LogoDIGINATION LOGO

It’s Never Too Late To Start Up

author Oleh Dikdik Taufik Hidayat Selasa, 3 Desember 2019 | 08:15 WIB
Share
Tak pernah ada kata terlambat untuk memulai... (foto: Shutterstock)
Share

Sebagai orang yang hidup di era digital saat ini, tentunya kata startup tidak asing lagi bagimu, kan? Lalu, kalau ditanya apa yang terlintas di pikiranmu saat mendengar kata itu, jawabanmu apa?

Umumnya jawaban yang muncul adalah bisnis yang baru dirintis, digawangi oleh anak-anak muda berumur antara 20 – 30 tahun, masih idealis tapi minim pengalaman, dan berusaha mencari solusi dari permasalahan yang terjadi di masyarakat.

Yap! Jawaban itu benar adanya. Tapi mungkin masalah umur ini masih debatable. Kenapa? Karena ternyata ada juga yang baru memulai bisnis startup-nya di usia yang cukup terbilang matang: 40 tahun!

Adalah seorang psikolog dari Amerika,Walter B. Pitkin yang mempopulerkan istilah ini di tahun 1932 sebagai judul bukunya “Life Begins at Forty”, meskipun bukan dari dia istilah ini berasal. Istilah ini sudah umum diketahui jauh sebelumnya di masyarakat.

Baca juga: Investree Dorong Keluarnya Fatwa Fintech Berbasis Syariah

Adrian Gunadi, co Founder dan CEO Investree (foto: Reo Sagita/ Digination.id)
Itu juga mungkin yang menginspirasi seorang Adrian Gunadi, co founder dan CEO Investree saat memulai bisnisnya.

It’s never too late to start up. Saat itu usia saya 40 tahun, berbeda dengan (para founder) startup lainnya yang rata-rata masih muda-muda. Saya memulai startup dengan usia yang lebih matang,” ujarnya eksklusif kepada Digination.id di sela-sela Scale Up Asia Conference 2019 yang diadakan oleh Endeavor Indonesia beberapa waktu lalu di Jakarta.

Dikutip dari laman resminya, Investree adalah perusahaan teknologi finansial di Indonesia yang memproklamirkan diri sebagai online marketplace yang mempertemukan orang yang memiliki kebutuhan pendanaan dengan orang yang bersedia meminjamkan dananya.

Bagi Adrian, usianya yang lebih matang dibandingkan dengan para pendiri startup pada umumnya bukanlah penghalang baginya untuk berkarya. “Tentunya dengan kematangan tersebut, saya memiliki pengalaman, saya memiliki network, yang menjadi modal saya di awal, untuk membangun Investree,” sambungnya.

Baca juga: Investree Luncurkan Layanan Syariah, Seperti Apa?

Adrian Gunadi, co Founder dan CEO Investree (foto: Reo Sagita/ Digination.id)
Entrepreneurial Spirit

Startup tentunya identik dengan entrepreneur atau kewirausahaan. Tak mungkin ada startup kalau para founder-nya tidak memiliki jiwa kewirausahaan. Saat ditanya mengenai hal tersebut, ini jawban Adrian. “Kewirausahaan itu adalah bagaimana kita melihat apa yang bisa kita kontribusikan terhadap masyarakat. Terkait dengan bisnis, terutama terkait dengan membangun sebuah startup tentunya harapannya memiliki impact kepada masyarakat.”

Menurutnya, hal terpenting dari jiwa kewirausahaan adalah bagaimana suatu bisnis bisa memberikan kontribusi dan impact kepada masyarakat. Lebih lanjut Adrian juga menyatakan bahwa hal tersebut Ia rasakan juga saat membuat Investree.

“Hal tersebut saya rasakan sendiri, bagaimana Investree ini mempertemukan peminjam dengan pemberi pinjaman. Dimana peminjam tersebut adalah UMKM sehingga menimbulkan suatu impact, akses permodalan dari sebelumnya mereka tidak bisa dapatkan,” terang penyuka olahraga endurance sport ini.

So, kalau kamu memang punya jiwa seperti ini, kenapa nggak mulai bikin startup dari sekarang?

Baca juga: Investree Sabet Gelar The Best Fintech of The Year                                                         

  • Editor: Dikdik Taufik Hidayat
TAGS
RECOMMENDATION
LATEST ARTICLE