LogoDIGINATION LOGO

Konten Negatif, Ancaman Terbesar Internet Indonesia

author Oleh Ana Fauziyah Rabu, 13 Desember 2017 | 11:44 WIB
Share
Penetrasi internet di Indonesia memang secara positif mampu membuka banyak kesempatan dalam berbagai bidang
Share

Penetrasi internet di Indonesia memang secara positif mampu membuka banyak kesempatan dalam berbagai bidang. Namun dengan semakin mudahnya akses internet, terdapat dampak negatif lain yang muncul yaitu penyebaran konten negatif di kalangan masyarakat.

Semuel A. Pangerapan, Dirjen Aptika Kementerian Komunikasi dan Informatika mengungkapkan bahwa saat ini salah satu ancaman terbesar penetrasi internet di Indonesia adalah penyebaran konten negatif seperti hoax, bullying, ujaran kebencian, dan lain-lain. Hal tersebut menurut Semual terjadi karena peningkatan penetrasi internet di Indonesia tidak diimbangi dengan literasi digital.

“65% persen masyarakat Indonesia mempercayai informasi dari internet dan menelan bulat-bulat informasi yang ada di internet sebagai kebenaran. Padahal di internet segala sesuatu bisa dipublikasi baik itu yang benar atau salah. Semisal organisasi Saracen yang merupakan industri untuk menciptakan konten negatif,” tutur Semuel saat menghadiri acara pengumuman pemenang IWIC 2017 di kantor pusat Indosat Ooredoo di Jakarta, Rabu (13/12).

Untuk menekan menyebarnya konten negatif, pemerintah menurut Semuel memang tidak bisa langsung memblokir semua konten karena hal tersebut tidak akan efektif. Upaya yang ditempuh pemerintah adalah dengan mengedukasi masyarakat agar melek digital. “Karena dampak dari kurangnya literasi digital itu menyebabkan banyak sekali penipuan dan kerugian.” tuturnya.

Langkah-langkah pemerintah antara lain dengan melakukan empat upaya yaitu collaborative engagement, cyber goverment, curriculum development, community empowerment. “Kita juga menyiapkan kurikulum literasi digital untuk pendidikan, bagaimana anak-anak bisa bersaing dan menjalani hidup di era digital. Nanti diajarkan sebagai mata pelajaran di sekolah,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia juga menjelaskan bahwa kebijakan pemerintah untuk meminimalisir dampak negatif industri digital yaitu dengan pendaftaran simcard. “Jadi kenapa simcard harus didaftarkan karena sebentar lagi uang tidak lagi berbentuk fisik namun ada di ponsel. Jadi untuk meminimalisir kerugian di masyarakat, makanya simcard harus didaftarkan agar kalau terjadi penipuan kita mengetahui siapa pelakunya,” pungkasnya.

  • Editor: Wicak Hidayat
TAGS
LATEST ARTICLE

Tips Hemat Naik Pesawat

berikut tips agar bisa lebih hemat naik pesawat domestik di Indonesia!

Selasa, 9 April 2024 | 11:39 WIB