LogoDIGINATION LOGO

Mengubah Logo Bisnis, Perlukah?

author Oleh Ana Fauziyah Rabu, 30 Januari 2019 | 16:15 WIB
Share
Ilustrasi berbagai jenis logo aplikasi. (Foto: Pexels)
Share

Kamu pasti pernah dengar kutipan terkenal dari William Shakespeare “Apalah arti sebuah nama”. Menurut sastrawan asal Inggris tersebut, setangkai bunga Mawar masih tercium wanginya meskipun diberi nama lain yang buruk sekalipun.

Boleh jadi anggapan penulis roman populer Romeo and Juliet itu ada benarnya jika dikaitkan dengan kisah tragis percintaan keduanya yang terhalang restu keluarga. Namun jika dikaitkan dalam dunia bisnis, apa sih pentingnya logo?

Seperti kita ketahui bersama, baru-baru ini aplikasi chatting Slack mengganti logonya dengan tampilan baru. Logo Slack awalnya berupa tagar warna-warni saling tumpang tindih, kini berganti lebih sederhana dan lebih segar berupa susunan balok-balok warna-warni.

Pergantian logo tersebut menimbulkan perdebatan di kalangan penggunanya. Ada yang menyukai desain logo Slack yang lebih simple, pun ada juga yang mengoloknya mirip logo Windows.

Dalam dunia teknologi dan aplikasi, ternyata bukan hanya Slack saja yang mengganti logo. Apple bahkan pernah beberapa kali mengganti logonya dari desain yang rumit menjadi lebih sederhana dan monokrom. Begitu pula dengan IBM, Google, Microsoft, sampai Instagram. Begitu pentingnya logo, banyak perusahaan yang berulangkali mengubahnya.

Baca juga: Jangan Sampai Bisnismu Gagal Hanya karena Nama

Logo Slack monokrom. (Foto: Pexels)
Namun sebenarnya, seberapa pentingkah mengubah logo bisnis? Di luar dugaan, seperti kata Shakespeare, perubahan logo ternyata tidak banyak berdampak pada ketertarikan konsumen dan peningkatan penjualan secara langsung.

“Pelanggan yang membeli dari pesaingmu tidak memilih karena mereka memiliki logo yang lebih baik,” jelas Roy H. Williams, seorang ahli pemasaran, dikutip dari Logomaker, Jumat (25/1).

“Pelanggan lebih peduli tentang hal-hal seperti kualitas produk, prosedur, dan kebijakan yang mungkin memengaruhi mereka. Mereka lebih peduli dengan penawaran, garansi, dan pengalaman yang diciptakan,” tambah Williams.

Williams mencontohkan Wal-Mart yang memiliki nama dan logo yang menurutnya tidak menarik. Namun perusahaan yang berdiri sejak tahun 1962 tersebut berhasil menjadi salah satu perusahaan paling sukses di dunia dalam waktu kurang dari 30 tahun, meskipun memiliki nama dan logo yang menjemukan.

Baca juga: Bingung Menciptakan Nama Usaha? Ikuti Kaidah Ini

Ilustrasi membuat logo. (Foto: Pexels)
Jadi jika mengubah logo tidak begitu penting dibanding kualitas produk dan layanan, mengapa begitu banyak perusahaan mengubah logo mereka?

Karena logo bukan hanya identitas merek, namun juga mengusung misi dan nilai-nilai perusahaan. Misi dan nilai perusahaan ini berkembang sesuai zaman dan kebutuhan.

Ketika Slack membuat logo dengan bentuk tagar, perusahaan tersebut adalah startup yang masih kecil. Saat ini setelah menjadi perusahaan raksasa, kebutuhan dan brandingnya pun menjadi berbeda. Rebranding perlu dilakukan untuk menyesuaikan dengan perubahan tersebut.

Pelajaran yang bisa kita ambil: jangan biarkan nama atau logo memperlambat dalam menciptakan sesuatu. Tampilan, rasa, dan konsep bisnis tak harus sempurna sejak hari pertama. Itu sebuah proses yang harus dilalui. Jika perlu mengganti logo, pastikan konsumen sudah mengenal nama dan kualitas produkmu lebih dulu.

Jadi, sebelum menghabiskan banyak uang untuk desain logo, rekomendasi skema warna, font dan sejenisnya, tak perlu khawatir dengan logo bisnismu. Menciptakan hubungan yang langgeng dengan pelanggan lebih penting daripada sekadar logo. Pelanggan tentu lebih memilih produk yang berkualitas daripada sekadar produk berlogo cantik, kan?

Yap, apalah arti sebuah logo…

Baca juga:  Bikin Logo Bisnis? Coba Aplikasi Ini

  • Editor: Dikdik Taufik Hidayat
  • Sumber: INC, Logomaker
TAGS
RECOMMENDATION

3 Tantangan Utama Pebisnis Lokal

Ekonomi akan terus tumbuh dan menguat. Hal ini tentu saja akan berdampak pada bisnis lokal. Apa saja yang akan berubah?

Kamis, 23 Agustus 2018 | 16:15 WIB
LATEST ARTICLE