LogoDIGINATION LOGO

SoftBank Ventures Asia Gandeng Startup Jepang SODA, Siap Meroket ke Pasar Indonesia

author Oleh Nur Shinta Dewi Kamis, 29 Juli 2021 | 16:20 WIB
Share
Share

SoftBank Ventures Asia (SBVA) gencar investasi di startup Asia. Terbaru, SBVA memimpin putaran pendanaan Seri C terhadap SODA, startup e-commerce Jepang yang mengoperasikan SNKRDUNK, marketplace sneaker online terbesar Jepang dengan 2,5 juta pengguna bulanan.

Sejauh ini putaran pendanaan Seri C telah mengumpulkan US$ 56,4 juta. Pendanaan ini juga diikuti oleh perusahaan portofolio SBVA, KREAM, platform reseller sepatu asal Korea, serta perusahaan ventura, Altos Ventures dan JAFCO.

Pasar sepatu kets global meningkat lebih dari 20% setiap tahun dan diperkirakan mencapai hampir US$30 miliar pada tahun 2030. JP Lee, CEO SoftBank Ventures Asia, mengungkap akan mendukung penuh ambisi SODA.

“Kami percaya ada potensi pertumbuhan kuat di industri ini. SODA adalah kunci di pasar Jepang, dan kami bangga bisa terus mendukung ambisinya. Kami berharap volume transaksi penjualan sneaker yang dihasilkan oleh perusahaan portofolio kami di Korea Selatan, Cina, dan Jepang akan menunjukkan pertumbuhan yang tinggi. Kami akan secara aktif memanfaatkan jaringan global SBVA untuk menciptakan sinergi strategis dan memimpin pasar Asia,” kata JP Lee.

Baca juga : BukuWarung Raih Pendanaan Series A senilai US$ 60 juta

Pendananaan terbaru ini akan digunakan SODA untuk mengakuisisi Monokabu, perusahaan sepatu terbesar kedua di Jepang. Pasca akuisisi, total pangsa pasar SODA menyentuh 80% di segmen bisnis sneaker sekaligus menjadi penguasa pasar di Jepang.

Investasi SBVA di SODA merupakan yang kedua kalinya setelah pendanaan Seri B pada Januari 2021. Saat itu SBVA menyuntikkan investasi sebesar US$ 17 juta.

Saat ini, total pendanaan SODA telah menembus US$ 81,4 juta. Investasi ini memungkinkan SODA untuk melakukan merger dan akuisisi (M&A) penting yang menempatkan startup e-commerce sepatu tersebut berada pada posisi yang kuat di pasar sepatu kets Jepang.

“Saat ini kami akan fokus pada ekspansi masa depan ke seluruh pasar Asia, dimulai dengan Indonesia dan Filipina di tahun depan,” kata Yuta Uchiyama, CEO SODA.

Baca juga : Fakta-fakta Menarik Merger Tokopedia dan Gojek Pada GoTo Group

Pada Mei 2021, SODA mencapai rekor angka penjualan sekitar US$ 34,7 juta dan membukukan pertumbuhan 900% secara tahunan.

Selain SODA, investasi lain SBVA di industri sepatu kets termasuk KREAM dan Nice, platform perdagangan sepatu kets yang berbasis di China.

KREAM, yang meluncur pada Maret 2020, mengalami tingkat pertumbuhan sebesar 121% dalam 12 bulan terakhir dengan nilai transaksi kotor sekitar US$ 234,7 juta.

Sementara itu, Nice awalnya merupakan platform sosial berbasis gambar pada tahun 2013 dan bertransformasi menjadi pasar sepatu dan platform perdagangan pada 2018.

Di pasar Indonesia, SBVA terus berkomitmen investasi pada sejumlah startup teknologi. Sejak pertama kali berinvestasi di Tokopedia pada tahun 2013, SBVA terus melakukan pendanaan terhadap Ajaib, Alodokter, CoHive, Funding Societies (Modalku), MamiKos, Super, Waresix dan Yummy Corp.

  • Editor: Nur Shinta Dewi
TAGS
RECOMMENDATION
LATEST ARTICLE