Go-Food, layanan pesan-antar makanan dalam aplikasi Go-Jek yang hadir mulai bulan April 2015 saat ini diklaim CEO PT Go-Jek Indonesia, Nadiem Makarim, sebagai layanan food delivery terbesar di dunia di luar China.
Hingga kini tercatat ada 125.000 merchant yang tergabung di Go-Food dari berbagai kota di Indonesia. Angka tersebut mengalami pertumbuhan 1.150% dari jumlah merchant sekitar 10.000 sejak kali pertama diluncurkan.
“Sejak kami meluncurkan Go-Food, penggunanya langsung meledak. Dari sisi transaksi, Go-Food adalah food delivery terbesar di dunia di luar China. Sejak Go-Food hadir jadi pembahasan di luar negeri termasuk di Silicon Valley, Tiongkok, dan India, case study bagaimana bisnis food delivery bisa bagus lewat motor,” kata Nadiem dalam konferensi pers di acara Go-Food Festival di Jakarta, Selasa (9/1/2018).
Nadiem juga memperinci, dari total 125.000 merchant partner Go-Food di Indonesia, saat ini lebih dari 80 persen merupakan pengusaha kuliner yang masuk kategori pengusaha kecil dan menengah. Layanan Go-Food pun secara tak langsung memicu pesatnya pertumbuhan wirausaha kuliner baru. Nadiem mengklaim, rata-rata sekitar 30% omzet dari UMKM tersebut datang dari Go-Food.
“Kenapa Go-Food bisa besar, karena jumlah driver Go-Jek banyak sekali dan di sekitar warung sudah banyak driver Go-Jek yang siap mengambil dan mengantarkan pesanan, termasuk yang jaraknya jauh. Adanya Go-Food jadi tak ada batasan," ujar Nadiem.
Dia juga mengatakan, kini semua orang bisa membeli makanan apa pun, di mana pun, dari mana saja. Namun, menurutnya yang terpenting adalah adanya pertumbuhan ekonomi pelaku UMKM dan banyak entrepreneurship yang melakukan inovasi di bidang kuliner.