LogoDIGINATION LOGO

Prediksi Tren AI pada Cloud Computing

author Oleh Dewi Shinta N Kamis, 14 Desember 2023 | 15:54 WIB
Share
Share

 

Pure Storage, pelopor TI bekerja sama dengan Wakefield Research, merilis laporan terbaru yang mengidentifikasi hambatan yang dihadapi oleh organisasi di seluruh industri dalam mengadopsi kecerdasan buatan (AI), dan mengungkap kebutuhan energi yang sering diabaikan dari teknologi canggih ini.

Menurut laporan terbaru, menunjukkan pentingnya meninjau kembali infrastruktur data agar benar-benar mendapatkan manfaat AI, menjaga biaya energi tetap sesuai dengan alokasi anggaran, dan sesuai dengan rencana perusahaan dalam mencapai tujuan lingkungan hidup.

Dalam laporannya Pure Storage menemukan, sebanyak 73% responden menyatakan AI memerlukan atau akan memerlukan peningkatan manajemen data dan semacamnya. Beberapa peningkatan spesifik yang dilakukan antara lain: alat manajemen data (48%), proses manajemen data (46%), dan infrastruktur penyimpanan data (46%).

Baca juga: Lima Prediksi dan Tren Penting Industri Monitoring IT di Tahun 2024

Sementara itu, kebutuhan akan energi komputasi meningkat, didorong oleh Adopsi AI, responden mengungkap Bagi 88% dari mereka yang telah mengadopsi AI, kebutuhan akan energi komputasi meningkat secara tiba-tiba dan drastis. Hampir dari separuh (47%) harus mengalikan dua atau lebih kekuatan komputasi mereka sejak mengadopsi AI. Sekitar 89% perusahaan menyatakan bahwa tujuan-tujuan ESG menjadi lebih sulit dicapai karena adanya peningkatan infrastruktur TI mereka setelah adopsi AI. 

Namun, 60% dari mereka yang telah mengadopsi teknologi AI (atau berencana mengadopsi AI dalam 12 bulan ke depan) menyatakan bahwa mereka akan atau telah berinvestasi pada perangkat keras yang lebih hemat energi untuk memenuhi tujuan ESG.

Pada laporan ini, Pure Storage juga memprediksi kebutuhan AI pada cloud computing di tahun 2024. Berikut hasilnya: 

AI akan ciptakan perubahan besar di cloud computing

Munculnya generasi penyedia cloud yang terspesialisasi pada layanan khusus AI seperti Cloud Unit Pemrosesan Grafis akan mendisrupsi status quo yang sudah ada sebelumnya yaitu IaaS hyperscalers.

  • Hyperscalers jenis baru ini akan dengan cepat tumbuh karena banyak penyedia cloud meminta jalur kemitraan mereka untuk membuat manufaktur chip Unit Pemrosesan Grafis demi menjawab kebutuhan pelanggan yang semakin banyak.
  • Aktifitas M&A akan terjadi di area ini karena Hyperscalers yang ada bergerak untuk mengakuisisi kemampuan Cloud AI.

Cloud berdaulat akan semakin berkembang

Kedaulatan cloud akan semakin meningkat berdasarkan peraturan yang lebih mengikat berkaitan dengan penggunaan dan lokasi data, terutama dalam industri seperti industri keuangan. Selain itu, sistem AI seperti GenAI, makin meningkatkan pembahasan terkait kedaulatan selama proses pelatihan.

  • 2024 akan kita lihat bangkitnya kedaulatan cloud, karena banyak organisasi merespon

peraturan pemerintah yang meminta mereka untuk menyimpan data di dalam yurisdiksi supaya memiliki kontrol yang lebih banyak.

  • Negara-negara yang akan memimpin antara lain Australia, New Zealand, Jepang dan Indonesia.

Departemen TI akan diminta berkontribusi lebih banyak dalam mendukung tujuan

Baca juga: Infobip Identifikasi Lima Jenis Penipuan Terkini melalui Pesan Singkat

keberlanjutan lingkungan di perusahaan.

Mengingat usaha-usaha keberlanjutan lingkungan semakin meningkat, departemen TI akan semakin dituntut untuk lebih berperan dalam program keberlanjutan perusahaan. Sebelumnya mereka diminta untuk dapat melakukan efisiensi energi di departemen mereka saja, tapi saat ini juga terdapat permintaan bagi TI untuk dapat berperan aktif dalam meningkatkan efisiensi energi bagi seluruh perusahaan.

  • Kita akan mulai melihat kolaborasi yang lebih luas antara Chief Technology Officer, Chief Digital Officer dan Head of Sustainability untuk memastikan peran TI dalam mencapai tujuan keberlanjutan makin besar.
  • Satu area di mana TI dapat menunjukkan dampak langsung adalah dengan membuat standarisasi perangkat lunak. Beberapa pihak memperkirakan jika 90% energi terbuang percuma untuk perangkat lunak yang tidak efisien.

Akan ada kekurangan sumber daya manusia (SDM), kali ini berfokus pada AI

Dimanapun teknologi baru muncul, kami melihat permintaan SDM dan pengetahuan di area tersebut meningkat dan ini tidak ada bedanya dengan AI Generatif. Perebutan SDM akan menyebabkan gaji meningkat dan kami juga melihat jika banyak proyek AI melambat karena kekurangan SDM.

  • Selain AI Generatif, kekurangan SDM juga akan muncul di bidang-bidang penting seperti cloud computing, Kubernetes, arsitektur data, dan cybersecurity.
  • Perebutan SDM akan terjadi bahkan di industri yang secara tradisional kurang dimotori oleh teknologi seperti pertanian, kehutanan, dan perikanan karena mereka akan beralih ke analitik data. Para profesional di bidang IoT, analitik data, AI, dan teknologi lingkungan akan lebih banyak di cari untuk industri ini.
  • Ini akan menjadi salah satu penghambat terbesar untuk memperluas adopsi AI.
  • Editor: Dewi Shinta N
TAGS
LATEST ARTICLE