LogoDIGINATION LOGO

Cloud Permudah Demokrasi Software Pada Bisnis UMKM

author Oleh Nur Shinta Dewi Kamis, 4 Februari 2021 | 00:34 WIB
Share
Share

Komputasi awan telah mengubah cara berinteraksi dengan “dunia luar”, mulai dari cara membayar tagihan, berkomunikasi, hingga menjelajahi jalanan di ibu kota. Kehadiran teknologi Cloud telah membuktikan adanya disrupsi pada kebiasaan lama masyarakat dalam menjalani kehidupan.

Pada dunia software, industri ini telah mengalami perubahan besar dalam dua dekade terakhir, dan sekarang sedang mengalami percepatan pengadopsian karena krisis global yang terjadi pada enam bulan terakhir.

Menurut Gibu Mathew, VP & GM Zoho Corporation untuk wilayah Asia Pasifik, terdapat beberapa faktor mengapa terjadinya perubahan pada aplikasi perkantoran yang lebih demokratis, mudah digunakan, dan terjangkau.

Software telah menjadi faktor penting dalam kehidupan sehari-hari. Kalau dulu memerlukan bermacam proses pengkodean dan pengetahuan teknis, kini dapat diselesaikan hanya dengan melakukan drag and drop. Aplikasi perkantoran telah mengikuti dan semakin terasa seperti aplikasi sehari hari. Dengan fitur yang umum serta antarmuka pengguna yang familiar, kini keahlian dan pelatihan khusus tidak lagi diperlukan untuk membangun dan menjalankan Software,” ungkapnya.

Software Hadir dari Banyaknya Pengguna Ponsel Pintar

Baca juga : Riset Gfk: 58% Responden Membeli Smartphone Karena Iklan di Media Sosial

Maraknya penggunaan ponsel pintar telah memungkinkan pengguna menjalankan bisnis kemanapun mereka pergi. Software yang mudah digunakan telah tersedia di mana-mana, yang artinya karyawan tidak lagi terpaku pada komputer.

Gibu mengungkap, saat ini menyebarkan informasi meskipun sedang dalam perjalanan semakin mudah. Penyedia Software yang memfokuskan diri pada konsumen turut menyediakan aplikasi seluler sebagai cara lain untuk mengakses layanan.

Bagian dari maraknya Software adalah semakin banyaknya pilihan konsumen. Setiap hari, banyak aplikasi-aplikasi yang ditawarkan sehingga masyarakat memiliki berbagai opsi untuk menangani proses bisnis apa pun.

“Dulu, hanya ada beberapa penyedia Software yang bisa dipilih oleh pemilik usaha. Sekarang sudah ada ratusan alternatif. Karena banyaknya pilihan, konsumen dapat menentukan bagaimana mereka mengelola bisnis tanpa harus mempelajari keahlian baru,” kata Gibu Mathew.

Software Menekan Biaya UKM

Saat ini pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) pun dapat mengakses piranti lunak yang sebelumnya hanya bisa dimiliki perusahaan besar.

“Pemilik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki akses ke alat yang biasanya dimiliki perusahaan besar selama bertahun-tahun. Sekarang mereka dapat memberikan pengalaman kelas dunia yang tidak kalah saing kepada konsumennya,” kata Gibu.

Ketua Himpunan Pengusaha Mikro dan Kecil Indonesia (HIPMIKINDO) Syahnan Phalipi mengatakan bahwa saat ini banyak yang mengira pelaku UMKM belum terlalu melek terhadap teknologi, padahal pendapat ini tidak sepenuhnya tepat.

Banyak aplikasi- aplikasi operasi bisnis yang digunakan oleh pelaku usaha, meski masih belum sampai pada tingkat yang terintegrasi.

Baca juga : Kerja Jarak Jauh Jadi Sasaran Kejahatan Siber 2021, Berikut Hal yang Perlu Diperhatikan

Berbagai bidang usaha seperti kuliner, fesyen, furniture, hingga jasa sablon dan percetakan pun secara perlahan sudah mulai mengadopsi teknologi komputasi awan.

“Kelebihan penggunaan teknologi ini salah satunya adalah menekan biaya. Bandingkan kalau UMKM harus menyewa server sendiri hanya untuk menyimpan data konsumen, angka penjualan, database supplier, berapa biaya yang harus mereka keluarkan? Ini hanya cocok untuk level korporasi besar. Saat ini sudah banyak pengembang aplikasi yang memahami kebutuhan UMKM sehingga kita dapatkan banyak sekali solusi teknologi yang ditawarkan, dan ini tentu menguntungkan bagi pelaku usaha kecil menengah,” ungkap Syahnan.

Cloud Beri Kemudahan ketika Pembatasan Sosial

Syanan juga menambahkan, masa pandemi bukan hanya perusahaan besar yang melakukan transformasi digital, bahkan pengusaha UKM pun harus melakukannya.

Dengan mengurangi frekuensi berkumpul bersama tim kerja, khususnya bagian produksi, maka bisa berimplikasi pada berkurangnya pengawasan. Kalau pengawasan menurun, berpengaruh pada quality control.

Dengan adanya teknologi sistem operasi saat ini, yang dikembangkan oleh perusahaan apapun itu, pelaku UKM tetap bisa berproduksi tanpa harus mengurangi kualitas.

Software mahal dan kompleks yang sebelumnya sulit ditemukan, sekarang banyak tersedia karena adanya teknologi Cloud.

HIPMIKINDO sebagai asosiasi terus mendukung dan mengedukasi anggota-anggota untuk selalu memperbaharui pengetahuan mereka tentang teknologi, pada tantangan yang terjadi saat ini karena pembatasan sosial.

 

  • Editor: Deriz Syarief
RECOMMENDATION
LATEST ARTICLE