
Bukalapak Gandeng Vesta, Pastikan Transaksi Aman dan Terjamin
Setelah melantai di bursa, Bukalapak tingkatkan kepercayaan konsumen terhadap transaksi e-commerce
Senin, 16 Agustus 2021 | 15:32 WIB
Xendit, perusahaan infrastruktur pembayaran dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara, hari ini mengumumkan perolehan pendanaan Seri-C senilai Rp2,1 triliun (USD 150 juta) yang menjadikan Xendit sebagai startup unicorn terbaru di Indonesia.
Putaran pendanaan ini dipimpin oleh Tiger Global Management dengan partisipasi dari investornya saat ini, yaitu Accel, Amasia, dan Goat Capital yang dimiliki oleh Justin Kan.
Dengan investasi terbaru ini, Xendit berencana untuk terus melakukan inovasi pada jajaran produknya, dengan tujuan ekspansi ke negara-negara terpilih di Asia Tenggara.
Kawasan Asia Tenggara merupakan pasar yang sangat menarik bagi pertumbuhan inovasi dan disrupsi, terutama karena 70% dari 580 juta populasi di Asia Tenggara saat ini sudah merambah ke dunia online. Pada tahun 2021, nilai ekonomi digital di kawasan ini akan melebihi USD 100 miliar, dan diproyeksikan meningkat tiga kali lipat menjadi lebih dari USD 300 miliar pada tahun 2025.
“Kami sedang melihat pergeseran besar-besar ke ranah digital yang dilakukan hampir semua pelaku usaha, baik pemilik toko kecil di Instagram, sampai perusahaan-perusahaan terbesar di Indonesia. Semua usaha kini harus bisa hadir secara digital,” ujar Moses Lo, Founder dan CEO Xendit.
Infrastruktur Pembayaran Digital Asia Tenggara
Xendit mencatatkan peningkatan total volume pembayaran lebih dari 200% Year-over-Year di Indonesia dan Filipina, melanjutkan rekam jejak kami yang tumbuh lebih dari 10% dari bulan-ke-bulan, sejak awal pendirian mereka.
Infrastruktur pembayaran digital Xendit memungkinkan para pelaku usaha baru di kawasan Asia Tenggara untuk dapat menerima pembayaran dengan lebih cepat, dan mendukung para perusahaan besar dengan layanan finansial modern kelas dunia.
Baca juga : Xendit Inventory Sync, Solusi Multi-Channel untuk Pengelolaan Stok dan Inventaris
Dengan merancang solusi yang sangat terlokalisasi di negara yang terdiri dari 17.508 pulau dengan beragam kebutuhan pelanggan, Xendit mampu membangun solusi-solusi yang menjadi terobosan baru di pasar. Xendit menyediakan layanan pelanggan yang terbaik, dan dapat beradaptasi dengan cepat mengikuti dinamika di Asia Tenggara.
“Status baru kami sebagai unicorn akan membantu memperkuat misi yang sejak awal menjadi pegangan kami - yaitu untuk menyediakan infrastruktur keuangan yang andal dan aman bagi jutaan perusahaan di seluruh wilayah Asia Tenggara, dan membantu para pelaku bisnis untuk tumbuh dan maju bersama ekonomi digital yang sedang berkembang,” ungkap Tessa Wijaya.
Dengan pendanaan baru Xendit, Tessa Wijaya sekaligus menjadi co-founder perempuan pertama di startup Indonesia yang berhasil mengembangkan bisnisnya hingga mencapai status ‘unicorn’.
Rencana Xendit untuk Dukung Perkembangan UMKM
Melalui pendanaan ini, Xendit akan fokus untuk mendukung pertumbuhan UMKM Indonesia dengan menyediakan berbagai fitur dan layanan yang dapat membantu UMKM agar dapat mulai bertransaksi secara digital, menerima pembayaran lebih cepat dari konsumen mereka serta pengembangan produk untuk mendukung layanan e-commerce di berbagai platform.
Xendit juga akan bekerja sama dengan berbagai inkubator dan akselerator, seperti yang telah dilakukan sebelumnya dengan Gerakan 1000 Startup oleh Kominfo dan Women In Tech Indonesia, untuk melakukan program-program sosialisasi dan edukasi yang akan membantu usaha rintisan Indonesia untuk mendigitalisasi bisnisnya.
Baca juga : Demi Kemajuan Usaha! UMKM Harus Coba Tools dan Program Gratis Ini
Xendit memiliki target untuk dapat membantu UMKM dapat bertransaksi secara digital. Target ini sejalan dan dibuat untuk mendukung target Bank Indonesia dan pemerintah untuk membawa lebih dari 30 juta UMKM pada tahun 2025.
Secara umum, Xendit juga terus meningkatkan layanan dengan menciptakan produk dan fitur yang akan memberikan nilai tambah dalam mempermudah proses bisnis merchant Xendit, seperti sistem pencegahan penipuan, asuransi tolak bayar dan pinjaman modal bagi bisnis-bisnis pengguna Xendit.
