencer dapat memberikan wawasan tentang bagaimana pengikut merespons merek kamu. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisis komentar, pesan langsung, atau tanggapan pengikut terhadap konten yang dibagikan oleh influencer.
Itu dia beberapa faktor agar tidak salah memilih influencer. Perlu diingat untuk selalu lakukan riset yang mendalam sebelum memilih influencer. Baca ulasan, lihat kolaborasi sebelumnya, dan komunikasikan dengan influencer untuk memastikan kesesuaian dan kerjasama yang baik.
Jika ingin mengirim cold message pada orang yang tidak kamu kenal di LinkedIn, ada beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Jumat, 25 Juli 2025 | 15:52 WIBDi tengah arus informasi yang terus tumbuh, pengambilan keputusan berbasis data sangat dibutuhkan. Yuk pelajari!
Selasa, 22 Juli 2025 | 11:09 WIBIHC dan ICC resmi memperkenalkan platform otaQku. Apa itu?
Kamis, 17 Juli 2025 | 17:32 WIBPolri memperkenalkan robot humanoid dan robot quadruped (i-K9), yang siap jadi rekan kerja Polri terutama dalam situasi beresiko tinggi. Apa saja fiturnya?
Kamis, 10 Juli 2025 | 11:51 WIBBerikut Daftar Password Paling Umum Dibobol Hacker:
Senin, 30 Juni 2025 | 10:25 WIBPelanggan Apple Music dapat mulai mentransfer lagu atau playlist dari Spotify untuk iPhone, iPad, atau Android. Bagaimana caranya?
Minggu, 18 Mei 2025 | 16:12 WIBDua dari lima lulusan baru mengaku lebih pilih mengurungkan niat untuk melanjutkan proses rekrutmen jika tidak ada transparansi soal gaji.
Rabu, 30 April 2025 | 11:13 WIBSiap-siap ada beasiswa belajar data gratis!
Jumat, 25 April 2025 | 17:36 WIBSelain tanpa antre, berikut beberapa manfaat membeli emas digital:
Rabu, 16 April 2025 | 14:46 WIBBerikut 4 kontribusi open-source yang bisa mengubah lanskap bisnis di Indonesia:
Senin, 7 April 2025 | 21:04 WIBUntuk pertama kalinya di dunia, deteksi kanker kulit dapat dilakukan dalam waktu kilat menggunakan teknologi AI.
Senin, 7 April 2025 | 10:00 WIBDalam sepuluh tahun ke depan, AI akan semakin mengubah cara kita bekerja dan berinteraksi. Beberapa pekerjaan akan hilang, tetapi yang lain akan muncul.
Jumat, 28 Maret 2025 | 14:58 WIBPelatihan data analitik ini dirancang untuk pemula yang ingin mulai memahami dasar-dasar data science.
Selasa, 25 Maret 2025 | 12:50 WIBBulan Ramadan identik dengan peningkatan aktivitas belanja. Bagi pelaku bisnis, coba strategi flash sale agar jualan kamu makin untung selama Ramadan.
Senin, 24 Maret 2025 | 14:10 WIBBerikut beberapa tips mudik hemat buat kamu yang merantau:
Selasa, 11 Maret 2025 | 17:27 WIB