LogoDIGINATION LOGO

Digitalisasi UKM

author Oleh Rommy Rustami Jumat, 31 Januari 2020 | 14:31 WIB
Share
Share

"Kami yakin bisa mencapai 100.000 merchant tahun ini, kami akan lebih agresif."

Begitu kurang lebih paparan optimis Haryanto Tanjo, CEO & Co-Founder Moka sesaat sebelum pelaksanaan A Cup of Moka (ACOM), Kamis 30 Januari 2020 kepada Digination.id. Moka adalah salah satu startup penyedia layanan kasir digital terkemuka di Indonesia, yang sebagian besar merchant-nya berskala UKM. Jadi tidak heran Moka punya kepentingan untuk mendorong digitalisasi UKM.

Sampai sekarang, baru sekitar 20% unit UKM yang sudah melek digital. Padahal digitalisasi dapat menjawab hampir seluruh permasalahan UKM, bahkan dapat membuat UKM 'naik kelas'. Permasalahan utama UKM di Indonesia adalah seputar efisiensi, baik efisiensi waktu, efisiensi biaya, dan efisiensi sumber daya.

Pemerintah, melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah juga berkepentingan untuk mendorong digitalisasi UKM. Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan UKM (SMESCo), Leonard Theosabrata menyatakan perlu peran aktif semua pihak: pemerintah, swasta, komunitas, untuk bersinergi memajukan UKM di Indonesia.

Target pemerintah, katanya, ingin mengupayakan para UKM dan Koperasi di Indonesia dapat melantai di bursa saham. Saat ini, kata Leonard, ada 7 koperasi dan 2 UKM yang sudah melakukan Intial Public Offering; dan itu bisa dicapai salah satunya dengan digitalisasi UKM.

Moka, sejak 2019 berupaya mengembangkan ekosistim platformnya untuk dapat mendorong digitalisasi UKM. "2019 tahun yang baik untuk Moka.  3 atau 4 tahun pertama Moka berdiri kami fokus untuk membantun the most powerful POS (Point Of Sale) system. Tapi tahun lalu kami fokus untuk melakukan scaling up unit bisnis lain yang melengkapi ekosistem Moka," kata Haryanto.

Dia mencontohkan sistim pembayaran di Moka yang menjadi salah satu perintis untuk penerapan mobile payment. Moka sudah menjalin kemitraan dengan penyedia layanan mobile payment seperti: Ovo, GoPay, Dana, AkuLaku, Kredivo, dan WeChat Pay.

Dari sisi pendanaan UKM yang sudah menjadi merchant, Moka mempunyai platform Moka Capital yang saat ini sudah menjalin kemitraan dengan beberapa perusahaan rintisan penyedia modal usaha seperti: KoinWorks, Taralite, Modalku, dan Jenius. "Tahun lalu total dana yang disalurkan melalui Moka Capital sudah mencapai sekitar Rp40 miliar."

Platform Moka lainnya untuk mendorong digitalisasi UKM adalah A Cup of Moka (ACOM), sebuah kegiatan atau wadah edukasi pengembangan UKM berlandaskan data, mempertemukan para pelaku UKM dengan para ahli di bidang yang berkaitan dengan pengembangan UKM untuk dapat mendorong mereka agar mampu bersaing dan berinovasi lewat teknologi.

ACOM pertama kali digelar pada 2019, dalam kurun waktu satu tahun, ACOM telah berhasil mengedukasi lebih dari 2.000 pelaku usaha di 13 kota. Berawal hanya dari tujuh rekan, kini ACOM telah bekerja sama dengan 124 institusi seperti pemerintahan, penyelenggara swasta, akademis, LSM, dan lainnya. Melalui format baru ini, Moka menargetkan lebih dari 2.500 pelaku UKM untuk berpartisipasi di dalam rangkaian acara ACOM dan harapannya, materi yang telah dibawakan di ACOM dapat diterapkan pada kegiatan bisnis sehari-hari sehingga UKM di Indonesia dapat naik kelas.

Banyak jalan menuju Roma. Sudah banyak cara untuk melakukan digitalisasi UKM. Sekarang tinggal pihak UKM yang mengambil langkah selanjutnya.

  • Editor: Rommy Rustami
LATEST ARTICLE