Ide Bisnis saat Puasa dan Menjelang Idul Fitri
simak beberapa ide usaha untuk Bulan Ramadan sebagai berikut!
Kamis, 21 Maret 2024 | 17:30 WIB
Perusahaan startup di bidang teknologi properti (proptech) di Asia Pasifik telah melampaui rekan mereka di Eropa dan Amerika Serikat dengan jumlah total 179 startup yang telah berhasil mengumpulkan dana investasi sekitar US$ 4,8 miliar atau kisaran Rp 64,9 miliar sejak 2013.
Menurut laporan baru dari Jones Lang LaSalle (JLL), perusahaan finansial dan profesional dalam bidang real estate, investasi ini mewakili lebih dari 60% investasi proptech di seluruh dunia.
Salah satu konsultan properti international, Clicks and Mortar merilis temuan barunya bertajuk Pengaruh Perkembangan Proptech. Rilis ini menganalisis keadaan proptech dan potensi pertumbuhannya di 13 pasar di seluruh Asia Pasifik.
Dikeluarkan oleh JLL dan ditulis oleh Tech In Asia, laporan tersebut juga mengungkapkan perkiraan pertumbuhan proptech di kawasan Asia Pasifik, dan memperkirakan jumlah dana investasi pada tahun 2020 akan mencapai US$ 4,5 miliar per tahunnya atau setara Rp 60,8 miliar.
Proptech merupakan perpaduan antara kata properti dan teknologi yang mengacu pada penerapan teknologi untuk menghadapi tantangan di industri real estate.
“Teknologi dan real estate bersatu dengan cara yang menarik. Kami sudah melihat potensi analisis data, kecerdasan buatan, the Internet of Things, Virtual Reality, dan blockchain yang dapat mengubah cara kita berinvestasi dan menempati real estate di masa depan,” kata Anthony Couse, CEO, JLL Asia Pacific.
Hasil laporan tersebut menunjukkan bahwa terdapat banyak potensi untuk proptech di Asia Pasifik. Dengan berkembangnya generasi muda, pertumbuhan urbanisasi, dan pola pikir 'mobile first'. Kondisi-kondisi ini dapat mempercepat pertumbuhan sektor baru dan membawa peningkatan efisiensi dan pengalaman yang lebih baik bagi para pengguna teknologi.
Menariknya, laporan tersebut menunjukkan Cina dan India muncul sebagai dua pasar terbesar untuk startup proptech berdasarkan pada nilai pendanaan dan total jumlah transaksi. Mereka yang berada di Cina mengumpulkan dana investasi terbanyak, yaitu sekitar US$ 3,02 miliar atau kisaran Rp 40,8 miliar, lebih dari 60% dari total dana di Asia Pasifik dengan 34 transaksi.
India memiliki jumlah startup proptech tertinggi di Asia Pasifik dengan 77 transaksi dengan total nilai pendanaan US$ 928 juta atau sekitar Rp 12,5 miliar.
Laporan ini mengungkapkan bahwa proptech di Asia Pasifik telah berkembang secara signifikan sejak pertama kali muncul di tahun 2007 dengan listing startup properti residensial. Dengan keadaan ini, proptech akan mulai melayani kebutuhan perusahaan besar dan sektor real estate komersial.
Proptech melayani empat pasar utama, yaitu Brokerage dan Leasing, Investasi dan pendanaan, Pengembangan Proyek dan Manajemen Properti. Lebih dari setengah atau 52% startup yang telah mengumpulkan dana sejak tahun 2013 berasal dari kategori brokerage dan leasing, di mana mereka berfungsi sebagai marketplace untuk para broker, pemilik dan pembeli properti.
Anthony Couse juga mengatakan bahwa yang menarik bagi perusahaan seperti JLL adalah semakin banyak perusahaan startup yang bermunculan dan dapat memiliki solusi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan-perusahan besar.
“Begitu kita mulai melihat penerapan teknologi seperti pencetakan 3D, robotika, dan drone bersamaan dengan pertumbuhan Smart City di Asia, maka hal ini dapat mentransformasi industri real estate," tambahnya.
Berdasarkan matriks analisis The Total Investasi Real Estate Universe yang dikembangkan secara khusus oleh JLL dan Digital Savviness yang ditetapkan oleh World Economic Forum’s Networked Readiness Index, Tech in Asia memproyeksikan bahwa negara-negara dengan potensi tertinggi untuk memiliki unicorn—atau yang disebut dengan miliar dollar startup—di Asia Pasifik, yaitu terdapat di Cina dan Jepang.
“Kami telah memperhatikan bahwa Cina telah memiliki unicorn proptech, khususnya di wilayah Lianjia yang berhasil mendapatkan dana dari investor sebesar US$ 1,69 miliar untuk bisnis brokerage yang berbasis teknologi. Dengan antusiasnya Cina dalam mengadopsi fintech dan pembayaran via mobile, pertumbuhan proptech diprediksi akan lebih banyak di Cina,” kata Terence Lee, Managing Editor Tech in Asia.
Selain Cina, Jepang sudah mempunyai pondasi untuk menciptakan miliaran dolar startup yang sukses karena keinginan yang tinggi untuk mengadopsi blockchain.
Sementara itu, di tengah banyak startup yang bergerak di bidang e-commerce dan gaming, diprediksi proptech berpotensi dan menjadi salah satu sektor kunci yang harus kita perhatikan dalam tiga sampai lima tahun ke depan.
simak beberapa ide usaha untuk Bulan Ramadan sebagai berikut!
Kamis, 21 Maret 2024 | 17:30 WIBERSPO hadirkan lima koleksi pakaian olahraga berkualitas tinggi dengan harga terjangkau
Kamis, 21 Maret 2024 | 16:36 WIBKamu bisa mendapatkan smartphone dan gadget dengan harga dan promo menarik
Senin, 18 Maret 2024 | 09:36 WIBvisualisasi data yang menarik serta efektif guna mensukseskan bisnis secara keseluruhan Yuk, simak penjelasannya!
Sabtu, 16 Maret 2024 | 11:38 WIBBuat kamu yang pelajar ini dia cara untuk menambah uang:
Rabu, 6 Maret 2024 | 10:02 WIBAnting ini merupakan alat yang lebih baik dalam mendeteksi parameter kesehatan wanita
Selasa, 5 Maret 2024 | 13:57 WIBIntegrasi antara SEEK, Jobstreet, dan Jobsdb menghadirkan AI
Jumat, 1 Maret 2024 | 18:14 WIBBerikut beberapa alasan mengapa data scientist penting buat pembisnis :
Kamis, 29 Februari 2024 | 13:24 WIBMelalui agenda bersama ini, mampu menurunkan emisi karbon
Kamis, 29 Februari 2024 | 11:22 WIBTips membangun pondasi finansial yang kuat dan juga meningkatkan nilai personal kredit-mu:
Rabu, 21 Februari 2024 | 15:57 WIBAda banyak tools untuk mendapatkan strategi marketing. Berikut empat tools dasar yang bisa digunakan:
Selasa, 20 Februari 2024 | 14:38 WIBRencana strategis pengembangan ekosistem digital di Indonesia:
Selasa, 20 Februari 2024 | 14:18 WIBBerikut beberapa pandangan iCIO Community dampak transisi politik terhadap TI di Indonesia:
Kamis, 15 Februari 2024 | 12:21 WIBberikut daftar franchise dengan modal Rp20 juta saja:
Selasa, 13 Februari 2024 | 18:13 WIBBerikut adalah deretan manfaat dari teknologi AI
Senin, 12 Februari 2024 | 18:20 WIB