LogoDIGINATION LOGO

Mmm, Pilih Kerja atau Bisnis, Ya?

author Oleh Alfhatin Pratama Selasa, 26 Februari 2019 | 16:15 WIB
Share
Kerja atau bisnis, ya? (shutterstock)
Share

 

Tak sedikit orang yang menyayangkan jika ada seseorang yang memilih bekerja penuh waktu dan tidak berbisnis sama sekali. Bekerja untuk orang lain sama dengan membangun impian orang lain, bukan impian diri sendiri. Banyak juga yang menyarankan untuk berhenti bekerja, berhenti mewujudukan impian orang lain, dan mulai membangun bisnis sendiri.  

Padahal, bekerja atau berwirausaha sama-sama memiliki keuntungan dan kelebihan masing-masing. Seorang pengusaha pasti akan melewati fase paling gelap dalam membangun bisnisnya dan ada pengusaha yang cepat menggapai keberhasilan dalam bisnisnya. Di sisi lain, seorang pekerja juga pasti akan melewati fase bosan karena selalu merasa bekerja untuk bosnya dan ada juga yang bahagia karena dapat lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluarganya.

Untuk itu, Digination.id rangkum pro dan kontra antara pekerja penuh waktu dan mereka yang menjalankan bisnis sendiri. Berikut ulasannya

Baca juga: 4 Tips Agar Tidak Bingung Setelah Lulus Kuliah

Ilustrasi pekerja (shutterstock)
Kelebihan sebagai pekerja

Seorang pekerja akan mendapatkan alat kerja dan dukungan yang tersedia sepanjang karier untuk menjalankan pekerjaan sehari-hari dengan lancar. Jika perusahaan tempatnya bekerja merupakan perusahaan besar atau institusi pemerintah, ia akan mendapatkan fasilitas dan tunjangan yang sesuai dengan jabatannya. Contohnya, asuransi kesehatan, gaji yang konsisten, dan tunjangan-tunjangan lainnya.

Selain itu, seorang pekerja juga dapat berkonsentrasi pada satu departemen dan keterampilan khusus. Ia tidak perlu khawatir tentang naik turunnya kondisi departemen lain. Selanjutnya, ketika ia mendapatkan waktu libur dari kantor, ia benar-benar akan berlibur. Ia tidak akan memiliki kewajiban untuk melakukan pekerjaan apa pun dan dapat sepenuhnya bersantai dan menikmati liburannya.

Kekurangan sebagai pekerja

Jika menjadi karyawan outsourcing, atau karyawan kontrak yang direkrut dari perusahaan penyedia jasa karyawan, pendapatan akan terpotong. Setiap pekerja juga kapan saja bisa menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Terkadang, ada juga seorang pekerja yang mendapatkan pertumbuhan gaji yang tidak tentu. Selain itu, menjadi seorang pekerja juga tidak dapat menentukan banyak hal, seperti mengatur ruang lingkup kantor, mengatur waktu, dan perkembangan bisnis.

Baca juga: Mungkin Resign Lebih Baik Kalau Kamu Mengalami Hal Ini...

Seorang pengusaha (shutterstock)
Kelebihan berbisnis

Bagian terbaik dari menjalankan bisnis sendiri adalah potensi uang yang dihasilkan. Dilansir dari Entrepreneur, Co-Founder HyperXchange, Satanik Roy menyatakan bisnis yang dijalankannya menghasilkan lebih banyak uang daripada pekerjaan penuh waktu yang pernah ia lakukan. Meskipun pendapatan yang diperoleh tidak konstan, umumnya kerja keras yang dilakukan pengusaha akan berbanding lurus dengan pendapatannya. Berbeda dengan seorang pekerja yang selalu digaji dengan jumlah yang sama, terlepas apakah ia benar-benar mencintai pekerjaannya dan didedikasikan untuk itu atau tidak.

Menjalankan bisnis sendiri telah mengajarkan para pengusaha bagaimana memanfaatkan sumber daya yang sangat sedikit untuk menghasilkan keuntungan yang banyak. Tidak seperti pekerja harian, seorang pengusaha tahu bahwa pendapatannya tidak akan hilang dalam semalam karena ia tidak dapat dipecat. Bahkan menurut Satanik Roy, jika seorang pengusaha telah kehilangan segalanya besok, ia dapat dengan yakin mengatakan bahwa ia dapat kembali ke tempat mereka sekarang dalam beberapa tahun yang singkat.

Kekurangan berbisnis

Seorang pengusaha harus memiliki tim yang kuat dan saling melengkapi jika tidak ingin bisnisnya hanya berjalan di tempat. Ia juga harus mengelola stresnya dengan baik karena harus membagi pikiran dengan pekerjaan membangun bisnis. Seorang pengusaha juga tidak dapat pergi berlibur tanpa tergoda untuk memeriksa penjualannya dan memastikan bahwa semuanya berjalan lancar saat ia pergi.

Jadi, pilih kerja atau bisnis?

Baca juga: Tips Anti Stres untuk Startup

  • Editor: Dikdik Taufik Hidayat
  • Sumber: Entrepreneur
TAGS
RECOMMENDATION

Ayo, Bikin Bisnis Bareng Gojek!

Program Gojek Wirausaha 2019 kali ini targetkan 35.000 UMKM Indonesia bisa 'naik kelas'. Yuk, terus dukung UMKM Indonesia!

Minggu, 24 Februari 2019 | 12:25 WIB
LATEST ARTICLE