Kemajuan teknologi telah mengantarkan pada Revolusi Industri ke-4, di mana teknologi terdepan seperti Internet of Things (IoT), artificial intelligence (AI), dan advanced data analytics menciptakan kemungkinan tak terbatas dalam mengubah cara orang hidup dan bekerja.

Industri kesehatan juga tak terlepas dari dampak revolusi digital. Potensi penggabungan sistem fisik, digital dan biologi dapat memungkinkan industri kesehatan menyediakan pelayanan kesehatan yang lebih berkualitas.

Untuk memahami bagaimana pemimpin bisnis di sektor kesehatan mengadaptasi era digital, Microsoft telah melakukan survei bertajuk “Microsoft Asia Digital Transformation Survey” dengan melibatkan 1.494 pemimpin bisnis kesehatan di Asia Pasifik.

Dilansir dari Digital News Asia (Rabu, 8/11), hasil survei menunjukkan bahwa 77% pemimpin bisnis di industri kesehatan di Asia Pasifik percaya digitalisasi sangat penting untuk mencapai sukses. Namun hanya 25% yang mengatakan bahwa mereka memiliki strategi dalam melakukan transformasi digital.

 “Transformasi digital di industri kesehatan melibatkan empat pilar utama yaitu tenaga kesehatan, pasien, optimalisasi operasional dan mengubah rangkaian perawatan. Jika keempat pilar ini diberdayakan, perusahaan industri kesehatan akan berkembang cepat di era digital,” ujar Gabe Rijpma, Senior Director, Health and Social Services, Asia, Microsoft.

• Editor: Wicak Hidayat
• Sumber: Digital News Asia