
3 Jenis Pertanyaan Cari Karyawan Ala Google
Seperti yang pernah dijelaskan Senin, 28 Mei 2018 | 10:13 WIB
Apakah Anda tahu bagaimana karyawan Anda menghabiskan waktu di tempat kerja dan seberapa produktif mereka? Jika Anda tidak tahu, Anda tidak sendirian.
Survei PwC baru-baru ini terhadap para eksekutif senior dari 150 lembaga keuangan di seluruh dunia menyoroti betapa sedikit dari mereka yang secara sistematis memantau produktivitas para karyawannya. Asumsinya, hal yang sama juga berlaku di banyak industri lain.
Ini tentunya peluang besar yang terlewatkan. Tanpa informasi dan analisis alur kerja, Anda tak dapat melihat di mana Anda mungkin dapat menghemat atau mengarahkan sumber daya. Menurut sebuah penelitian, pekerja kantor mengatakan mereka berhasil "memangkas" sekitar tiga jam produktif dari delapan jam kerja perharinya.
Pemantauan waktu dapat meningkatkan fokus pekerja dengan memotivasi mereka untuk meminimalkan kegiatan yang tidak produktif. Tapi biasanya, "pemantauan" akan dicurigai oleh karyawan, bahkan karyawan bisa menolak dipantau. Beberapa akan melihatnya sebagai ancaman terhadap pekerjaan mereka, bahkan penghinaan terhadap status mereka.
Banyak yang mungkin merasa tidak bebas bereksperimen dan takut gagal saat tahu ada yang mengawasi setiap gerakan mereka. Tetapi, jika diatur dan dijalankan dengan baik, pemantauan dapat mendorong pencapaian, pengakuan, dan pengembangan karier dengan cara yang memberdayakan karyawan alih-alih menindas atau menghukum mereka.
Jadi, apa rahasia untuk membuat para karyawan mau dimata-matai?
Baca juga: Target Tak Tercapai Karena Karyawan Cuti? Siasati Dengan 5 Cara Ini!
Bersikap transparan tentang apa yang Anda lakukan. Diam-diam mengawasi karyawan bukanlah hal yang baik, bahkan bisa jadi ini ilegal, lho. Anda akan kehilangan kepercayaan mereka dan tak ada efek positif yang bisa didapatkan.
Jadi, sebelum mulai pemantauan, jelaskan kepada karyawan apa tujuan bisnis Anda, data apa yang akan Anda kumpulkan, bagaimana Anda akan mengumpulkannya, dan bagaimana itu akan digunakan.
Biarkan karyawan puas mengajukan pertanyaan dan menyampaikan kecemasan apa pun. Jawab langsung secara terbuka dan jangan menghindar. Jika tidak, kekhawatiran dapat memburuk. Hal-hal yang tak terjawab pasti akan diisi oleh karyawan dengan rumor dan disinformasi.
Baca juga: 6 Cara Hadapi Toxic Boss
Sistem pemantauan yang benar dapat mendorong orang untuk berpikir tentang cara meningkatkan kinerja mereka, sambil memberikan data yang akan membantu mencapai tujuan.
Pengukuran obyektif juga membantu mengenali orang yang berprestasi, yang menyelesaikan sesuatu tetapi tidak selalu mendapat pujian. Jadi, bukan hanya orang yang sekadar datang dan pergi sesuai jam kerja tapi tidak mengerjakan apa-apa di kantor.
Dan meskipun orang-orang cenderung khawatir bahwa pekerjaan dapat dipertaruhkan - dan bahkan orang yang berkinerja buruk mungkin harus pergi - staf yang tersisa mungkin merasa lega bahwa mereka tidak lagi bersama orang-orang ini.
Bantu semua orang untuk menjaga perspektif. Tapi ingat, pemantauan ini ada bahayanya. Misalnya, pemantauan produktivitas yang ketat membuat karyawan terlalu fokus pada hal itu dan mengorbankan tujuan yang sama atau bahkan lebih penting lainnya, seperti kolaborasi, peningkatan keterampilan, atau pendampingan dan pengembangan.
Bukannya jadi produktif, karyawan malah sibuk mengejar hal-hal yang diukur saja.
Bahaya lainnya: orang mungkin ragu untuk mencoba bekerja dengan cara baru atau mengambil risiko karena takut itu akan mempengaruhi hasil mereka.
Jadi, ingatkan semua orang tentang misi dan tujuan menyeluruh Anda dan lakukan evaluasi kinerja yang seimbang.
Baca juga: Sudah Pantas Menyandang Predikat Bos?
Undang karyawan menjadi bagian dari upaya tim untuk mengidentifikasi sumber ketidakefisienan lainnya, seperti rapat yang tidak perlu atau pelatihan yang tidak memadai tentang tugas-tugas tertentu.
