Yuk! Berburu Promo Smartphone dan Gadget di Blibli XPO
Kamu bisa mendapatkan smartphone dan gadget dengan harga dan promo menarik
Senin, 18 Maret 2024 | 09:36 WIBFintech lending memiliki peran besar dalam mendukung inklusi keuangan. Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI), memaparkan hasil riset terbarunya, lebih dari 90% usaha menyatakan memiliki pengalaman yang baik dalam mengajukan pinjaman di perusahaan fintech lending, seperti kesesuaian jumlah pinjaman, kemudahan proses administrasi, dan kecepatan proses.
Dalam konferensi pers bertajuk “Dampak Sosial dan Ekonomi Fintech Lending di Indonesia (Studi Kasus Investree 2017-2019) Riset LD FEB UI menemukan bahwa kehadiran fintech lending telah berkontribusi pada peningkatan inklusi keuangan milenial terutama kelompok usia 35 tahun yang merupakan cakupan populasi terbesar di Indonesia saat ini.
Pinjaman dari fintech lending menjangkau berbagai sektor produktif dalam perekonomian mulai dari pertanian, manufaktur, dan jasa. Temuan ini menyiratkan peran dari fintech lending dalam mendukung sektor keuangan yang inklusif secara digital.
"Kontribusi yang semakin besar dari fintech lending menunjukkan bahwa teknologi mampu mempercepat inklusi keuangan. Terbukti, sektor yang memiliki akses terbatas ke kredit, misalnya jenis bisnis yang layanan dan pertanian kini dapat berpartisipasi dalam pinjaman digital peer-to-peer,” kata Wakil Kepala LD FEB UI, I Dewa Gede Karma Wisana.
Riset yang dilakukan pada Desember 2019 merupakan riset dengan jenis studi kasus pertama yang mengukur dampak sosial dan ekonomi fintech lending di Indonesia. Riset ini mengambil sampel dari Borrower dalam ekosistem Investree, sebuah perusahaan pionir fintech lending.
Dalam riset ini, LD FEB UI menggunakan metode wawancara tatap muka dengan 261 Borrower yang dipilih secara acak dengan cakupan wilayah Jabodetabek (77%), Jawa Barat (15%), dan Jawa Tengah dan Jawa Timur (8%). Apabila melihat tipe pinjaman, Borrower dengan tipe online seller financing adalah yang paling banyak menjadi responden dalam riset ini yakni sebanyak 62%, dilanjutkan dengan tipe invoice financing (32%), dan working capital term loan (6%).
Temuan menarik dalam riset ini adalah banyak peminjam yang bergerak di bidang industri kreatif di mana 24% dari Borrower Investree adalah para pelaku industri kreatif dan 15% diantaranya mengalami peningkatan pendapatan antara 30% - 50% setelah memperoleh pinjaman dari fintech lending di mana dalam riset ini merupakan pinjaman dari Investree.
Kemudian, sebesar 52% dari industri kreatif yang meminjam di Investree menggunakan layanan invoice financing dilanjutkan dengan tipe online seller financing (33%), dan working capital term loan (15%).
I Dewa Gede Karma Wisana mengatakan bahwa industri kreatif memang sedang menjadi primadona apalagi di kalangan generasi milenial. Tercatat terdapat 16 subsektor industri kreatif seperti konsultan atau periklanan, desain komunikasi visual, dan arsitektur yang sedang berkembang saat ini sehingga pinjaman dari sektor tersebut cukup banyak.
Tak hanya industri kreatif yang mengalami peningkatan pendapatan setelah mendapat pinjaman dari fintech lending. Apabila melihat data yang didapat dari Investree, sebanyak 58% Borrower Investree yang bergerak di sektor industri manufaktur mengalami peningkatan pendapatan sebesar 20% - 50%, pada sektor jasa sebesar 52% serta 51% dari sektor konstruksi. Secara keseluruhan, 56% dari Borrower Investree menyatakan bahwa mereka mengalami peningkatan pendapatan setelah mendapatkan pinjaman dari Investree.
