Situs home sharing Airbnb mengumumkan data terbaru bahwa jumlah wisatawan yang memesan kamar di Inggris lewat aplikasi mereka meningkat 80% sejak musim panas lalu dan menghasilkan sekitar 3,46 miliar poundsterling atau setara dengan 60 triliun rupiah untuk masyarakat lokal.
Dilansir dari Independent (Selasa, 12/9), data Airbnb juga menyebutkan bahwa pemilik penginapan di Inggris menghasilkan 3.000 poundsterling atau setara dengan 52 juta rupiah dalam setahun. Tamu Airbnb menghabiskan rata-rata Rp 2,5 juta per hari yang sebagian besar dibelanjakan di kafe, restoran, dan toko milik masyarakat setempat.
Setiap wilayah di Inggris sekarang memiliki setidaknya 2.000 kamar yang telah terdaftar di Airbnb. Di London sendiri jumlahnya mencapai 64.000 dan sekitar 21.900 di Skotlandia. Hal ini membuat Inggris menjadi negara terbesar kelima dalam daftar Airbnb.
Sebagai tujuan wisata, Inggris telah melonjak popularitasnya selama tahun lalu berkat merosotnya nilai poundsterling. Hal tersebut menjadikan Inggris sebagai salah satu destinasi wisata low cost bagi para wisatawan dari luar negeri.
Setelah hampir satu dasawarsa sejak pendiriannya, Airbnb makin dikenal wisatawan dan menarik banyak keuntungan dari ekspansi mereka ke banyak negara. Situs home sharing yang didirikan pada tahun 2008 tersebut saat ini telah beroperasi di lebih dari 65.000 kota di 191 negara.
- Editor: Wicak Hidayat
- Sumber: Independent