Surge Rilis Paket Internet Rakyat 100 Mbps Unlimited Cuma Rp 100 Ribu
Layanan ini hadir sebagai solusi konektivitas yang sangat ramah di kantong, serta menawarkan spesifikasi yang tidak main-main.
Kamis, 4 Desember 2025 | 12:10 WIB
Saat memasuki kawasan baru, seperti mall maupun destinasi wisata lain, apakah kamu pernah mendapatkan promosi produk secara tiba-tiba melalui SMS atau push notif? Misalnya, ada tawaran dari restaurant yang baru kamu ketahui, atau mungkin diskon menarik dari toko sepatu yang berada disekitar area tersebut.
Promosi atau iklan itu menggunakan teknik pemasaran yang disebut geofencing marketing (geomarketing). Geofencing marketing merupakan layanan pemasaran berbasis lokasi yang digunakan bisnis lokal untuk melibatkan audiens mereka. Pengguna geofencing marketing umumnya melakukan tren pemasaran ini dengan mengirimkan pesan yang relevan kepada pengguna smartphone yang memasuki batas atau wilayah geografis yang telah ditentukan.
Ternyata, geofencing marketing ini sering dimanfaatkan oleh banyak bisnis untuk memasarkan produk atau layanan mereka loh! Yuk, simak informasi lebih lanjut seputar geofencing marketing melalui penjelasan yang telah dirangkum oleh DQLab berikut :
Mengenal Geofencing Marketing
Geofencing marketing menjadi strategi pemasaran melalui perangkat seluler dan desktop yang memberi peluang pada bisnis lokal untuk berinteraksi dengan pelanggan atau klien potensial yang berada di sekitar.
Pemasar dapat mengirimkan penawaran produk atau promosi khusus ke perangkat seluler konsumen atau calon pelanggan saat mereka melakukan pencarian di lokasi tertentu, secara geografis, baik di mall, toko, atau bahkan lingkungan sekitar.
Pasar terus berubah dan pelanggan menemukan diri mereka dibanjiri oleh iklan yang tidak relevan. Geofencing memberi peluang bagi bisnis untuk memanfaatkan dua aspek terpenting dari perjalanan pembeli, yaitu ketika mereka bersinggungan dengan waktu dan lokasi.
Baca juga : Kenali Data Science Melalui Penerapannya di Dunia Pemasaran
Cara Kerja Pemasaran Berbasis Lokasi
Geofencing marketing yang berhasil akan menciptakan interaksi bermakna antara bisnis dengan pelanggan atau pelanggan potensial. Bisnis dapat memanfaatkan strategi pemasaran seluler ini dengan menggabungkan teknologi dan penargetan pelanggan yang tepat, bersama pesan yang dipersonalisasi.
Geofencing tentunya dimulai dengan teknologi. Bentuk pemasaran ini menggunakan teknologi seperti beacon atau sinyal pandu, GPS, bahkan alamat IP. Saat seseorang dengan perangkat seluler memiliki aplikasi atau memasukkan istilah pencarian yang terkait dengan bisnis, kemudian memasuki area tertentu, mereka dapat menerima iklan, pesan, atau pemberitahuan khusus melalui SMS, Push Notif, maupun iklan dalam aplikasi.
Karena audiensnya yang sangat terlokalisasi dan tertarget, strategi geofencing menghasilkan prospek yang lebih sedikit, tetapi jauh lebih berkualitas. Pemasaran Ini menghasilkan klik berkualitas lebih tinggi dan ROI (laba atas investasi) serta ROAS (laba atas belanja iklan) yang lebih baik.
Strategi geofencing marketing bergantung pada pemenuhan kebutuhan pelanggan tepat di mana mereka berada. Hal ini juga bergantung pada pemasar yang benar-benar memahami basis pelanggan dan memanfaatkan kekuatan pencarian "near me".
Tidak lupa, Analisis penelusuran dan data demografi pelanggan memainkan peran penting dalam memastikan kesuksesan jenis pemasaran ini.
Baca juga : Teknik Analisis Data dengan Customer Segmentation
Tips Melakukan Geofencing Marketing
Menurut Acquisio, ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk melakukan geofencing marketing. Pertama, dengan membuat geofence. Kamu dapat membuat sebuah titik lokasi atau batas area tertentu. Jika merasa kesulitan, ada banyak layanan geofencing marketing agency andal yang bisa kamu gunakan.
Tips kedua buatlah trigger atau pemicu agar pesanmu bisa terkirim otomatis. Kamu bisa menentukan pemicu, misalnya ketika seseorang sudah diam di area tertentu selama 5 menit. Selain itu, meskipun seseorang telah keluar dari suatu area, kamu tetap bisa mengirimkan mereka pesan selama 30 hari ke depan.