Xendit mendorong bisnis dari semua ukuran dengan infrastruktur pembayaran digital yang penting dan inovatif. Dengan pendanaan baru yang juga merupakan tonggak capaian valuasi ini, Xendit telah mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin pasar dan menginspirasi generasi unicorn berikutnya di Asia Tenggara.
“Dengan putaran pendanaan baru dan tonggak capaian valuasi ini, Xendit telah memperoleh kredibilitas untuk membangun kesuksesan jangka panjang, menginspirasi generasi unicorn berikutnya di Asia Tenggara untuk bangkit dan berkembang dalam dunia ekonomi digital baru,” kata Ryan Sweeney, Partner di Accel.
Perusahaan payment gateway Xendit merupakan bagian dari Xendit Group, yang membawahi perusahaan-perusahaan lain seperti Instamoney (memiliki izin transfer dana) dan Iluma (bergerak di bidang data). Seluruh perusahaan di bawah naungan Xendit Group bersinergi untuk menyediakan solusi pembayaran dan digital infrastruktur bagi klien.
Setelah melantai di bursa, Bukalapak tingkatkan kepercayaan konsumen terhadap transaksi e-commerce
Senin, 16 Agustus 2021 | 15:32 WIBXendit memudahkan pelaku bisnis untuk memantau jumlah stok dalam satu dasbor yang rapi dan terintegrasi.
Selasa, 24 Agustus 2021 | 16:33 WIBHasil survei mengungkapkan 44% responden menggunakan pembayaran digital setidaknya 4 kali dalam seminggu
Rabu, 1 September 2021 | 16:07 WIBSelama ini penyanyi menjadi satu-satunya "bintang"dalam sebuah lagu. Dengan SongDNA, Spotify ingin pendengar tahu siapa saja sosok di balik penciptaan lagu tersebut.
Kamis, 16 Oktober 2025 | 15:39 WIBKarya-karya ini tidak hanya menjadi tampilan visual, tetapi juga simbol eksplorasi, ketekunan, dan identitas kreatif generasi muda Indonesia
Selasa, 7 Oktober 2025 | 10:36 WIBMagnum menggunakan Giuseppe AI milik NotCo untuk melakukan reformulasi produk agar lebih seimbang secara nutrisi, termasuk menciptakan varian berbasis nabati.
Senin, 29 September 2025 | 14:34 WIBTeknologi biometrik face recognition segera diterapkan untuk registrasi e-SIM. Aturan Komdigi ini dukung keamanan data dan cegah penipuan digital.
Jumat, 26 September 2025 | 17:08 WIBFormat Instagram baru ultra-wide 5120×1080, atau yang sering disebut video geprek, meledak karena ada unsur estetika seperti layar bioskop dalam satu frame.
Kamis, 25 September 2025 | 15:04 WIBKeunggulan Meta Ray-Ban Display adalah sebagai kacamata pintar yang diharapkan mampu menggantikan peran smartphone dalam kehidupan sehari-hari.
Selasa, 23 September 2025 | 15:32 WIBKonsumen Indonesia semakin fokus pada value for money
Jumat, 19 September 2025 | 15:42 WIBPemerintah Provinsi DKI Jakarta merilis Portal Satu Data Jakarta dengan tampilan baru. Bedanya, kali ini tampilannya jauh lebih interaktif berkat tambahan fitur chatbot berbasis AI.
Senin, 15 September 2025 | 14:54 WIBTalenta data tidak hanya sekadar bisa membaca data, tetapi juga mampu mengubah data menjadi insight
Jumat, 12 September 2025 | 15:37 WIBPengguna sedang tergila-gila dengan Nano Banana, model terbaru Google untuk editing foto. Selain itu, Google juga memperkenalkan fitur baru di Gemini Ultra dan Pro, yaitu Photo-to-Video.
Senin, 8 September 2025 | 10:00 WIBSalah satu penggemar game Roblox dengan nama Ands/Kirito. berhasil mengajak komunitas dan pengguna X berdonasi untuk keluarga almarhum Affan Kurniawan.
Selasa, 2 September 2025 | 15:04 WIBWarganet ramai membagikan situasi Demo DPR melalui berbagai platform media sosial
Jumat, 29 Agustus 2025 | 12:22 WIBKebutuhan talent data meningkati, apa yang perlu dipelajari generasi muda?
Rabu, 27 Agustus 2025 | 11:45 WIBPassword ternyata menjadi titik lemah terbesar karena mudah dicuri lewat halaman login palsu. Google mengeluarkan peringatan serius untuk ganti password secara rutin.
Selasa, 26 Agustus 2025 | 18:23 WIBPojok Belajar merupakan inisiatif edukasi intensif yang digagas oleh GoFood lewat Komunitas Partner GoFood (KOMPAG). Program ini diperluas ke 24 kota di Indonesia.
Selasa, 12 Agustus 2025 | 10:49 WIB