LogoDIGINATION LOGO

Ini Rahasia Pendiri Eatlah Punya Banyak Bisnis

author Oleh Desy Yuliastuti Kamis, 29 Maret 2018 | 13:15 WIB
Share
Memiliki bisnis sesuai passion kini menjadi impian bagi anak muda
Share

Memiliki bisnis sesuai passion kini menjadi impian bagi anak muda. Mengembangkan bisnis dari titik nol juga menjadi tantangan tersendiri, khususnya bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Salah satu usaha yang bergerak di bidang kuliner, Eatlah, makanan khas berbalur salted-egg yang berdiri sejak 2016 kini kian diminati oleh masyarakat Jakarta.

Hanya berjarak 2 tahun, Eatlah kini telah memiliki 12 cabang di Jakarta dan juga Bandung. Eatlah didirikan oleh tiga anak muda asal Indonesia yang sempat mengenyam pendidikan di Singapura. Dari situlah ide makanan yang mereka sebut makanan casual dengan ciri khas salted-egg, menjadi makanan kekinian yang kini terus berkembang.

Cerita menarik muncul dari salah satu Co-Founder Eatlah, Michael Chrisyanto, yang ternyata memiliki tiga bisnis lain yang dirintisnya di luar Eatlah. Selain bisnis kuliner, ternyata pria yang akrab disapa Mike ini membagi waktunya setiap hari untuk bisnis di bidang clothing line, yaitu Monstore, Sosj sebuah konsultan desain untuk perusahaan ternama, dan KAVVI sebuah brand untuk sepatu wanita yang dipasarkan online.

Bagaimana lulusan graphic design ini membagi waktu di antara mengurus berbagai macam usaha yang dimilikinya dalam satu waktu? Michael mengatakan, saat ini mobilitas masyarakat sudah sangat terbantu dengan teknologi.

“Saat ini kebanyakan orang terlalu fokus pada kerjaan, sampai lupa bahwa ada banyak sekali teknologi yang dapat membantu. Teknologi banyak memberikan kemudahan untuk membangun dan menjalankan bisnis, tergantung bagaimana kita bisa memaksimalkan manfaatnya,” ujar Michael.

Teknologi Jadi Kunci

Dalam perjalanan membangun bisnis, Michael setiap hari menggunakan 14 jam waktunya untuk mengurus empat bisnisnya. Berkat pemanfaatan teknologi semua bisnis memungkinkan untuk bisa dikerjakan secara mobile.

Contohnya pada bisnis Eatlah, Michael bersama dua rekannya memanfaatkan teknologi digital dalam berbagai aspek, sebut saja layanan pengantaran makanan secara online seperti Go-Food. Bahkan dengan memanfaatkan pengantaran secara online, 80% dari penjualan Eatlah didapatkan melalui channel tersebut.

Selain pengantaran, Michael menjelaskan untuk mengatur outlet yang dimilikinya, ia menggunakan teknologi sistem kasir digital atau point-of-sale modern yang memberinya kemudahan dalam mengatur bisnis.

-

“Dengan sistem kasir digital untuk manajemen operasional misalnya, kami menggunakan Moka POS di seluruh outlet Eatlah saat ini. Bedanya dengan sistem konvensional, sistem ini memungkinkan kami untuk cek penjualan secara real-time dari mana pun dan kapan pun, jadi tidak perlu dipantengin terus di outlet.”

Di hampir semua bisnisnya yang lain, Michael juga menggunakan teknologi point-of-sale (POS) modern, serta dukungan teknologi lainnya seperti website dan sosial media untuk media berjualan. Khusus untuk POS yang digunakan, fitur yang ditawarkan juga meliputi kemudahan bagi karyawan outlet untuk menggunakannya karena tampilannya yang simple dan interaktif.

Selain memanfaatkan teknologi, tips yang diberikan oleh Michael untuk anak muda yang ingin memulai bisnis adalah selalu mulai rencana dengan konsep, dan perhitungkan budget dengan sangat matang. “Konsep, branding, produk, dan tentu saja manfaatkanlah teknologi yang ada,” tukasnya.

  • Editor: Wicak Hidayat
TAGS
LATEST ARTICLE

Tips Hemat Naik Pesawat

berikut tips agar bisa lebih hemat naik pesawat domestik di Indonesia!

Selasa, 9 April 2024 | 11:39 WIB