
Menikmati Dunia Kerja Pasca COVID-19
Bagaimana dunia kerja kantoran pasca pandemi Covid-19?
Rabu, 10 Juni 2020 | 16:02 WIBPlatform video call, sedang merasakan kejayaannya di masa pandemi COVID-19. Sebagai upaya memudahkan pengguna, Zoom Video Communication, Inc meluncurkan layanan berlangganan perangkat keras, Zoom Haas yang terdiri dari Zoom Room dan Zoom Phone.
"Zoom Hardware sebagai Layanan akan membantu pengguna beradaptasi dengan lingkungan kerja-dari-mana saja yang baru dengan membuatnya lebih mudah dari sebelumnya untuk mendapatkan akses ke perangkat keras terbaru dan terhebat untuk Ruang Zoom dan Telepon Zoom," kata Velchamy Sankarlingam, President of Product and Engineering Zoom.
Dengan Zoom HaaS, pengguna dapat menggunakan aplikasi komunikasi lebih mudah. Pelanggan Zoom dapat menskala ruang konferensi video dan telepon dengan opsi perangkat keras yang ramah anggaran dan peningkatan teknologi sederhana dengan harga bulanan yang terjangkau dan tetap.
Dikutip dari Antara, paket Zoom Phone ditawarkan dengan harga US$5,99 atau sekitar Rp87.000 hingga US$60 atau sekitar Rp866.400 per bulan. Sementara untuk biaya layanan perangkat keras untuk Zoom Rooms berada di kisaran US$75 atau Rp1,1 Juta hingga US$200 atau sekitar Rp2,9 juta per bulan.
Pelanggan Zoom memiliki lebih banyak opsi dari sebelumnya untuk mendapatkan solusi komunikasi video kelas dunia. Pelanggan bebas mencari solusi turnkey dengan Zoom HaaS atau ingin menggunakan solusi besutan khusus, ruang ProAV melalui Zoom Reseller dan integrator AV, ada lebih banyak cara untuk mendapatkan solusi yang memenuhi kebutuhan perusahaan.
Beberapa kelebihan Zoom HaaS antara lain:
Zoom bermitra dengan produsen perangkat keras pihak ketiga seperti DTEN, Neat, Poly dan Yealink. Pelanggan dapat memilih berbagai solusi dari keempat produsen tersebut. Zoom memberi fleksibilitas yang sama dalam perangkat keras seperti pada perangkat lunak Zoom lainnya.
"Perangkat Keras sebagai Layanan adalah pengubah permainan yang mengatasi tantangan TI utama dari biaya perangkat keras yang berat di muka, penyebaran yang rumit, dukungan sentuhan tinggi, dan manajemen siklus hidup perangkat yang rumit," kata Roopam Jain, Industry Director, Unified Communications and Collaboration at Frost and Sullivan.
Bagaimana dunia kerja kantoran pasca pandemi Covid-19?
Rabu, 10 Juni 2020 | 16:02 WIBSeberapa normal kah new normal? Lifepal melakukan kajian terhadap frekuensi aktivitas masyarakat Jakarta
Selasa, 23 Juni 2020 | 13:57 WIBBeragam teknologi yang dapat membantu perusahaan dan pekerja profesional untuk berkarya
Jumat, 26 Juni 2020 | 14:49 WIBTetap happy dengan nonton bareng teman di masa PPKM
Senin, 18 Januari 2021 | 17:04 WIBTurnamen 2021 VALORANT Challengers Indonesia resmi di buka, siap-siap menangkan hadiah total hingga 200 juta
Senin, 18 Januari 2021 | 17:03 WIBEkosistem dompet digital semakin kuat di Indonesia
Senin, 18 Januari 2021 | 17:00 WIBGimana, jadi pindah ke Telegram?
Senin, 18 Januari 2021 | 17:00 WIBSekarang bisa meeting online lewat Telegram
Jumat, 8 Januari 2021 | 06:57 WIBMulai Workout yuk
Jumat, 8 Januari 2021 | 06:25 WIBPendanaan untuk desa dilirik Amartha
Jumat, 1 Januari 2021 | 10:26 WIBBelanja sembako online masih sangat diminati masyarakat
Rabu, 30 Desember 2020 | 19:45 WIBBit Coin semakin menggiurkan untuk jadi alternatif instrumen investasi digital
Senin, 28 Desember 2020 | 09:22 WIBGoodDoctor, GrabHealth, dan Kominfo bermitra untuk PeduliLindungi
Kamis, 24 Desember 2020 | 16:12 WIBAlternatif liburan virtual nih
Rabu, 23 Desember 2020 | 17:03 WIBIni dia tipe startup yang akan moncer tahun depan.
Jumat, 18 Desember 2020 | 15:05 WIB3 sediakan alternatif akses IoT
Jumat, 18 Desember 2020 | 12:15 WIBOvo perluas cakupan transaksi digital dengan perajin
Kamis, 17 Desember 2020 | 13:29 WIBSnapdragon 678 menjawab permintaan atas pengalaman mobile premium dengan kapabilitas streaming yang ditingkatkan
Rabu, 16 Desember 2020 | 20:08 WIB