LogoDIGINATION LOGO

3 Strategi Mempertahankan Konsumen

author Oleh Sukindar Selasa, 10 April 2018 | 12:02 WIB
Share
Konsumen adalah raja, sebagai mana yang pernah

Konsumen adalah raja, sebagai mana yang pernah diulas sebelumnya. Konsumen merupakan hal yang sama pentingnya dengan profit maupun pendapatan.

Ilya Pozin dalam INC menyebutkan, tanpa adanya konsumen, perusahaan ibarat perahu yang ada di padang pasir. Seberapa mahal perahu tetap tidak bisa berlayar tanpa air.

Bahkan jika kita memiliki kru kapal yang berpengalaman pun akan tetap sama jadinya, dimana perahu tetap tidak akan bisa mengarungi padang pasir tersebut.

Konsumen menjadi bagian penting dalam kesuksesan setiap perusahaan. Tanpa konsumen, perusahaan tidak akan memiliki tujuan.

Meskipun demikian, tidak semua merek dagang biasanya akan diakui oleh pelanggan. Oleh karena itu, perusahaan harus belajar bagaimana menyenangkan pasar.

Pozin menyebutkan ada tiga strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan agar fokus dalam melayani konsumen dan memberikan pengalaman yang bisa membuatnya kembali.

Pelajari Lebih Mendalam Wawasan dari Data Pelanggan

Sama halnya dengan bisnis yang tidak selalu menawarkan pengalaman yang sama, konsumen juga tidak selalu membutuhkan hal yang serupa.

Perusahaan harus mengidentifikasi target pasar, dan mempelajari setiap orang di dalamnya untuk memahami kebutuhan mereka dan mengetahui cara menyampaikannya.

Perusahaan pada umumnya menggunakan email dan survey untuk memahami pelanggannya, namun sebaiknya jangan menggunakan metode yang serupa.

Selain itu, perusahaan juga harus memastikan dapat menjangkau konsumen yang memberikan wawasan yang sangat bernilai.

Menghubungi konsumen yang memberikan ulasan buruk juga bisa digunakan untuk memperbaiki pelayanan yang tidak sesuai harapan konsumen.

Baca Juga:
4 Buku Rahasia Kepemimpinan CEO Dropbox

Ambil Sikap Kontroversial

CEO Global RAPP, Marco Scognamiglio, menuturkan bahwa konsumen saat ini tidak lagi memisahkan politik dari dompetnya.

Bagi Scognamiglio, pembeli atau konsumen di era ini juga ingin tahu apakah merek dagang yang didukungnya akan mendukung suatu hal.

Konsumen kini ingin selalu terhubung dengan perusahaan di luar transaksi. Oleh karena itu, perusahaan harus mengambil sikap terhadap isu sosial penting yang sejalan dengan misinya.

Sebagian konsumen mungkin akan merasa tersinggung, tapi hal ini adalah hal yang bagus karena tujuannya bukan untuk menyenangkan semua kalangan.

Tujuan dari hal ini adalah untuk menginspirasi sebagian konsumen agar lebih loyal yang dapat merangsang pembelian lebih banyak dalam jangka panjang.

Gunakan Pembeda dan Buat Mereka Mengingatnya

Beberapa perusahaan sangat takut untuk membuat sebuah kesalahan sehingga mereka harus kehilangan faktor pembeda dengan perusahaan lain.

Namun, Pozin memberikan nasihat, jangan sampai perusahaan melakukan hal tersebut. Perusahaan harus melakukan hal aneh agar mereknya diingat konsumen.

Hal tersebut salah satu dapat dilakukan dengan menampilkan iklan yang tidak mainstream, sehingga mereknya tertanam ke dalam pikiran pelanggan.


Heather R. Morgan ekonom sekaligus pendiri Salesfolk menuturkan, penjual yang benar-benar hebat tahu tujuan akhir pekerjaan bukanlah menutup transaksi.

Bagi Morgan, misi sesungguhnya orang-orang tersebut adalah membantu manusia lain menyelesaikan permasalahannya.

Hal tersebut sedikit kontradiktif, dimana untuk memperkuat penjualan, hentikan fokus ke penjualan dan mulai fokus ke pengalaman konsumen.

Selalu ingat untuk mempelajari konsumen, kemudian tunjukkan ke mereka apa yang membedakan perusahaanmu dengan perusahaan lainnya.

  • Editor: Wicak Hidayat
  • Sumber: INC
TAGS
LATEST ARTICLE