Selain mendukung UKM Indonesia dari sisi permodalan, Investree juga mendukung perkembangan ekonomi syariah di Indonesia melalui produk pembiayaan dengan skema syariah. Menurut data Investree, Borrower yang memanfaatkan skema syariah mencapai 21,6% dari jumlah seluruh Borrower.
Terdapat 54% Borrower Investree Syariah telah mengalami pertumbuhan usaha yang diukur dari kenaikan pendapatan setelah mengajukan pembiayaan melalui Investree. Di antara para Borrower Investree Syariah tersebut, 20% diantaranya mengalami pertumbuhan bisnis sebesar 30% dan 34% lainnya mengalami pertumbuhan sebesar 20%.
Riset ini juga menemukan bahwa fintech lending dapat mendorong perluasan kesempatan kerja dalam bentuk peningkatan tenaga kerja yang dipekerjakan dalam bisnis mereka. Temuan LD FEB UI mencatat kenaikan jumlah pekerja atau penyerapan tenaga kerja baru yang dipekerjakan oleh Borrower Investree mencapai 44%.
Hasil dari wawancara dengan Borrower Investree juga menemukan bahwa alasan memilih fintech lending untuk mendukung usahanya adalah karena fleksibilitas dan kecepatan dalam proses.
“Ketika kami melakukan wawancara dengan Borrower Investree, mereka mengatakan alasan memilih bergabung dengan fintech lending dalam hal ini Investree adalah karena proses aplikasi pinjamannya yang cepat, fleksibel dan mudah, kredibilitas dari perusahaan yang baik serta proses pendaftaran yang mudah di situs Investree,” kata Dewa Wisana.
Dalam konferensi pers tersebut kementerian riset dan teknologi Bambang Brodjonegoro, juga berterimakasih kepada fintech lending yang sudah berkontribusi membantu UMKM. Tidak hanya dari pendanaan namun juga dalam melancarkan transformasi digital di UMKM.
Kamu bisa mendapatkan smartphone dan gadget dengan harga dan promo menarik
Senin, 18 Maret 2024 | 09:36 WIBvisualisasi data yang menarik serta efektif guna mensukseskan bisnis secara keseluruhan Yuk, simak penjelasannya!
Sabtu, 16 Maret 2024 | 11:38 WIBBuat kamu yang pelajar ini dia cara untuk menambah uang:
Rabu, 6 Maret 2024 | 10:02 WIBAnting ini merupakan alat yang lebih baik dalam mendeteksi parameter kesehatan wanita
Selasa, 5 Maret 2024 | 13:57 WIBIntegrasi antara SEEK, Jobstreet, dan Jobsdb menghadirkan AI
Jumat, 1 Maret 2024 | 18:14 WIBBerikut beberapa alasan mengapa data scientist penting buat pembisnis :
Kamis, 29 Februari 2024 | 13:24 WIBMelalui agenda bersama ini, mampu menurunkan emisi karbon
Kamis, 29 Februari 2024 | 11:22 WIBTips membangun pondasi finansial yang kuat dan juga meningkatkan nilai personal kredit-mu:
Rabu, 21 Februari 2024 | 15:57 WIBAda banyak tools untuk mendapatkan strategi marketing. Berikut empat tools dasar yang bisa digunakan:
Selasa, 20 Februari 2024 | 14:38 WIBRencana strategis pengembangan ekosistem digital di Indonesia:
Selasa, 20 Februari 2024 | 14:18 WIBBerikut beberapa pandangan iCIO Community dampak transisi politik terhadap TI di Indonesia:
Kamis, 15 Februari 2024 | 12:21 WIBberikut daftar franchise dengan modal Rp20 juta saja:
Selasa, 13 Februari 2024 | 18:13 WIBBerikut adalah deretan manfaat dari teknologi AI
Senin, 12 Februari 2024 | 18:20 WIBBerikut gambaran mengenai tren pembayaran digital di Indonesia:
Rabu, 7 Februari 2024 | 10:10 WIBAngka penetrasi internet di Indonesia pada awal 2024 ini mencapai 79,5 persen.
Senin, 5 Februari 2024 | 10:10 WIB