LogoDIGINATION LOGO

Scale Up Asia 2019: Cara Endeavor Indonesia Dukung Gerakan High-Impact Entrepreneurship

author Oleh Dikdik Taufik Hidayat Kamis, 7 November 2019 | 11:03 WIB
Share
Scale Up Asia 2019
Share

Kamu sudah punya agenda acara 20 November 2019 nanti? Kalau belum, yuk, book tiket konferensi Scale Up Asia 2019 yang diadakan oleh Endeavor Indonesia dengan tema "Turning Point" di Jakarta.

Konferensi yang telah diadakan sejak tahun 2013 ini merupakan ajang pertemuan antara pengusaha muda dengan para Endeavor Entrepreneur dan pelaku dunia wirausaha. Ini adalah bagian dukungan Endeavor Indonesia dalam mendorong pertumbuhan dunia wirausaha dengan cara berbagi ilmu dan inspirasi pada masyarakat.

Tema “Turning Point” sendiri dipilih untuk menggambarkan situasi di tingkat lokal dan global yang sangat fluktuatif dan cepat mengalami perubahan, sehingga berpengaruh pada ekosistem wirausaha.

Dalam acara puncak yang diadakan 20 November 2019 nanti, Endeavor akan menghadirkan high-impact entrepreneur dan praktisi dunia wirausaha seperti Handry Satriago (CEO GE Indonesia), Aldi Haryopratomo (CEO Gopay), Fajrin Rasyid (co-founder dan Presiden BukaLapak), Suzy Hutomo (Chairperson The Body Shop Indonesia), Stefanie Kurniadi (founder Upnormal & Bakso Boedjangan), dan Arief Widhiyasa (CEO & co-founder
Agate).

Baca juga: 5 Hal Penting yang Membuat Entrepreneur Sukses dalam Bisnis

para Pembicara di Scale Up Asia 2019
Sebagai bagian dari rangkaian acara ini, Endeavor Indonesia juga telah mengadakan sesi Pitch Up Competition sejak awal November 2019 yang diikuti oleh ratusan startup. Ini adalah sebuah platform unik yang memberikan kesempatan kepada pelaku startup nasional yang berada pada tahap early stages dan telah memiliki MVP (Minimum Viable Product), untuk memperkenalkan usaha mereka pada masyarakat. Rabu kemarin (6/11) merupakan sesi final yang menampilkan 10 finalis, yaitu:

Arkademy, Kliktrip, Lingkaran, Mertani, Mospaze, Nanobubble, Piniship, Propertree, Tokowahab, dan Zendmoney. Presentasi 10 finalis ini masing-masing diwakili oleh Alfa Putra (CEO Arkademy), Iman Firmansyah (CEO Kliktrip), Wendy Pratama (Founder dan Headmaster Lingkaran), Muhammad Aufa Sabili (Business Operations Mertani), Ligar Aji Pandika (CTO Mospaze), Dedi Cahyadi (co-Fonder dan CEO Nanobubble), Julio (Founder dan CEO Piniship), Muhammad Lingga Naashiruddin (Founder dan CEO Propertree), William Sunito (Founder dan CEO Tokowahab) dan Bong Defendy (CEO Zendmoney).

Sepuluh finalis ini menampilkan presentasi 5 menit terbaiknya dalam bahasa Inggris untuk kemudian divalidasi ide-idenya selama 10 menit oleh Dewan Juri dan audiens. Setelah semua presentasi selesai, para Juri yang terdiri dari Fajrin Rasyid (co-founder dan Presiden BukaLapak), Lingga Madu (co-Founder & CEO Sorabel), Shiyan Koh (Managing Partner Hustle Fund) dan Wayah Wiroto (Managing Director Endeavor Indonesia) mengadakan rapat dan akhirnya mengumumkan 3 finalis terbaik, yaitu Mospaze, Piniship dan Zendmoney.

Baca juga: Pelajaran Terpenting dalam Menekuni Entrepreneurship

3 finalis terbaik pitch up competition (dari kiri ke kanan), Ligar Aji (Mospaze), Bong Defendy (Zendmoney) dan yang mewakili Julio (Piniship)
Setelah selesai, sesi berlanjut dengan Scale Up Connect yang diadakan 18 – 19 November 2019, yang bertujuan memberi kesempatan kepada para pengusaha untuk mempelajari ekosistem wirausaha sambil berkunjung ke tiga perusahaan unicorn Indonesia: Bukalapak, Tokopedia, dan Gojek.

“Sebagai organisasi yang selalu berusaha membantu pengusaha dalam mengakselerasi
pertumbuhan bisnis mereka serta melipatgandakan dampak positifnya bagi masyarakat luas,
kami melihat bahwa Indonesia masih mempunyai banyak potensi ekonomi bagi pelaku
wirausaha,” kata Wayah Wiroto, Managing Director Endeavor Indonesia.

Lebih lanjut Wayah menyatakan bahwa perang dagang di tingkat global dan pelemahan perekonomian di beberapa kawasan perekonomian maju seperti di beberapa negara Eropa dan Asia memang memberikan dampak signifikan pada ekosistem wirausaha.

Namun, sambungnya, Bank Dunia dalam Laporannya bertajuk “East Asia and Pacific Economic Update October 2019: Weathering Growing Risk”, memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2019 akan tetap terjaga pada angka 5%, serta terus tumbuh menjadi 5,2% pada tahun 2021. "Ini menjadikan daya tahan Indonesia terhadap pelemahan ekonomi global masih cukup kuat, serta merupakan potensi tersendiri bagi para pengusaha Indonesia,” ujarnya.

Baca juga: Kebiasaan Sederhana Entrepreneur Sukses yang Perlu Diteladani

entrepreneur... (foto: Shutterstock)

Nah, karenanya, dalam Scale Up Asia 2019 nanti yang diikuti oleh lebih dari 1.000 pemimpin bisnis, pengusaha muda, dan investor tersebut, para peserta akan dapat berbagi informasi mengenai lanskap perekonomian Indonesia dan ekosistem kewiraswastaan agar dapat membantu mereka mendapatkan visi untuk menjalankan usahanya.

Perhelatan tahunan Scale Up Asia ini juga merupakan salah satu kegiatan Endeavor Indonesia dalam memberikan dukungan penuh terhadap gerakan high-impact entrepreneurship.

"Kami selalu mengupayakan adanya pengembangan komunitas pengusaha yang produktif dengan cara memberikan akses mentoring dari pelaku pasar dan industri, guna membantu mereka dalam mengakselerasi dan melipatgandakan dampak bisnisnya. Agar pada akhirnya nanti dapat lebih banyak menginspirasi pengusaha lainnya, demi kemajuan perekonomian Indonesia," jelas Wayah.

Kuy, jangan lupa ikutan ya...

Baca juga: Scale-Up Asia 2018: Wadah Inspirasi dan Bangun Koneksi Entrepreneur

  • Editor: Dikdik Taufik Hidayat
TAGS
RECOMMENDATION

3 Skill IT yang Wajib Dikuasai para Entrepreneur

Ilmu bisnis dan manajemen saja tak cukup membuat bisnis bertahan. Zaman now, pengetahuan tentang bisnis digital dan IT menjadi yang utama. Apa saja yang harus dipelajari para entrepreneur?

Rabu, 16 Januari 2019 | 11:15 WIB
LATEST ARTICLE