Founder & Chief Community Officer (CCO) Kaskus, Andrew Darwis, mengungkapkan saat ini minat membaca pengguna Kaskus masih tinggi, tapi minat menulis merosot. Guna mendukung bakat generasi muda dan mengasah kemampuan menulis, sejak Oktober 2017 Kaskus meluncurkan program Kaskus Kreator.

“Minat menulis kurang karena kita kebiasaan dimanjakan Twitter dengan 140 kata, ada Instagram yang orang foto aja tidak banyak tulis caption. Tapi memang minat orang nulis lama-lama berkurang karena kita dimanjakan teknologi-teknologi baru,” ujar Andrew saat ditemui Digination.id di kantor Kaskus, Jakarta, Senin (9/4/2017).

Melalui Kaskus Kreator, lanjut Andrew, orang-orang yang memiliki passion di bidang tulis menulis bisa menjadikan hobinya sebagai penghasilan tambahan. Setiap tulisan yang berkualitas di Kaskus bisa mendapatkan reward.

Baca juga: Kaskus Sahkan Sosok CEO Baru, Edi Taslim

Setiap views yang didapatkan dari tulisan akan dikumpulkan menjadi poin, kemudian ditukarkan dengan saldo Kaspay yang bisa dicairkan. Minimal poin untuk penukarannya adalah 5.000 poin atau setara Rp50.000. Semakin tinggi views otomatis banyak poin yang didapatkan. Tiap satu view dihargai senilai Rp1.

“Di setiap tulisan user ada dashboard-nya di view berapa kali. Kalau sudah cukup bisa redeem dapat duitnya. Tapi nulis di Kaskus kreator kita gak boleh copy paste tapi original dari dia punya tulisan,” tambah Andrew.

Program Kaskus Kreator bisa diikuti oleh seluruh Kaskuser dengan syarat pernah membuat minimal 1 buah thread di forum Kaskus, aktif memberi komentar, dan memiliki history thread yang positif di Kaskus.

Setelah mendaftar jadi Kaskus Kreator, nantinya akan ada proses review hingga terverifikasi menjadi Kaskus Kreator dan bisa mendapatkan keuntungan dari setiap tulisan original yang dibuat.

Baca juga: Back to Basics

Menariknya, sejak pertama program digulirkan hingga kini menurut Andrew, Kaskus sudah mencairkan dana Rp30 juta untuk penulis di Kaskus Kreator.

Saat ini Kaskus  sudah memiliki 11.000 kreator yang berbakat menulis konten original dan kreatif. Bahkan beberapa thread ada yang sudah diadaptasi menjadi film dan novel, seperti Keluarga Tak Kasat Mata dan Petak Umpet Minako.

Sejak berdiri tahun 1999, Kaskus memang dikenal sebagai platform diskusi terbesar berbasis user generated content, di mana sebagian besar kontennya berasal dari penggunanya.

Setelah dipimpin CEO baru, Edi Taslim, konten akan tetap menjadi fokus utama Kaskus, ditambah dengan konten original dari Kaskus dalam format teks/foto dan video.

Baca juga: Kaskus Berinvestasi ke Perusahaan Teknologi Periklanan ProPS

• Editor: Wicak Hidayat