LogoDIGINATION LOGO

Tips Memanfaatkan Geofencing Marketing, Tren Pemasaran Berbasis Lokasi

author Oleh DQLab Rabu, 7 Desember 2022 | 14:44 WIB
Share
Share

 

Saat memasuki kawasan baru, seperti mall maupun destinasi wisata lain, apakah kamu pernah mendapatkan promosi produk secara tiba-tiba melalui SMS atau push notif? Misalnya, ada tawaran dari restaurant yang baru kamu ketahui, atau mungkin diskon menarik dari toko sepatu yang berada disekitar area tersebut.

Promosi atau iklan itu menggunakan teknik pemasaran yang disebut geofencing marketing (geomarketing). Geofencing marketing merupakan layanan pemasaran berbasis lokasi yang digunakan bisnis lokal untuk melibatkan audiens mereka. Pengguna geofencing marketing umumnya melakukan tren pemasaran ini dengan mengirimkan pesan yang relevan kepada pengguna smartphone yang memasuki batas atau wilayah geografis yang telah ditentukan.

Ternyata, geofencing marketing ini sering dimanfaatkan oleh banyak bisnis untuk memasarkan produk atau layanan mereka loh! Yuk, simak informasi lebih lanjut seputar geofencing marketing melalui penjelasan yang telah dirangkum oleh DQLab berikut :

Mengenal Geofencing Marketing

Geofencing marketing menjadi strategi pemasaran melalui perangkat seluler dan desktop yang memberi peluang pada bisnis lokal untuk berinteraksi dengan pelanggan atau klien potensial yang berada di sekitar. 

Pemasar dapat mengirimkan penawaran produk atau promosi khusus ke perangkat seluler konsumen atau calon pelanggan saat mereka melakukan pencarian di lokasi tertentu, secara geografis, baik di mall, toko, atau bahkan lingkungan sekitar.

Pasar terus berubah dan pelanggan menemukan diri mereka dibanjiri oleh iklan yang tidak relevan. Geofencing memberi peluang bagi bisnis untuk memanfaatkan dua aspek terpenting dari perjalanan pembeli, yaitu ketika mereka bersinggungan dengan waktu dan lokasi.

Baca juga : Kenali Data Science Melalui Penerapannya di Dunia Pemasaran

Cara Kerja Pemasaran Berbasis Lokasi

Geofencing marketing yang berhasil akan menciptakan interaksi bermakna antara bisnis dengan pelanggan atau pelanggan potensial. Bisnis dapat memanfaatkan strategi pemasaran seluler ini dengan menggabungkan teknologi dan penargetan pelanggan yang tepat, bersama pesan yang dipersonalisasi.

Geofencing tentunya dimulai dengan teknologi. Bentuk pemasaran ini menggunakan teknologi seperti beacon atau sinyal pandu, GPS, bahkan alamat IP. Saat seseorang dengan perangkat seluler memiliki aplikasi atau memasukkan istilah pencarian yang terkait dengan bisnis, kemudian memasuki area tertentu, mereka dapat menerima iklan, pesan, atau pemberitahuan khusus melalui SMS, Push Notif, maupun iklan dalam aplikasi.

Karena audiensnya yang sangat terlokalisasi dan tertarget, strategi geofencing menghasilkan prospek yang lebih sedikit, tetapi jauh lebih berkualitas. Pemasaran Ini menghasilkan klik berkualitas lebih tinggi dan ROI (laba atas investasi) serta ROAS (laba atas belanja iklan) yang lebih baik.

Strategi geofencing marketing bergantung pada pemenuhan kebutuhan pelanggan tepat di mana mereka berada. Hal ini juga bergantung pada pemasar yang benar-benar memahami basis pelanggan dan memanfaatkan kekuatan pencarian "near me".

Tidak lupa, Analisis penelusuran dan data demografi pelanggan memainkan peran penting dalam memastikan kesuksesan jenis pemasaran ini.

Baca juga : Teknik Analisis Data dengan Customer Segmentation

Tips Melakukan Geofencing Marketing

Menurut Acquisio, ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk melakukan geofencing marketing. Pertama, dengan membuat geofence. Kamu dapat membuat sebuah titik lokasi atau batas area tertentu. Jika merasa kesulitan, ada banyak layanan geofencing marketing agency andal yang bisa kamu gunakan.

Tips kedua buatlah trigger atau pemicu agar pesanmu bisa terkirim otomatis. Kamu bisa menentukan pemicu, misalnya ketika seseorang sudah diam di area tertentu selama 5 menit. Selain itu, meskipun seseorang telah keluar dari suatu area, kamu tetap bisa mengirimkan mereka pesan selama 30 hari ke depan.

Menyesuaikan promosi dengan perilaku konsumen menjadi tips ketiga untuk melakukan geofencing marketing. Mengirimkan pesan marketing pada sembarang orang yang masuk pada area geofence-mu tentu tidak akan membuahkan hasil yang maksimal. Cara yang lebih baik untuk melakukan geofencing marketing adalah dengan berfokus pada tipe orang yang cocok dengan apa yang kamu tawarkan. Hal ini bisa diketahui dari informasi demografis, kebiasaan berbelanja, hobi, aktivitas di internet, pembelian sebelumnya, dan masih banyak lagi

Geofencing marketing menjadi tren pemasaran berbasis lokasi yang menarik untuk dicoba pada bisnismu. Namun, sebelum melakukannya, kamu perlu mengumpulkan data dan melakukan analisa terlebih dahulu pada tipe orang sesuai dengan apa yang bisnismu tawarkan. Intinya, memahami customer segmentation menjadi hal terpenting untuk beragam pemasaran yang kamu lakukan nantinya!

Kamu bisa mulai belajar mengenai customer segmentation dan data lainnya lebih mudah dengan join kursus online bersama DQLab. DQLab merupakan pelatihan Data Science berbahasa Indonesia yang membantu kamu untuk mempersiapkan karir di bidang data. Untuk informasi selengkapnya klik tautan berikut https://dqlab.id/live-class

Yuk mulai belajar data, karena data untuk semua!

  • Editor: Nur Shinta Dewi
TAGS
LATEST ARTICLE