Surge Rilis Paket Internet Rakyat 100 Mbps Unlimited Cuma Rp 100 Ribu
Layanan ini hadir sebagai solusi konektivitas yang sangat ramah di kantong, serta menawarkan spesifikasi yang tidak main-main.
Kamis, 4 Desember 2025 | 12:10 WIB
Kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran dari tiga perusahaan startup Indonesia memang cukup mengejutkan.
Belum lama ini PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) atau LinkAja, Zenius Education, platform e-commerce JD.ID memberi pernyataan mengejutkan jika perusahaan mereka melakukan PHK terhadap ratusan karyawannya.
Sebelumnya, Perusahaan ecommerce agriculture yang menjual sayuran segar petani Indonesia juga sudah lebih dulu mengabarkan PHK besar-besaran dengan menghentikan semua layanan business to consumers (B2C).
Manajemen TaniHub mengatakan keputusan tersebut diambil dengan pertimbangan untuk mempertajam fokus dan meningkatkan pertumbuhan melalui kegiatan segmen B2B yang fokus memasok sayuran ke hotel, restoran, catering dan cafe (Horeca), supermarket, hypermarket, dan pasar swalayan.
Dikutip dari Detik Direktur Eksekutif Institute for Development Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad mengatakan secara umum PHK ini terjadi karena dua sebab, "Pertama mereka ingin melakukan restrukturisasi karena ada skenario bisnis. Yang kedua, memang pencapaian kinerja lagi kurang bagus sehingga mereka melakukan efisiensi."
Sejumlah pihak beranggapan jika PHK tersebut terjadi karena adanya pergeseran di pasar sejak terjadi sejak beberapa bulan lalu. Startup disebut sedang dalam fase bubble burst atau ledakan gelembung startup.
Baca juga : Sukses Wirausaha! Tips Milenial dan Gen Z Bersaing di Pasar Global
Dikutip dari Investopedia Bubble atau gelembung adalah siklus ekonomi yang ditandai dengan eskalasi cepat nilai pasar, terutama pada harga aset. Inflasi yang cepat ini diikuti oleh penurunan nilai yang cepat atau kontraksi, yang kadang-kadang disebut sebagai ledakan gelembung atau bubble burst.
Jika menurut Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, setidaknya terdapat empat penyebab utama perusahaan rintisan ramai-ramai melakukan PHK terhadap karyawannya karena bubble burst.
Pertama, produk yang kalah bersaing, sehingga kehilangan pangsa pasar atau market share secara signifikan, mengingat saat ini startup terus bermunculan.
Kedua, perusahaan rintisan dinilai mulai kesulitan mencari pendanaan baru akibat investor lebih selektif memilih perusahaan. "Faktor makro ekonomi secara global penuh ketidakpastian, sehingga investor menghindari pembelian saham startup yang persepsi risikonya tinggi," kata Bhima.
Ketiga, Bhima menilai, pasar mulai jenuh dan sangat sensitif terhadap promo dan diskon, di mana jika aplikasi tidak memberikan diskon maka pengguna akan menurun drastis.
Terakhir, dengan semakin meredanya penyebaran Covid-19, aktivitas masyarakat kembali pulih, sehingga saat ini transaksi tidak hanya dilakukan secara daring saja.
Baca juga : Tiga Keahlian Wajib Di Masa Depan
Jika menurut Rudiantara Ketua Dewan Pengawas Asosiasi Fintech Indonesia, pada umumnya Startup tidak semuanya bisa sukses di awal karir mereka. Ada sekitar 10% startup digital yang tidak bisa melewati tahun pertama, sedangkan 90% lainnya tidak bisa melewati 5 tahun selanjutnya.
Angka 10% yang berhasil melewati 5 tahun itu, sudah dianggap cukup bagus baginya. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 5-6 tahun yang lalu, yang angkanya hanya 5%. Itu juga belum ada jaminan kalau startup yang bisa melewati 5 tahun pertama nya bisa menjadi sukses.
Layanan ini hadir sebagai solusi konektivitas yang sangat ramah di kantong, serta menawarkan spesifikasi yang tidak main-main.
Kamis, 4 Desember 2025 | 12:10 WIB
Samsung bertaruh besar bahwa AI akan menjadi tulang punggung jaringan 6G.
Jumat, 14 November 2025 | 19:33 WIB
Di tengah 64,2 juta lebih pelaku UMKM yang menopang perekonomian nasional, hanya sebagian yang sudah benar-benar go digital. Kasir digital hadir untuk menjembatani kesenjangan itu dengan aplikasi kasir yang mudah, fleksibel, dan terjangkau. Aplikasi
Rabu, 12 November 2025 | 11:06 WIB
Beberapa fitur utama WhatsApp juga telah didukung penuh, di antaranya:
Kamis, 6 November 2025 | 18:07 WIB
Airbnb sedang bertransformasi menjadi semacam media sosial buat traveler. Fitur-fitur baru yang dihadirkan akan membantu para pelancong yang ingin keep in touch dengan teman perjalanan.
Selasa, 28 Oktober 2025 | 19:05 WIB
Pengunjung mendapatkan kesempatan eksklusif untuk mencoba langsung laptop, smartphone, hingga aksesori gaming yang sudah terintregasi AI, bukan sekedar membaca review online.
Senin, 27 Oktober 2025 | 18:32 WIB
Selama ini penyanyi menjadi satu-satunya "bintang"dalam sebuah lagu. Dengan SongDNA, Spotify ingin pendengar tahu siapa saja sosok di balik penciptaan lagu tersebut.
Kamis, 16 Oktober 2025 | 15:39 WIB
Karya-karya ini tidak hanya menjadi tampilan visual, tetapi juga simbol eksplorasi, ketekunan, dan identitas kreatif generasi muda Indonesia
Selasa, 7 Oktober 2025 | 10:36 WIB
Magnum menggunakan Giuseppe AI milik NotCo untuk melakukan reformulasi produk agar lebih seimbang secara nutrisi, termasuk menciptakan varian berbasis nabati.
Senin, 29 September 2025 | 14:34 WIB
Teknologi biometrik face recognition segera diterapkan untuk registrasi e-SIM. Aturan Komdigi ini dukung keamanan data dan cegah penipuan digital.
Jumat, 26 September 2025 | 17:08 WIB
Format Instagram baru ultra-wide 5120×1080, atau yang sering disebut video geprek, meledak karena ada unsur estetika seperti layar bioskop dalam satu frame.
Kamis, 25 September 2025 | 15:04 WIB
Keunggulan Meta Ray-Ban Display adalah sebagai kacamata pintar yang diharapkan mampu menggantikan peran smartphone dalam kehidupan sehari-hari.
Selasa, 23 September 2025 | 15:32 WIB
Konsumen Indonesia semakin fokus pada value for money
Jumat, 19 September 2025 | 15:42 WIB
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merilis Portal Satu Data Jakarta dengan tampilan baru. Bedanya, kali ini tampilannya jauh lebih interaktif berkat tambahan fitur chatbot berbasis AI.
Senin, 15 September 2025 | 14:54 WIB
Talenta data tidak hanya sekadar bisa membaca data, tetapi juga mampu mengubah data menjadi insight
Jumat, 12 September 2025 | 15:37 WIB