5 Hal Penting yang Membuat Entrepreneur Sukses dalam Bisnis
Di zaman yang serba susah seperti sekarang, membuka lapangan pekerjaan sendiri adalah hal yang sangat dianjurkan
Rabu, 16 Agustus 2017 | 05:16 WIB
Seringkali entrepreneurship dimaknai secara sempit sehingga pembelajaran mengenainya di institusi pendidikan menjadi kurang tepat. Entrepreneurship biasanya diajarkan hanya sebatas bagaimana menjadi pengusaha sehingga lupa esensinya. Dr. Riant Nugroho, Direktur Institute for Policy Reform dalam esainya yang berjudul Tantangan Pendidikan Terkini: Membangun “Entrepreneur”, menuliskan 3 cara efektif untuk mengajarkan entrepreneurship di sekolah:
Riant Nugroho menyatakan bahwa entrepreneurship bukanlah pengetahuan tentang pengusaha dan menjadi pengusaha, juga bukanlah sebuah cara untuk menjadi pengusaha dan mendirikan usaha. Akan tetapi, entrepreneuship adalah sebuah nilai untuk menemukan sesuatu yang baru dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Selama para pengajar menjadi sosok yang ditakuti di ruang kelas dan tidak terbuka terhadap pertanyaan dan ide-ide yang out of the box, maka nilai ini yang menjadi substansi dari entrepreneurship akan hilang. Oleh karena itu, diperlukan ruang kelas yang sangat terbuka untuk berdiskusi tentang hal-hal baru. Kamu bisa lihat Menghadapi Masa Depan,Berikut 3 Sekolah Khusus Enterpreneurship di Indonesia
Biasanya, masyarakat hanya memahami dan diajarkan bahwa hanya ada dua jenis entrepreneurship, pertama trader = just selling, seperti orang yang mengambil sebuah produk dari produsen dan kemudian menjualnya kepada konsumen. Mereka mendapat keuntungan hanya dari selisih harga jual dan beli. Contohnya, pedagang sayur dan buah di pasar tradisional dan pedagang warung kelontong. Riant Nugroho menyebut jenis ini bukan entrepreneur melainkan pre-entrepreneur.
Kedua, entrepreneur = value added, seperti orang yang tidak hanya membeli sebuah barang dan menjualnya kembali tapi memberikan nilai tambah yang membuat harga jualnya meningkat beberapa kali lipat daripada harga asalnya. Contohnya, pedagang bakso yang sebelumnya membeli bahan-bahan untuk diolah menjadi bakso.
Terakhir yang jarang dipahami oleh masyarakat adalah real entrepreneur = value creator. Mereka adalah orang yang mendapatkan keuntungan dari hasil inovasinya yang diapresiasi dan menjadi solusi baru bagi kehidupan masyarakat luas. Contohnya, Bill Gates penemu Microsoft dan Steve Jobs penemu Apple yang berhasil menggabungkan fungsi komputer, telepon genggam, buku, kamera, dan gawai lain menggunakan bantuan teknologi.
Ada juga: Nadiem Makarim: Anak Muda Harus Berani Gagal
Beberapa jenjang untuk memahami entrepreneurship sebagai satu kesatuan konsep sering kali dilupakan. Riant Nugroho memaparkan lima jenjang untuk satu kesatuan konsep tersebut. Pertama, kegiatan (Activity), adalah seseorang atau kelompok orang yang melakukan kegiatan usaha. Ini merupakan pemahaman paling umum yang sudah diketahui oleh banyak orang dan seringkali disalahartikan sebagai satu-satunya makna mengenai entrepreneurship dan entrepreneur.
Kedua ketrampilan (Skill), adalah makna yang lebih dalam daripada sekedar kegiatan, yaitu menggunakan ketrampilannya untuk terjun dalam dunia entrepreneurship. Ketiga, profesi (Profession), adalah pemahaman bahwa beberapa dari mereka harus dipahami bukan hanya sebagai pemilik usaha saja tapi juga sebagai pengelola usaha profesional.
Keempat, orientasi (Orientation), adalah pemahaman bahwa entrepreneurship merupakan orientasi atau cara pandang. Berorientasi kepada peluang yang juga memberikan manfaat kebaikan kepada masyarakat luas. Kelima, nilai (Values), merupakan bagian terpenting—sama seperti pada nomor satu—adalah pemahaman bahwa entrepreneuship adalah sebuah nilai. Nilai yang harus selalu terus diperjuangkan dan dikembangkan bukan hanya sesuatu yang dipertahankan ketika dianggap sudah jadi.
Nah, Kamu sudah siap memulainya?
Jangan kelewat baca: 3 Modal Utama Jadi Digipreneur
Di zaman yang serba susah seperti sekarang, membuka lapangan pekerjaan sendiri adalah hal yang sangat dianjurkan
Rabu, 16 Agustus 2017 | 05:16 WIBMelihat perkembangan teknologi yang semakin cepat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini hal tersebut berdampak pada hilangnya sejumlah lapangan pekerjaan namun juga menciptakan berbagai jenis pekerjaan baru
Kamis, 21 Desember 2017 | 02:53 WIBKementerian Perindustrian telah menjalankan program Santripreneur melalui pelatihan produksi alas kaki di Pondok Pesantren (Ponpes) Sunan Drajat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur pada tahun 2017
Senin, 28 Mei 2018 | 13:35 WIBsimak beberapa ide usaha untuk Bulan Ramadan sebagai berikut!
Kamis, 21 Maret 2024 | 17:30 WIBERSPO hadirkan lima koleksi pakaian olahraga berkualitas tinggi dengan harga terjangkau
Kamis, 21 Maret 2024 | 16:36 WIBKamu bisa mendapatkan smartphone dan gadget dengan harga dan promo menarik
Senin, 18 Maret 2024 | 09:36 WIBvisualisasi data yang menarik serta efektif guna mensukseskan bisnis secara keseluruhan Yuk, simak penjelasannya!
Sabtu, 16 Maret 2024 | 11:38 WIBBuat kamu yang pelajar ini dia cara untuk menambah uang:
Rabu, 6 Maret 2024 | 10:02 WIBAnting ini merupakan alat yang lebih baik dalam mendeteksi parameter kesehatan wanita
Selasa, 5 Maret 2024 | 13:57 WIBIntegrasi antara SEEK, Jobstreet, dan Jobsdb menghadirkan AI
Jumat, 1 Maret 2024 | 18:14 WIBBerikut beberapa alasan mengapa data scientist penting buat pembisnis :
Kamis, 29 Februari 2024 | 13:24 WIBMelalui agenda bersama ini, mampu menurunkan emisi karbon
Kamis, 29 Februari 2024 | 11:22 WIBTips membangun pondasi finansial yang kuat dan juga meningkatkan nilai personal kredit-mu:
Rabu, 21 Februari 2024 | 15:57 WIBAda banyak tools untuk mendapatkan strategi marketing. Berikut empat tools dasar yang bisa digunakan:
Selasa, 20 Februari 2024 | 14:38 WIBRencana strategis pengembangan ekosistem digital di Indonesia:
Selasa, 20 Februari 2024 | 14:18 WIBBerikut beberapa pandangan iCIO Community dampak transisi politik terhadap TI di Indonesia:
Kamis, 15 Februari 2024 | 12:21 WIBberikut daftar franchise dengan modal Rp20 juta saja:
Selasa, 13 Februari 2024 | 18:13 WIBBerikut adalah deretan manfaat dari teknologi AI
Senin, 12 Februari 2024 | 18:20 WIB