Mungkin ada masalah endemik bagi seluruh tim juga. Misalnya, organisasi jasa keuangan yang memantau bagaimana karyawan menghabiskan waktu mungkin menemukan bahwa jumlah waktu yang tidak proporsional masuk ke akun bernilai rendah dan dapat mengalihkan jam-jam itu ke akun teratas.
Jika Anda mengingat semua tujuan ini, menerapkan sistem untuk mengukur produktivitas di perusahaan Anda akan berjalan lebih lancar. Metrik akan memberi data yang dapat membantu Anda membentuk pertanyaan (mis., Mengapa orang yang terampil melakukan begitu banyak pekerjaan bernilai rendah). Dari sana Anda dapat mencari jawaban (mis., Bagaimana menyelesaikan tugas-tugas itu oleh orang yang lebih tepat).
Ketika efek positif dari pemantauan muncul ke depan, Anda akan menemukan bahwa karyawan tidak lagi memusatkan perhatian pada pengukuran itu sendiri dan lebih banyak tentang bagaimana memanfaatkan sebaik-baiknya apa yang mereka semua telah pelajari.
Tertarik mencoba?
Baca juga: Jurus Google Agar Karyawan Capai Target
Seperti yang pernah dijelaskan Senin, 28 Mei 2018 | 10:13 WIB
Di era digital, urusan pekerjaan tak harus duduk manis di kantor. Karyawan atau freelancer bisa mengakses urusan pekerjaan dari mana saja lewat gadget. Berikut ini 8 aplikasi yang wajib dimiliki para karyawan milenial.
Selasa, 16 Oktober 2018 | 09:04 WIBBurnout adalah masalah serius dan bisa berakibat buruk bagi karyawan, organisasi dan bisnis. Namun semuanya bisa dikenali, dicegah dan dikelola dengan 4 langkah sederhana ini.
Senin, 6 Mei 2019 | 10:04 WIBFile APK yang diklaim sebagai video demo dari aksi massa di jalanan sedang disebar ke berbagai grup Whatsapp. Hati-hati, jangan asal klik apa lagi ikut menyebarkan ke grup WA lain!
Rabu, 3 September 2025 | 11:44 WIBDiperkenalkan di Mobile World Congress (MWC) 2025, Barcelona, kelebihan utama Lenovo Yoga Solar PC terletak pada panel surya yang terintegrasi di bagian cover laptop.
Selasa, 19 Agustus 2025 | 12:57 WIBDoug MacDowell sukses merakit ulang mesin kopi buatan tahun 1980-an itu menjadi PC dengan bodi mesin kopi. Apakah komputer rakitan itu bisa berfungsi dengan baik?
Rabu, 6 Agustus 2025 | 17:55 WIBJika penyimpanan data yang disediakan Google secara gratis sebesar 15GB habis, kamu bisa berlangganan Google One. Tapi bagaimana jika kamu tiba-tiba ingin berhenti langganan?
Senin, 4 Agustus 2025 | 15:56 WIBJika ingin mengirim cold message pada orang yang tidak kamu kenal di LinkedIn, ada beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Jumat, 25 Juli 2025 | 15:52 WIBDi tengah arus informasi yang terus tumbuh, pengambilan keputusan berbasis data sangat dibutuhkan. Yuk pelajari!
Selasa, 22 Juli 2025 | 11:09 WIBIHC dan ICC resmi memperkenalkan platform otaQku. Apa itu?
Kamis, 17 Juli 2025 | 17:32 WIBPolri memperkenalkan robot humanoid dan robot quadruped (i-K9), yang siap jadi rekan kerja Polri terutama dalam situasi beresiko tinggi. Apa saja fiturnya?
Kamis, 10 Juli 2025 | 11:51 WIBBerikut Daftar Password Paling Umum Dibobol Hacker:
Senin, 30 Juni 2025 | 10:25 WIBPelanggan Apple Music dapat mulai mentransfer lagu atau playlist dari Spotify untuk iPhone, iPad, atau Android. Bagaimana caranya?
Minggu, 18 Mei 2025 | 16:12 WIBDua dari lima lulusan baru mengaku lebih pilih mengurungkan niat untuk melanjutkan proses rekrutmen jika tidak ada transparansi soal gaji.
Rabu, 30 April 2025 | 11:13 WIBSiap-siap ada beasiswa belajar data gratis!
Jumat, 25 April 2025 | 17:36 WIBSelain tanpa antre, berikut beberapa manfaat membeli emas digital:
Rabu, 16 April 2025 | 14:46 WIBBerikut 4 kontribusi open-source yang bisa mengubah lanskap bisnis di Indonesia:
Senin, 7 April 2025 | 21:04 WIBUntuk pertama kalinya di dunia, deteksi kanker kulit dapat dilakukan dalam waktu kilat menggunakan teknologi AI.
Senin, 7 April 2025 | 10:00 WIB