Tidak punya uang tunai saat berada di China? Jangan khawatir jika Anda memegang smartphone karena hampir semua transaksi pembayaran di negara panda tersebut, mulai dari membeli sarapan hingga memesan tiket liburan, bisa terlayani dengan uang elektronik atau e-money.

Saat membeli sarapan sejenis crepe khas lokal di sebuah kedai kecil, Anda tinggal menunjukkan kode QR di ponsel. Penjual crepe akan memindai kode tersebut dengan ponselnya. Uang sejumlah crepe tersebut dengan mudah akan berpindah ke rekening penjual crepe.

Jika Anda ingin berpergian, Anda tinggal memesan taksi melalui aplikasi ride-hailing Didi Chuxing. Aplikasi ini menerima pembayaran elektronik dari banyak aplikasi pembayaran seperti Alipay, Tenpay, dan lain-lain. Jika Anda tidak suka terjebak kemacetan, tersedia sepeda yang disewakan di pinggir-pinggir jalan. Anda bisa membuka kuncinya dengan memindai kode QR dari ponsel.

Kebanyakan toko dan supermarket di China telah menggunakan layanan pembayaran elektronik dan memberikan banyak diskon bagi pelanggan yang memakai e-money. Bahkan sebuah restoran di Beijing mengirimkan kupon dan kartu keanggotaan jika Anda membeli sandwich dari mereka melalui WeChat.

Intensitas pembayaran dengan e-money melalui ponsel mengalami lonjakan yang signifikan selama beberapa tahun terakhir di China. Dilansir dari Forbes (Selasa, 7/11), sebuah perusahaan analisis yang berbasis di Beijing menyebutkan bahwa transaksi e-money mencapai angka USD 1,85 triliun pada tahun 2016 yang dipimpin oleh perusahaan aplikasi pembayaran Ant Financial milik Alibaba Group dan Tenpay milik Tencent.

• Editor: Wicak Hidayat
• Sumber: Forbes