Menyesuaikan promosi dengan perilaku konsumen menjadi tips ketiga untuk melakukan geofencing marketing. Mengirimkan pesan marketing pada sembarang orang yang masuk pada area geofence-mu tentu tidak akan membuahkan hasil yang maksimal. Cara yang lebih baik untuk melakukan geofencing marketing adalah dengan berfokus pada tipe orang yang cocok dengan apa yang kamu tawarkan. Hal ini bisa diketahui dari informasi demografis, kebiasaan berbelanja, hobi, aktivitas di internet, pembelian sebelumnya, dan masih banyak lagi
Geofencing marketing menjadi tren pemasaran berbasis lokasi yang menarik untuk dicoba pada bisnismu. Namun, sebelum melakukannya, kamu perlu mengumpulkan data dan melakukan analisa terlebih dahulu pada tipe orang sesuai dengan apa yang bisnismu tawarkan. Intinya, memahami customer segmentation menjadi hal terpenting untuk beragam pemasaran yang kamu lakukan nantinya!
Kamu bisa mulai belajar mengenai customer segmentation dan data lainnya lebih mudah dengan join kursus online bersama DQLab. DQLab merupakan pelatihan Data Science berbahasa Indonesia yang membantu kamu untuk mempersiapkan karir di bidang data. Untuk informasi selengkapnya klik tautan berikut https://dqlab.id/live-class
Yuk mulai belajar data, karena data untuk semua!
Layanan ini hadir sebagai solusi konektivitas yang sangat ramah di kantong, serta menawarkan spesifikasi yang tidak main-main.
Kamis, 4 Desember 2025 | 12:10 WIB
Samsung bertaruh besar bahwa AI akan menjadi tulang punggung jaringan 6G.
Jumat, 14 November 2025 | 19:33 WIB
Di tengah 64,2 juta lebih pelaku UMKM yang menopang perekonomian nasional, hanya sebagian yang sudah benar-benar go digital. Kasir digital hadir untuk menjembatani kesenjangan itu dengan aplikasi kasir yang mudah, fleksibel, dan terjangkau. Aplikasi
Rabu, 12 November 2025 | 11:06 WIB
Beberapa fitur utama WhatsApp juga telah didukung penuh, di antaranya:
Kamis, 6 November 2025 | 18:07 WIB
Airbnb sedang bertransformasi menjadi semacam media sosial buat traveler. Fitur-fitur baru yang dihadirkan akan membantu para pelancong yang ingin keep in touch dengan teman perjalanan.
Selasa, 28 Oktober 2025 | 19:05 WIB
Pengunjung mendapatkan kesempatan eksklusif untuk mencoba langsung laptop, smartphone, hingga aksesori gaming yang sudah terintregasi AI, bukan sekedar membaca review online.
Senin, 27 Oktober 2025 | 18:32 WIB
Selama ini penyanyi menjadi satu-satunya "bintang"dalam sebuah lagu. Dengan SongDNA, Spotify ingin pendengar tahu siapa saja sosok di balik penciptaan lagu tersebut.
Kamis, 16 Oktober 2025 | 15:39 WIB
Karya-karya ini tidak hanya menjadi tampilan visual, tetapi juga simbol eksplorasi, ketekunan, dan identitas kreatif generasi muda Indonesia
Selasa, 7 Oktober 2025 | 10:36 WIB
Magnum menggunakan Giuseppe AI milik NotCo untuk melakukan reformulasi produk agar lebih seimbang secara nutrisi, termasuk menciptakan varian berbasis nabati.
Senin, 29 September 2025 | 14:34 WIB
Teknologi biometrik face recognition segera diterapkan untuk registrasi e-SIM. Aturan Komdigi ini dukung keamanan data dan cegah penipuan digital.
Jumat, 26 September 2025 | 17:08 WIB
Format Instagram baru ultra-wide 5120×1080, atau yang sering disebut video geprek, meledak karena ada unsur estetika seperti layar bioskop dalam satu frame.
Kamis, 25 September 2025 | 15:04 WIB
Keunggulan Meta Ray-Ban Display adalah sebagai kacamata pintar yang diharapkan mampu menggantikan peran smartphone dalam kehidupan sehari-hari.
Selasa, 23 September 2025 | 15:32 WIB
Konsumen Indonesia semakin fokus pada value for money
Jumat, 19 September 2025 | 15:42 WIB
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merilis Portal Satu Data Jakarta dengan tampilan baru. Bedanya, kali ini tampilannya jauh lebih interaktif berkat tambahan fitur chatbot berbasis AI.
Senin, 15 September 2025 | 14:54 WIB
Talenta data tidak hanya sekadar bisa membaca data, tetapi juga mampu mengubah data menjadi insight
Jumat, 12 September 2025 | 15:37 WIB